Deskripsi Objek Penelitian Hasil Analisis Data .1 Analisis Statistik Deskriptif Pembahasan Hasil Penelitian • Hasil Pengujian Hipotesis 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Data penelitian yang berasal dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang diperoleh dari situs BEI www.idx.co.id, perusahaan yang terpilih kemudian dicari nilai ROE, persentase keberadaan komisaris independen, dan nilai perusahaan dari masingg-masing perusahaan. Data penelitian ini terdiri dari 58 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dalam kurun waktu 2011-2012, sehingga jumlah observasi yang diteliti sebanyak 116 N=116. Untuk melakukan penelitian ini maka terlebih dahulu peneliti menghitung variabel bebas yang telah ditentukan dalam penelitian ini yaitu ROE, persentase komisaris independen, dan nilai perusahaan yang dihitung dengan menggunakan Tobin’s, diaman data didapat dengan meneliti laporan keuangan dan annual report setiap perusahaan manufaktur dalam setiap tahun periode pengamatan. 4.2 Hasil Analisis Data 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif Pengujian hipotesis deskriptif merupakan proses pengujian generalisasi hasil suatu penelitian yang didasarkan pada satu sampel. Statistik deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran tentang objek yang diteliti melalui sampel yang diambil dari suatu populasi tanpa adanya suatu analisa yang menghasilkan kesimpulan. Analisa statistik deskriptif ini Universitas Sumatera Utara menganalisa nilai rata-rata mean, standar deviasi, nilai minimum, dan maksimum. Pada penelitian ini, hasil dari pengujian statistik deskriptik yakni Tobins’Q, ROE, dan KI dari sampel perusahaan manufaktur selama periode pengamatan tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 disajikan di dalam tabel 4.1 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROE 116 -324.67 163.76 7.2657 47.74927 TOBIN’S Q 116

1.09 3.74

2.1735 .55842 KI 116 .20 .80 .4015 .11514 Valid N listwise 116 Sumber : Output SPSS, 2014 Dari hasil uji statistik deksriptif pada tabel diatas, didapatkan informasi sebagai berikut : a. Variabel ROE memiliki nilai minimum -324,67 dan nilai maksimum163,76 dengan nilai rata-rata 7,2657. Standar deviasi adalah sebesar 47,74927, jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 116. b. Variabel Tobin’s Q memiliki nilai minimum 1,09 dan nilai maksimum 3,74 dengan nilai rata-rata 2,1735. Standar deviasi adalah sebesar 55842, jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 116. c. Variabel KI memiliki nilai minimum 20 dan nilai maksimum 80 dengan nilai rata-rata 4015. Standar deviasi adalah sebesar 11514, jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 116. Universitas Sumatera Utara 4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Hasil Uji Normalitas Pengujian normalitas data yang digunakan dalam penelitian menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Data yang berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikan lebih besar dari 0,05. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual N 116 Normal Parameters a Mean 2.1735 Std. Deviation .55842 Most Extreme Differences Absolute .060 Positive .060 Negative -.038 Kolmogorov-Smirnov Z .645 Asymp. Sig. 2-tailed .799 a. Test distribution is Normal. Sumber : Output SPSS, 2014 Tabel 4.2 merupakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov yang menunjukan nilai One-Sample Kolmogorov-Smirnov 0,645 dan nilai signifikan 0,799 nilai ini 0,05 dari data tersebut dapat dikatakan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal, hal ini juga dapat kita amati dari hasil uji normalitas pada grafik histogram dan grafik probability plot. Berikut dilampirkan grafik histogram dan grafik probability plot data yang telah memiliki distribusi normal. Universitas Sumatera Utara Histogram Dependent Variabel: Tobin’s Q Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber : Output SPSS, 2014 Gambar 4.1 menunjukan bahwa grafik histogram yang telah tergambar diatas menunjukan pola yang berdistribusi normal, hal ini dapat dilihat dari bentuk kurva yang memiliki kemiringan yang cenderung seimbang baik dibagian kiri maupun kanan. Universitas Sumatera Utara Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependen Variabel: Tobin’s Q Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot Sumber : Output SPSS, 2014 Gambar 4.2 menunjukan grafik plot yang memiliki titik-titik beraturan mengikuti data disepanjang garis diagonal, hal ini menunjukan bahwa data berdistribusi normal.

4.2.2.2 Hasil Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini, uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada tidaknya gejala multikolinearitas. Hal ini dilakukan dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya koloniearitas yang masih dapat ditolerir yaitu : Tolerance 0.10 dan VIF 2. Uji ini dilakukan Universitas Sumatera Utara dengan melihat nilai tolerance dan VIF, berikut hasil uji multikoloniearitas pada tabel 4.3 : Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant 628.937 568.493 1.106 .271 ROE 227.082 156.845 .147 1.448 .151 .997 1.003 KI -766.609 866.404 -.090 -.885 .378 .997 1.003 a. Dependent Variable: TOBIN’S Q Sumber : Output SPSS, 2014 Pada tabel diatas yaitu tabel 4.3 menunjukan penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas, dimana hal ini bisa dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Dari tabel tersebut menunjukan nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 yaitu untuk ROE nilai tolerance 0,997 dan KI dengan nilai tolerance 0,997. Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 2 yaitu untuk VIF ROE yaitu 1,003 dan VIF KI sebesar 1,003. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas pada variabel bebas.

4.2.2.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan pada model regresi. Sebuah estimator yang baik yaitu sebuah persamaan yang menghasilkan nilai residu yang sama setiap nilai estimasi atau dengan kata lain homoskedastisitas Universitas Sumatera Utara bukan heteroskedastisitas. Untuk melihat hal tersebut, berikut grafik scatterplot yang dapat memaparkan ada atau tidaknya heterokedastisitas : Gambar 4.3 Scatterplot Sumber : Output SPSS, 2014 Gambar 4.3 yaitu grafik scatterplot menunjukan keberadaan titik- titik yang menyebar secara acak baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi ini dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan yang berdasarkan pada keberadaan variabel independen yaitu ROE atau return on equity. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.4 Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan uji yang digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi penganggu antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1, autokorelasi akan muncul apabila data yang dipakai adalah data runtut waktu time series. Bila data penelitian adalah kerat lintang, masalah autokorelasi akan muncul apabila data sangat bergantung kepada tempat tetapi bila penelitian berhubungan dengan kerat lintang maka akan terbebas dari masalah autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi dalam model regresi berarti koefisien korelasi yang diperoleh menjadi tidak akurat. Oleh karena itu, model regresi yang baik adalah model yang bebas dari autokorelasi. Berikut ini tabel hasil uji Durbin Watson : Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .168 a .028 .008 741.56758 1.135 a. Predictors: Constant, ROE b. Dependent Variable: TOBINSQ Sumber : Output SPSS, 2014 Tabel 4.4 menunjukan nilai statistik D-W sebesar 1,135, nilai ini menunjukan nilai D-W tidak lebih besar dari 2 dan tidak lebih kecil dari -2 maka tidak terdapat autokorelasi positif pada model regresi. Universitas Sumatera Utara 4.2.3 Hasil Uji Hipotesis 4.2.3.1 Uji Signifikan Parsial Uji t Pengaruh ROE secara parsial terhadap nilai perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan uji t. Hasil uji terdapat pada tabel 4.5 berikut : Tabel 4.5 Hasil Uji t ROE terhadap Tobins’Q Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.112 .061 34.629 .000 ROE .049 .027 .171 1.850 .067 a. Dependent Variable: TOBIN’S Q Sumber : Output SPSS, 2014 Variabel ROE memberikan koefisien parameter 0,049 dengan tingkat signifikansi 0,067, 0,067 0,05 ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh ROE terhadap Tobin’s Q.

4.2.3.2 Analisis Koefisien Determinasi R

2 Nilai koefisien korelasi adalah nilai yang menunjukan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan kaitannya terhadap variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat jika nilai r berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi atau R square menunjukan seberapa besar variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Jika nilai R square bernilai mendekati satu maka variabel independen mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dalam menyelidiki dan memprediksi variabel dependen. Sebaliknya jika nilai R square semakin kecil Universitas Sumatera Utara maka kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Tabel 4.7 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .171 a .029 .021 .55263 .812 a. Predictors: Constant, ROE b. Dependent Variable: TOBIN’S Q Sumber : Output SPSS, 2014 Berdasarkan tabel 4.7 nilai adjusted R Square koefisien determinasi adalah sebesar 0,021 atau 2,1. Hal ini menunjukan bahwa 2,1 variabel TobinsQ atau nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel ROE sedangkan sisanya sebesar 97,9 merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidal dijelaskan oleh model penelitian ini.

4.2.4 Hasil Uji Hipotesis dengan Moderated Regression Analysis MIRA

Uji ini diterapkan dengan mengalikan variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel moderasi dengan variabel bebas. Apabila variabel yang dikalikan dengan variabel bebas menghasilkan variabel yang signifikan maka bisa disimpulkan bahwa variabel moderasi benar-benar memoderasi hubungan antara variabel bebas dan variabel yang bergantung. Dimana di dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah good corporate governance yang diproksikan dengan keberadaan Komisaris Independen KI. Universitas Sumatera Utara

4.2.4.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi R

2 Gambaran pada tabel 4.8 memaparkan besarnya adjusted R Square sebesar 0,006, hal ini berarti menunjukan bahwa hanya 0,6 variasi TobinsQ yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen ROE, KI, dan moderasi KI. Sedangkan sisanya 100-0,6=99,994 sebesar 99,994 dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model. Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ROE, KI, dan Moderasi KI Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .178 a .032 .006 .55685 a. Predictors: Constant, Moderasi, KI, ROE Sumber : Output SPSS, 2014

4.2.4.2 Hasil Uji Statistik t

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa variabel bebas ROE memberikan koefisien parameter sebesar 0,137 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,440, variabel KI memberikan koefisien parameter sebesar 0,052 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,940. Variabel moderasi KI yang memiliki koefisien parameter sebesar -0,118 ternyata tidak signifikan karena nilai signifikasinya sebesar 0,619 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan variabel ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Sementara variabel Moderasi KI tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan bukan merupakan variabel moderating yang sesuai. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Hasil Uji t ROE, KI, dan Moderasi KI Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.066 .449 4.600 .000 ROE .137 .176 .475 .776 .440 KI .052 .697 .008 .075 .940 Moderasi KI -.118 .237 -.310 -.498 .619 a. Dependent Variable: TOBIN’S Q Sumber : Output SPSS, 2014

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian • Hasil Pengujian Hipotesis 1

Pada pengujian hipotesis 1, melalui analisis koefisien determinasi nilai R square sebesar 0,021 yang berarti 2,1 variasi atau perubahan nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi ROE dan sisanya sebesar 97,9 dijelaskan oleh variasi variabel lain yang tidak dimasukan ke dalam penelitian. Hasil penelitian secara parsial dapat diketahui bahwa variabel bebas yaitu ROE memiliki t hitung sebesar 1,850 dengan nilai signifikan 0,067 0,05. Ini berarti variabel independen ROE tidak mempuntai pengaruh signifikan terhadap Tobin’s Q yaitu nilai perusahaan yang dianggap variabel dependen. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Rahayu 2010 yang menyatakan bahwa ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dan di lain penelitian, Carningsih 2009 dalam penelitian mendapati bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Universitas Sumatera Utara • Hasil Pengujian Hipotesis 2 Hasil regresi linear berganda hasil moderasi menunjukan besarnya adjusted R Square sebesar 0,006, hal ini berarti menunjukan bahwa hanya 0,6 variasi Tobin’s Q yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen ROE, KI, dan Moderasi KI. Sedangkan sisanya 100-0,6=99,994 sebesar 99,994 dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model. Hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Sementara variabel Moderasi KI memiliki t hitung sebesar -0,498 dengan tingkat signifikasi 0,619 dimana 0,619 0,05 yang berarti lebih besar daripada tingkat signifikan 5, oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel moderasi KI tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan bukan merupakan variabel moderating yang sesuai. Dari hasil nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ROE dengan tingkat signifikansi 0,440 0,05, KI dengan tingkat signifikansi 0,940 0,05, dan Moderasi KI dengan tingkat signifikansi 0,619 0,05 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Tobin’s Q atau nilai perusahaan karena tingkat probabilitas signifikasi 0,05. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estaate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013

1 70 119

Pengaruh Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 56 110

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 35 155

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011.

0 0 15

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011.

0 3 20

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

Pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan (studi empiris di perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

0 0 97

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 18

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 14