Uji-t Skor Pretest Kemampuan Menulis Puisi Kelas Eksperimen dan

72 dengan kelas yang mengikuti pembelajaran menulis puisi tanpa menggunakan teknik asosiogram”. Hipotesis pertama diuji dengan melihat hasil uji-t pada data skor posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan tabel 12 halaman 52, dapat diketahui besar t hitung sebesar 6,711, dengan df 66 pada taraf signifikansi 5 diperoleh t tabel sebesar 2,000. Nilai t hitung dalam penghitungan tersebut lebih besar dari nilai t tabel pada signifikansi 5 t hitung : 6,711 t tabel : 2,000 pada signifikansi 5. Dengan demikian hipotesis nihil Ho yang menyatakan “Tidak ada perbedaan antara kelas yang mengikuti pembelajaran menulis puisi menggunakan teknik asosiogram dengan kelas yang mengikuti pembelajaran menulis puisi tanpa menggunakan teknik asosiogram ditolak . Sementara itu, hipotesis alternatif Ha yang berbunyi “Ada perbedaan antara kelas yang mengikuti pembelajaran menulis puisi menggunakan teknik asosiogram dengan kelas yang mengikuti pembelajaran menulis puisi tanpa menggunakan teknik asosiogram diterima.

b. Uji Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua penelitian ini berbunyi “Pembelajaran menulis puisi menggunakan teknik asosiogram terbukti efektif.” Hipotesis kedua ini diuji dengan melihat hasil uji-t pada data skor pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan juga melalui penghitungan gain skor. Dilihat dari hasil penghitungan skor pretest dan posttest kelas eksperimen pada tabel 13 halaman 54, dapat diketahui besarnya t hitung adalah 18,429 dengan df 33. Nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi 72 5 dan df 33. Skor t tabel pada taraf signifikansi 5 dan df 33 adalah 2,042. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel t hitung : 18,429 : t tabel 2,042, sedangkan pada kelas kontrol dapat diketahui besarnya t hitung adalah 1,321 dengan df 33. Nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi 5 dan df 33. Skor t tabel pada taraf signifikansi 5 dan df 33 adalah 2,042. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel t hitung : 1,321 t tabel : 2,042. Gain skor merupakan selisih mean pretest dan posttest dari masing-masing kelas eksperimen dan kontrol. Gain skor digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan atau penurunan skor mean masing masing kelas. Gain skor kelas eksperimen yaitu 3,79, sementara gain skor kelas kontrol yaitu 1,38. Melalui gain skor tersebut dapat diketahui bahwa skor pada kelas eksperimen lebih mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol. Sehingga hipotesis nihil Ho yang berbunyi “ Pembelajaran menulis puisi menggunakan teknik asosiogram tidak terbukti efektif ” ditolak. Sementara itu, hipotesis alternatif Ha yang berbunyi “ Pembelajaran menulis puisi menggunakan teknik asosiogram terbukti efektif ” diterima.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat kemampuan dasar, yaitu kemampuan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Empat kemampuan ini diajarkan secara terpadu. Namun, dari keempat kemampuan tersebut menulis