yang ingin dicapai tertuang dan sekaligus terdapat strategi untuk mensukseskannya. Jadi jika digabungkan kinerja keuangan merupakan suatu
gambaran prestasi kerja yang dicapai perusahaan dalam periode tertentu dan tertuang di dalam laporan keuangan perusahaan.
Kinerja keuangan dapat diukur dengan rasio-rasio keuangan, hal ini dapat dilakukan dengan bersumber kepada laporan keuangan. Kinerja keuangan yang
diukur kemudian dapat menjadi suatu referensi bagi manajemen untuk memperbaharui sistem manajemennya ke depan, hal ini tentu dapat membantu
perusahaan untuk mencapai target tepat pada waktu yang diinginkan, sebagai dasar pengambil keputusan manajemen, dan dalam mencapai prestasi yang
diinginkan dimana tentunya nanti akan menciptakan nilai perusahaan itu sendiri kepada para stakeholders.
2.1.6 Pengukuran Kinerja Keuangan
Dalam mengukur kinerja keuangan pada suatu perusahaan peneliti memilih ROE Return On Equity sebagai dasar dalam perhitungan kinerja keuangan. ROE
merupakan salah satu rasio yang termasuk dalam rasio profitabilitas, rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari segi modal
pemilik investor, ROE merupakan indikator yang relevan dalam mengukur keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan laba bagi para pemegang saham.
Investor tentu akan tertarik jika melihat tingkat pengembalian yang dilakukan perusahaan atas ekuitas yang dimilikinya, dimana semakin besar nilai angka rasio
yang dihasilkan maka semakin bagus nilai perusahaan tersebut di mata investor. Kondisi yang sedemikian ini akan mengakibatkan harga saham naik di pasar
Universitas Sumatera Utara
modal. Salah satu tujuan utama didirikannya suatu perusahaan yaitu untuk menciptakan laba yang tinggi bagi para investor, oleh karena itu para pemegang
saham akan tetap aktif memperhatikan nilai dari rasio ROE sebagai dasar dalam mengukur kinerja manajemen, jika semakin tinggi ROE maka semakin tinggi pula
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan prestasi dan laba bagi para pemegang saham. Para pemegang saham tentu akan tertarik melihat tingkat
pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan atas ekuitas yang ditanamkannya, jika tingkat pengembaliannya tinggi maka tidaklah heran jika investor lain akan
tertarik juga untuk berinvestasi. Untuk mengukur nilai Return on equity pada perusahaan maka haruslah terlampir laporan keuangan perusahaan tersebut sebab
laporan keuangan merupakan gambaran suatu kondisi keuangan dari hasil usaha perusahaan pada jangka waktu tertentu. Pada umumnya laporan keuangan terdiri
dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Untuk mengukur nilai Return On Equity maka penelitian
ini akan mengambil data dari laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi
dan laporan ekuitas. 2.1.7 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan nilai yang diberikan oleh para investor pada suatu perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan
akan semakin tinggi jika harga saham yang dihasilkan tinggi. Harga saham merupakan harga yang terjadi atau diperjual belikan pada saat saham
diperdagangkan di pasar. Dari tinjauan harga saham yang tinggi maka dapat mengindikasikan suatu kemakmuran kepada para pemegang saham dan secara
Universitas Sumatera Utara
tidak langsung maka akan membuat investor percaya dan menjaminkan keyakinannya kepada perusahaan tersebut, sebab nilai perusahaan yang tinggi
akan membuat pasar percaya akan kualitas perusahaan dan prospek perusahaan ke depan. Pada realitanya, tidak semua perusahaan menginginkan harga saham yang
tinggi atau mahal dikarenakan adanya rasa takut akan hal tidak laku dijual atau tidak menarik investor untuk membelinya. Itulah sebabnya harga saham harus
dapat dibuat seoptimal mungkin dengan kata lain tidak boleh terlalu mahal ataupun murah, sebab harga saham yang murah dapat membuat pradigma buruk
terhadap citra perusahaan di mata investor. Harga saham yang optimal haruslah ditentukan melalui suatu pengamatan dari serangkaian prestasi, pengalaman, dan
fenomena yang tercipta perusahaan dalam menjual saham di bursa efek dan dari situ maka dapatlah ditarik suatu kesimpulan yang menjadi tolak ukur. Bila pasar
tertarik dengan saham yang diperdagangkan maka perusahaan dapat menaikkan harga sahamnya, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, pengamatan pasar
dianggap sebagai hal yang patut diperhatikan keberadaanya dalam kelangsungan hidup perusahaan.
Nilai perusahaan yang diamati dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar. Pihak yang berkompeten dalam mencitrakan nilai dari suatu
perusahaan ialah manajer, direksi, maupun komisaris, dimana kinerja perusahaan dikelola dan diawasi oleh mereka. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur
dengan Tobin’s Q. Dalam Murhadi 2009 : 151 James Tobin memperkenalkan alternative penilaian dengan membandingkan nilai pasar dari suatu asset dengan
biaya penggantinya replacement cost of assets in place.
Universitas Sumatera Utara
2.1.8 Pengaruh Good Corporate Governance terhadap hubungan antara