Sejarah Berdirinya BMT BMT 1. Pengertian BMT

18

4. Peran dan Fungsi BMT

Peran BMT antara lain adalah 12 : 1. Menjauhkan masyarakat dari praktek ekonomi non-syariah. Aktif melakukan sosialisasi di tengah masyarakat tentang arti penting sistem ekonomi Islam. Hal ini bisa dilakukan dengan pelatihan-pelatihan mengenai cara-cara bertransaksi yang Islami, mislanya supaya ada bukti dalam bertransaksi, dilarang curang dalam menimbang barng, jujur terhadap konsumen dan sebagainya. 2. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil. BMT harus bersikap aktif menjalankan fungsi sebagai lembaga keuangan mikro, misalnya dengan jalan pendampingan, pembinaan, penyuluhan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha nasabah atau masyarakat umum. 3. Melepaskan ketergantungan pada rentenir, masyarakat yang masih tergantung rentenir disebabkan rentenir mampu memenuhi keinginan masyarakat dalam memenuhi dan dengan segera. Maka BMT harus mampu melayani masyarakat lebih baik, misalna selalu tersedia dana setiap saat, birokrasi yang sederhana dan lain sebagainya. 4. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang merata. Fungsi BMT langsung berhadapan dengan masyarakat yang kompleks dituntut harus pandai bersikap, oleh karena itu langkah-langkah untuk 12 Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis, cet.I, Jakarta: Kencana, 2010, h.364. 19 melakukan evaluasi dalam rangka pemerataan skala prioritas yang harus diperhatikan, mislanya dalam masalah pembiayaan, BMT harus memperhatikan kelayakan nasabah dalam hal golongan nasabah dan jenis pembiayaan. Sementara fungsi dari BMT adalah 13 : 1. Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong dan mengembangkan potensi serta kemampuan potensi ekonomi anggota, kelompok anggota muamalat Pokusma dan daerah kerjanya. 2. Meningkatkan kualitas SDM anggota dan Pokusma menjadi lebih professional dan islami sehingga semakin utuh dan tangguh dalam menghadapi persaingan global. 3. Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota. 4. Menjadi perantara keuangan financial intermediary antara agniya sebagai shohibul maal dengan du’afa sebagai mudhorib, terutama untuk dana-dan sosial seperti zakat, infaq, sedekah, wakaf, hibah dan lain-lain. 5. Menjadi intermediasi keuangan antara pemilik dana dengan pengguna dana untuk mengembangkan usaha-usaha produktif. 13 Muhammd Ridwan, Manajemen Baitul Maal wat Tamwil BMT Yogyakarta: UII Press, 2004, h.130-131. 20

5. Prinsip Operasional BMT

Dalam menjalankan usahanya BMT tidak jauh dengan BPR syariah, yakni menggunakan 5 prinsip: 1. Prinsip bagi hasil Dengan prinsip ini ada pembagian hasil dari pemberi pinjaman dengan BMT. • Al-Mudharabah • Al-Musyarakah • Al-Muzara’ah • Al-Musaqah 2. Sistem jual beli Sistem ini merupakan suatu tata cara jual beli yang dalam pelaksanaannya BMT mengangkat nasabah sebagai agen yang diberi kuasa melakukan pembelian barang atas nama BMT, dan kemudian bertindak sebgai penjual, dengan menjual barang yang telah dibelinya tersebut dengan ditambah mark-up. Keuntungan BMT nantinya akan dibagi kepada penyedia dana. • Bai’ al-Murabahah • Bai’ al-Salam • Bai’ al-Istishna • Bai’ Bitsaman Ajil

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Nasabah Untuk Menabung Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan

8 62 121

Pengaruh Fasilitas,Pelayanan dan Lokasi Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Jasa BMT (Studi Kasus Pada BMT El-Syifa Ciganjur, Jakarta Selatan)

0 15 0

Pengaruh Pembiayaan Murabahah dan Mudharabah Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) BMT El-Syifa Ciganjur

14 101 151

PENGARUH PELAYANAN, FASILITAS, DAN KEBERADAAN INFORMASI TERHADAP KEPUASAN NASABAH BMT DI LAMPUNG TENGAH

0 3 62

PENGARUH PELAYANAN JASA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI BMT AMANAH UMMAH SUKOHARJO Pengaruh Pelayanan Jasa Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah Di BMT Amanah Ummah Sukoharjo.

0 3 17

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, LOKASI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, LOKASI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM PENGAMBILAN KREDIT (Studi Kasus BPR BKK Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang).

0 0 12

PENGARUH AGAMA, PRODUK, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH MENGGUNAKAN JASA BANK SYARIAH MANDIRI PADANG.

16 95 6

Pengaruh Lokasi dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah untuk Menabung di BMT Sumber Mulia

0 0 21

BAITUL MAAL WAT TAMWIL SEBAGAI ALTERNATIF BANTUAN PERMODALAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (Studi Kasus Pada BMT El Syifa Jakarta Selatan)

0 0 9

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENGETAHUAN NASABAH TENTANG MEKANISME PEMBIAYAAN MUDHARABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH (STUDY KASUS PADA BMT EL-KEDAWUNG) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 19