yang banyak terkandung dalam jus buah dan susu formula.
9
Faktor makanan yang dihubungkan dengan terjadinya karies adalah jumlah fermentasi, konsentrasi dan
bentuk fisik bentuk cair, tepung, padat dari karbohidrat yang dikonsumsi, retensi di mulut, frekuensi makan serta lamanya interval waktu makan.
11
2.4 Faktor Risiko Early Childhood Caries
2.4.1 Kebersihan Mulut
Menurut hasil penelitian Stecksen-Blicks dan Holm 1995, anak yang melakukan penyikatan gigi secara teratur dalam sehari dengan frekuensi dua kali atau
lebih dan dibantu oleh orang tua, lebih rendah terkena risiko karies.
23
Keseimbangan antara konsumsi gula dengan kebersihan mulut sangat penting.
24
Mengkonsumsi minuman yang manis secara terus menerus dengan kebersihan mulut yang buruk akan
memberikan dampak yang sangat buruk bagi kesehatan gigi anak, terutama anak-anak usia dibawah 5 tahun.
3
Penelitian menemukan bahwa jika perilaku berisiko seperti memberikan seorang anak cairan yang manis ketika haus pada usia 1 tahun, memiliki
kemungkinan yang tinggi untuk bebas dari karies sampai usia 3 tahun jika kebersihan mulut dijaga dengan baik dan tidak terlihat adanya plak sampai usia 2
tahun.
24
2.4.2 Pola Diet
Salah satu faktor risiko utama yang menyebabkan tingginya prevalensi ECC adalah pola diet yang tidak sehat.
7
Pola pemberian makan tertentu, seperti penggunaan botol pada waktu tidur, menyusui, dan seringnya memberi makanan
ringan dan minuman yang mengandung gula berkontribusi terhadap perkembangan ECC.
4
Makanan kariogenik seperti biskuit yang mudah didapat dan ekonomis bagi orang tua mungkin menjadi kontributor utama.
7
Meskipun ECC adalah penyakit menular, namun peran diet dalam perjalanan infeksi dan perkembangan ECC sangat penting. ASI juga dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan gigi, khususnya apabila bayi menyusui sepanjang malam. Penggunaan botol susu dan memberikan dot yang dicelupkan ke dalam pemanis juga
dapat menjadi penyebab terjadinya ECC.
7
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Status sosial ekonomi
Kasus ECC lebih sering dijumpai pada anak dengan status sosial ekonomi
rendah, atau orang tua dengan tingkat pendidikan yang rendah. Hal tersebut
berpengaruh dengan kemampuan untuk menyediakan nutrisi yang baik bagi anak.
3
Menurut Suwelo 1992 bahwa tingkat pendidikan, pengetahuan, kesadaran dan perilaku orang tua terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor
yang dapat mempengaruhi terjadinya karies gigi desidui pada anak.
23
Pengetahuan yang kurang mengenai pentingnya ASI untuk kesehatan anak, membuat semakin banyak ibu yang tidak menyusui bayi mereka. Sampai sekarang ini
pemberian susu formula diharapkan dapat menggantikan peran ASI dalam memenuhi nutrisi untuk bayi. Status sosial ekonomi yang rendah dan mahalnya harga susu
formula yang tidak dapat di jangkau, membuat susu kental manis menjadi pilihan sebagai pengganti atau pendamping ASI. Susu kental manis mengandung gula yang
sangat tinggi dan rendah elemen nutrisinya, jika pemberiannya tidak tepat dapat menyebabkan karies.
3
2.5 Pencegahan Early Childhood Caries