47
Hasil dari evaluasi alternatif pascapembelian adalah konsumen puas atau tidak puas terhadap konsumsi produk atau merek yang telah
dilakukannya. Setelah mengkonsumsi suatu produk atau jasa, konsumen akan memiliki perasaan puas atau tidak puas terhadap produk atau jasa
yang dikonsumsinya. Kepuasan akan mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut.
6 Tindakan Setelah Pembelian Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan
mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsuen merasa puas, maka ia akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk
membeli produk itu lagi. Konsumen yang tidak puas akan berusaha mengurangi ketidakpuasannya, karena dengan kodrat manusia “untuk
menciptakan keserasian, konsistensi, dan keselarasan di antara pendapat, pengetahuan dan nilai-nilai di dalam dirinya”. Konsumen yang tidak
puas akan akan mengambil satu atau dua tindakan. Mereka mungkin akan mengurangi ketidakcocokannya dengan meninggalkan atau
mengembalikan produk tersebut, atau mereka mungkin berusaha mengurangi ketidakcocokannya dengan mencari informasi yang
mungkin mengkonfirmasikan produk tersebut sebagai bernilai tinggi menghindari informasi yang mengkonfirmasikan produk tersebut
sebagai bernilai rendah.
48
Para pemasar haruslah menyadari terhadap kemungkinan yang dilakukan konsumen untuk mengatasi
ketidakpuasan. Konsumen memiliki pilihan antara melakukan tindakan atau tidak melakukan
tindakan. Tindakan bersama tersebut seperti mengeluh kepada perusahaan, mendatangi pengacara, mengeluh kepada kelompok-
kelompok lain
yang mungkin
dapat membantu
mengurangi ketidakpuasan, seperti organisasi usaha pribadi atau pemerintah.
Pembeli juga dapat menghentikan pembelian terhadap produk tersebut, yaitu memanfaatkah hak untuk keluar exit option. Alternatif lain
adalah konsumen mungkin memilih menggunakan hak suara voice option: menyebarkan kesan buruk yang diterimanya. Apapun yang
dilakukannya, penjual kehilangan sesuatu akibat telah melakukan pekerjaan yang buruk dalam memuaskan konsumen.
49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara simultan dan secara parsial faktor fasilitas, pelayanan dan lokasi terhadap keputusan nasabah
menggunakan jasa BMT dimana subjek dalam penelitian ini adalah BMT El- Syifa Ciganjur. Sedangkan yang menjadi objek penelitiannya adalah nasabah
pengguna jasa keuangan syariah di BMT El-Syifa Ciganjur.
B. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang
lebih ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh. Asumsi dari penelitian kuantitatif adalah bahwa fakta-
fakta dari objek penelitian memiliki realitas, dan variabel-variabel dapat diidentifikasikan dan hubungan-hubungannya dapat diukur.
1
1
Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, cet.I, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 36.
50
C. Sumber dan Teknik Pengambilan Data
Dalam skripsi ini penulis menggunakan data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau orang yang
memakai data tersebut.
2
Data yang diperoleh dari jawaban responden yang diteliti, yaitu berupa data mengenai pendapat atau fenomena dari obyek yang
sedang diteliti. Data yang didapat adalah melalui kuisioner yang disebarkan kepada nasabah atau karyawan dari BMT El-Syifa Ciganjur.
D. Populasi dan Sampel
a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
3
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah BMT El-Syifa Ciganjur dan akan diambil sampel
sebagai nilai representasi dari hasil populasi. b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek yang merupakan sumber data.
4
Untuk itu sampel yang diambil harus mewakili populasi representatif. Sampel yang dipilih dapat
2
Boediono dan Wayan Koster, Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas, cet.IV, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, h. 7.
3
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, cet.II, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, h.77.
4
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Penelitian Pemula
Yogyakart: Gadjah Mada University Press, 2004, h.50.
51
memberikan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti. Selain itu sampel tersebut dapat memberikan keterangan sebanyak
mungkin dengan biaya yang seminimal mungkin. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
probability sampling yang mengandung arti bahwa setiap sampel dipilih berdasarkan prosedur seleksi dan memiliki peluang yang sama untuk
dipilih.
5
Adapun pendekatan penentuan sampel menggunakan sampel acak sederhana simple random sampling.
Untuk mendapatkan sampel maka dalam penentuan sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin.
6
: =
. ²
=
, ²
= 98,08
= 98 nasabah Dimana:
- n =Ukuran Sampel
- N = Ukuran Populasi
5
MudrajadKuncoro,Metode Riset Untuk Ekonomi dan Bisnis Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009, h. 127.
6
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, h. 180.
52
- e = Proses kelonggaran ketidaktelitiankarena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan yaitu sebesar 5 atau 0,05.
Dari rumus Slovin diatas, diperoleh jumlah sampel sebesar 98 nasabah dari 5.114 total populasi yang ada pada BMT El-Syifa Ciganjur, Jakarta
Selatan. c. Karakteristik Sampel
Karakteristik sampel adalah menguraikan atau memberikan gambaran mengenai identitas responden dalam penelitian ini, sebab dengan
menguraikan identitas responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini maka akan dapat diketahui sejauh mana identitas responden dalam penelitian
ini. Oleh karena itulah deskripsi identitas responden dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu : jenis kelamin, usia
responden, tingkat pendidikan akhir, dan jenis pekerjaan responden.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel memberikan batasan dan penjelasan mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Metode
pengukuran sikap yang digunakan dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa