2. Manusia memiliki daya pikir yang terbatas mengenai persepsi masa mendatang bounded rationality
3. Manusia akan selalu menghindari resiko risk averse Berdasarkan asumsi tersebut maka diharapkan teori keagenan dapat menjadi
jawaban dari permasalahan tersebut. Walaupun permasalahan masih dapat terjadi dalam hubungan keagenan, Khomsiyah 2005 : 18 yaitu :
Pertama adalah masalah keagenan yang timbul pada saat keinginan-keinginan atau tujuan-tujuan dari principal dan agent berlawanan dan merupakan suatu hal
yang sulit atau mahal bagi principal untuk melakukan verifikasi tentang apa yang benar-benar dilakukan oleh agent. Permasalahannya adalah bahwa principal tidak
menverifikasi apakah agent telah melakukan secara tepat. Kedua adalah masalah pembagian resiko yang timbul pada saat principal dan agent memiliki sikap yang
berbeda terhadap resiko. Dengan demikian principal dan agent mungkin memiliki preferensi tindakan yang berbeda yang dikarenakan adanya perbedaan preferensi
terhadap resiko. Berdasarkan dengan permasalahan keagenan diatas, maka diharapkan
penerapan good corporate governance dapat berfungsi sebagai alat pemberi keyakinan kepada investor bahwa mereka akan mendapatkan keuntungan kembali
atas dana yang diinvestasikan dimana pada saat hal itu telah terjadi maka perusahaan telah mencapai prestasi yang ditargetkan.
2.1.4 Dewan Komisaris dan Komisaris Independen
Dewan komisaris sebagai salah satu bagian dari perusahaan yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan monitoring atau pengawasan terhadap
aktivitas perusahaan, apakah good corporate governance telah berjalan baik, memperhatikan etika dalam mengendalikan perusahaan, serta tanggung jawab
sosial corporate social responsibility lalu memberikan amanah atau nasehat dan solusi kepada direksi. Untuk mencapai tujuan yang pasti hendaknya dalam
Universitas Sumatera Utara
melakukan tugasnya tidak memihak untuk satu kepentingan saja baik menyangkut suku, agama, dan lainnya, dengan kata lain dewan komisaris hendaknya bersifat
independen. Inti dari terciptanya good corporate governance yaitu dari para dewan komisaris sebab ada suatu sistem kontrol yang dilakukan oleh mereka
dalam mengatasi hal yang tidak dinginkan terjadi di kemudian hari dengan kata lain sebagai penjamin pelaksanaan strategi yang sukses.
Mengingat faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh para pelaku bisnis yaitu efisien, efektif, dan ekonomi. Dimana manajemen bekerja untuk mendapatkan
ketiga hal tersebut sedangkan dewan komisaris bertugas untuk mengawasi manajemen, meninjau apakah pelaksanaan strategi perusahaan telah berjalan
dengan baik, serta mewajibkan dan menjaga akuntabilitas perusahaan, maka dewan komisaris merupakan inti dari kekuatan perusahaan mencapai prestasi.
Pada hakekatnya, dewan komisaris merupakan mekanisme pengawasan dan pengarahan terhadap kinerja perusahaan dalam suatu periode, dibentuknya dewan
komisaris serta komite audit diharapkan tujuan perusahaan dapat tercapai tepat waktu sesuai dengan prestasi yang ditargetkan. Komisaris pada umumnya
merupakan bagian intern dari perusahaan misalnya pemegang saham utama, pegawai, atau seseorang yang berhubungan dengan organisasi atau perusahaan,
dimana biasanya haruslah memiliki kemampuan di bidang akuntansi dan keuangan. Dewan komisaris umumnya beranggotakan komisaris utama president
commissioner, wakil presiden komisaris vice president commissioner, dan komisaris sebagai anggota yang biasanya berjumlah satu, tiga, atau bahkan
melebihi tiga yang tetapi tidak lebih dari sepuluh orang. Dewan pengawas suatu
Universitas Sumatera Utara
organisasi ialah komisaris, namun komisaris merupakan bagian dari suatu perusahaan tersebut atau inside commisioner, jika dibandingkan dengan komisaris
independen yang merupakan outside commisioner dimana anggota dewan komisaris yang bukan merupakan bagian intern dari perusahaan yaitu pegawai,
pemegang saham, orang yang berhubungan dengan organisasi, atau yang mewakili pemegang saham. Mereka sama sekali tidak ada hubungannya dengan
perusahaan, pemilihan komisaris independen didasarkan pada pengetahuan, wawasan serta pengalamannya mengawasi suatu perusahaan dari sektor industri
yang berbeda yang nantinya dianggap berguna untuk perusahaan tersebut, misalnya seorang komisaris yang diangkat yang sedang atau pernah menduduki
posisi presiden di sebuah perusahaan. Mereka biasanya bertugas mengawasi para komisaris dalam dan kinerja perusahaan. Komisaris independen berperan aktif
dalam menyelesaikan masalah diantara dewan komisaris dalam dan para pemegang saham sebab mereka bertindak sesuai dengan tujuan perusahaan
dimana segala aspek apapun tidak diperhitungkan baik itu subjektif melainkan secara objektif dan memiliki resiko kecil untuk terlibat dalam masalah keuangan
conflict of profit. 2.1.5 Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah pencapaian perusahaan dalam ukuran tertentu terhadap target dalam menghasilkan laba. Dimana kinerja atau proses tersebut
dapat ditinjau dari laporan keuangan perusahaan. Kinerja biasanya identik dengan hasil dari suatu proses pencapaian target baik dalam mewujudkan tujuan suatu
organisasi, hal ini biasanya tertuang didalam business plan dimana tujuan goal
Universitas Sumatera Utara
yang ingin dicapai tertuang dan sekaligus terdapat strategi untuk mensukseskannya. Jadi jika digabungkan kinerja keuangan merupakan suatu
gambaran prestasi kerja yang dicapai perusahaan dalam periode tertentu dan tertuang di dalam laporan keuangan perusahaan.
Kinerja keuangan dapat diukur dengan rasio-rasio keuangan, hal ini dapat dilakukan dengan bersumber kepada laporan keuangan. Kinerja keuangan yang
diukur kemudian dapat menjadi suatu referensi bagi manajemen untuk memperbaharui sistem manajemennya ke depan, hal ini tentu dapat membantu
perusahaan untuk mencapai target tepat pada waktu yang diinginkan, sebagai dasar pengambil keputusan manajemen, dan dalam mencapai prestasi yang
diinginkan dimana tentunya nanti akan menciptakan nilai perusahaan itu sendiri kepada para stakeholders.
2.1.6 Pengukuran Kinerja Keuangan