Sebelum dilakukan penelitian, akan dilakukan kalibrasi terlebih dahulu dengan skor Cohen Kappa minimal 0,08.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitan ini dilakukan di lingkungan Puskesmas Petisah yaitu di posyandu, PAUD Cemerlang, PAUD Fajar dan PAUD Melati pada anak usia 12-36 bulan
beserta ibunya masing-masing. Pengambilan data dilakukan selama 4 minggu: 7 – 31 Mei 2012.
4.1 Deskripsi Responden
Berdasarkan dari 160 pasang responden yang terdiri dari ibu dan anak, anak yang berusia 12-24 bulan sebesar 29,4 dan anak yang berusia 25-36 bulan sebesar
70,6. Berdasarkan jenis kelamin, anak yang berjenis kelamin laki-laki 50,6 dan perempuan 49,4. Berdasarkan urutan kelahiran, anak pertama 41,9, anak kedua
32,5, anak ketiga 18,1 dan anak keempat dan seterusnya 7,5. Anak dengan jumlah bersaudara tidak lebih dari dua 66,3, sedangkan anak yang bersaudara lebih
dari dua orang 33,7 Tabel 4. Tabel 4. Karakteristik responden anak
Karakteristik Jumlah
Jenis kelamin Laki-laki
Perempuan 81
79 50,6
49,4
Universitas Sumatera Utara
Usia 12-24 bulan
25-36 bulan 47
113 29,4
70,6 Urutan kelahiran
Pertama Kedua
Ketiga Keempat dan seterusnya
67 52
29 12
41,9 32,5
18,1 7,5
Jumlah bersaudara 1-2 orang
2 orang 106
54 66,3
33,7
Data yang diperoleh menunjukkan pendidikan ibu terbanyak adalah pendidikan ibu sedang yaitu 56,2, pendidikan ibu tinggi 41,9 dan pendidikan ibu
rendah 1,9. Responden dengan perekonomian keluarga rendah sebanyak 55 dan perekonomian keluarga tidak rendah 45 Tabel 5.
Tabel 5. Karakteristik responden orang tua
Karakteristik Jumlah
Pendidikan ibu Rendah
Sedang Tinggi
3 90
67 1,9
56,2 41,9
Perekonomian keluarga Rendah
Tidak rendah 88
72 55
45
Menurut kriteria AAPD decayed adalah lesi kavitas dan non kavitas anak yang menderita ECC sebesar 78,1, sementara menurut WHO decayed merupakan
lesi kavitas yang menderita ECC sebesar 59,4 dan prevalensi S-ECC sebesar 40,0 Tabel 6.
Tabel 6. Prevalensi ECC dan S-ECC pada anak usia 12-36 bulan di Kecamatan Medan Petisah
Ya Tidak
N n
ECC menurut AAPD ECC menurut WHO
S-ECC 125
95 64
78,1 59,4
40,0 35
65 96
21,9 40,6
60,0
Universitas Sumatera Utara
Rerata pengalaman ECC menurut AAPD sebesar 4,66 dengan SD 4,125. Sementara menurut WHO rerata pengalaman ECC sebesar 3,36 dengan SD 3,985.
4.2 Hubungan Jenis Kelamin, Usia Anak, Urutan Kelahiran dan Jumlah Bersaudara dengan Prevalensi ECC dan S-ECC
Anak laki-laki yang menderita ECC 81,5 dan yang menderita S-ECC 44,4. Anak perempuan yang menderita ECC 74,7 dan yang menderita S-ECC
35,4. Secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan prevalensi ECC p=2,98 maupun S-ECC p=0,245 Tabel 7.
Tabel 7. Hubungan jenis kelamin dengan prevalensi ECC dan S-ECC
Anak yang berusia 12-24 bulan yang menderita ECC 51,1 dan S-ECC 17,0, sedangkan untuk usia 25-36 bulan yang menderita ECC 89,4 dan S-ECC
49,6. Secara statistik ada hubungan yang bermakna antara usia dengan prevalensi ECC p=0,001 maupun S-ECC p=0,001 Tabel 8.
Tabel 8. Hubungan usia anak dengan prevalensi ECC dan S-ECC
Anak pertama yang menderita ECC 83,6 dan S-ECC 49,3, anak kedua yang menderita ECC 69,2 dan S-ECC 26,9, anak ketiga yang menderita ECC
79,3 dan S-ECC 41,4 dan anak keempat dan seterusnya yang menderita ECC
Jenis kelamin N
ECC p
S-ECC P
Ya n
Tidak n
Ya n
Tidak n
Laki-laki Perempuan
81 79
66 81,5 59 74,7
15 18,5 20 25,3
0,298 36 44,4
28 35,4 45 55,6
51 64,6 0,245
Usia anak N
ECC p
S-ECC P
Ya n
Tidak n
Ya n
Tidak n
12-24 bulan 25-36 bulan
47 113
24 51,1 101 89,4
23 48,9 12 10,6
0,001 8 17,0
56 49,6 39 83,0
57 50,4 0,001
Universitas Sumatera Utara
83,3 dan S-ECC 41,7. Secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara urutan kelahiran dengan prevalensi ECC p= 0,713 dan S-ECC p=0,269 Tabel 9.
Tabel 9. Hubungan urutan kelahiran dengan prevalensi ECC dan S-ECC
Anak dengan jumlah bersaudara tidak lebih dari dua yang menderita ECC 76,4 dan S-ECC 38,7, sedangkan anak yang bersaudara lebih dari dua orang yang
menderita ECC 81,5 dan S-ECC 42,6. Secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara jumlah bersaudara dengan prevalensi ECC p=0,464 maupun S-
ECC p=0,633 Tabel 10. Tabel 10. Hubungan jumlah bersaudara dengan prevalensi ECC dan S-ECC
4.3 Hubungan Pendidikan Ibu, Perekonomian Keluarga, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut dengan
Prevalensi ECC dan S-ECC
Urutan kelahiran N
ECC p
S-ECC p
Ya n
Tidak n
Ya n
Tidak n
Pertama Kedua
Ketiga Keempat dan seterusnya
67 52
29 12
56 83,6 36 69,2
23 79,3 10 83,3
11 16,4 16 30,8
6 20,7 2 16,7
0,713 33 49,3
14 26,9 12 41,4
5 41,7 34 50,7
38 73,1 17 58,6
7 58,3 0,269
Jumlah bersaudara N
ECC p
S-ECC P
Ya n
Tidak n
Ya n
Tidak n
1-2 orang 2 orang
106 54
81 76,4 44 81,5
25 23,6 10 18,5
0,464 41 38,7
23 42,6 65 61,3
31 57,4 0,633
Universitas Sumatera Utara
Anak dengan ibu pendidikan rendah yang menderita ECC 100 dan S-ECC 33,3, anak dengan ibu pendidikan sedang yang menderita ECC 81,1 dan S-ECC
42,2, serta anak dengan ibu pendidikan tinggi yang menderita ECC 73,1 dan S- ECC 37,3. Secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan
ibu dengan prevalensi ECC p=0,808 dan S-ECC p=1,000 Tabel 11.
Tabel 11. Hubungan pendidikan ibu dengan prevalensi ECC dan S-ECC
Anak yang berasal dari keluarga ekonomi rendah yang menderita ECC 83,0 dan S-ECC 43,2 dan anak dengan perekonomian keluarga tidak rendah yang
menderita ECC 72,2 dan S-ECC 36,1. Secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara perekonomian keluarga dengan prevalensi ECC p=0,102 maupun
S-ECC p=0,364 Tabel 12. Tabel 12. Hubungan perekonomian keluarga dengan prevalensi ECC dan S-ECC
Anak berperilaku diet sedang yang menderita ECC 78,2 dan S-ECC 43,7, serta anak berperilaku baik yang menderita ECC 78,0 dan S-ECC 29,3. Secara
Pendidikan ibu N
ECC p
S-ECC P
Ya n
Tidak n
Ya n
Tidak n
Rendah Sedang
Tinggi 3
90 67
3 100 73 81,1
49 73,1 0 0
17 18,9 18 26,9
0,808 1 33,3
38 42,2 25 37,3
2 66,7 52 57,8
42 62,7 1,000
Perekonomian keluarga
N ECC
p S-ECC
P Ya
n Tidak
n Ya
n Tidak
n Rendah
Tidak rendah 88
72 73 83,0
52 72,2 15 17,0
20 27,8 0,102
38 43,2 26 36,1
50 56,8 46 63,9
0,364
Universitas Sumatera Utara
statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku diet secara umum dengan prevalensi ECC p=0,989 maupun S-ECC p=0,104 Tabel 13.
Tabel 13. Hubungan kategori perilaku diet dengan prevalensi ECC dan S-ECC
Anak yang berperilaku buruk dalam membersihkan gigi menderita ECC 62,5 dan S-ECC 12,5, anak berperilaku sedang yang menderita ECC 73,5 dan
S-ECC 38,2, serta anak berperilaku baik yang menderita ECC 83,3 dan S-ECC 44,0. Secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku
membersihkan gigi dengan prevalensi ECC p=0,486 maupun S-ECC p=0,924 Tabel 14.
Tabel 14. Hubungan kategori perilaku membersihkan gigi dengan prevalensi ECC dan S-ECC
Anak dengan indeks kebersihan rongga mulut buruk yang menderita ECC 94,2 dan S-ECC 69,2, anak dengan indeks kebersihan rongga mulut sedang yang
menderita ECC 78,2 dan S-ECC 31,0, serta anak dengan indeks kebersihan rongga mulut baik yang menderita ECC 38,1 dan S-ECC 4,8. Secara statistik ada
hubungan yang bermakna antara indeks kebersihan rongga mulut dengan prevalensi ECC p=0,011 maupun S-ECC p= 0,001 Tabel 15.
Kategori perilaku diet
N ECC
p S-ECC
P Ya
n Tidak
n Ya
n Tidak
n Buruk
Sedang Baik
119 41
0 0 93 78,2
32 78,0 0 0
26 21,8 9 22,0
0,989 0 0
52 43,7 12 29,3
0 0 67 56,3
29 70,7 0,104
Kategori perilaku membersihkan
gigi N
ECC p
S-ECC P
Ya n
Tidak n
Ya n
Tidak n
Buruk Sedang
Baik 8
68 84
5 62,5 50 73,5
70 83,3 3 37,5
18 26,5 14 16,7
0,486 1 12,5
26 38,2 37 44,0
7 87,5 42 61,8
47 56,0 0,924
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15. Hubungan indeks kebersihan rongga mulut dengan prevalensi ECC dan S- ECC
4.4 Hubungan Pendidikan Ibu, Perekonomian Keluarga, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi, dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut dengan
Rerata Pengalaman ECC
Rerata pengalaman ECC lebih tinggi pada anak dengan ibu berpendidikan sedang yaitu
5,19 + 4,469
, anak dengan ibu berpendidikan tinggi 3,99 + 3,609 dan anak dengan ibu berpendidikan rendah 3,67 + 2,517. Secara statistik tidak ada
hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan rerata pengalaman ECC p=0,209 Tabel 16.
Tabel 16. Hubungan pendidikan ibu dengan rerata pengalaman ECC
Pendidikan ibu N
∑ d ∑ e
∑ f Pengalaman ECC
P Mean
SD Rendah
Sedang Tinggi
3 90
67 3,66
5,04 3,76
- 0,26
0,22 -
- -
3,67 5,19
3,99 2,517
4,469 3,603
0,209
Rerata pengalaman ECC lebih tinggi pada anak yang berasal dari keluarga ekonomi rendah yaitu 5,03 + 4,287 dan anak yang berasal dari keluarga ekonomi
tidak rendah 4,19 + 3,899. Secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara perekonomian keluarga dengan rerata pengalaman ECC p=0,163 Tabel 17.
Indeks kebersihan
rongga mulut N
ECC p
S-ECC P
Ya n
Tidak n
Ya n
Tidak n
Buruk Sedang
Baik 52
87 21
49 94,2 68 78,2
8 38,1 3 5,8
19 21,8 13 61,9
0,011 36 69,2
27 31,0 1 4,8
16 30,8 60 69,0
20 95,2 0,001
Universitas Sumatera Utara
Tabel 17. Hubungan perekonomian keluarga dengan rerata pengalaman ECC
Perekonomian keluarga
N ∑ d
∑ e ∑ f
Pengalaman ECC P
Mean SD
Rendah Tidak rendah
88 72
4,89 3,99
0,26 0,21
- -
5,03 4,19
4,287 3,899
0,163
Anak beperilaku diet sedang memiliki rerata pengalaman ECC 4,73 + 4,176 sedangkan anak yang perilaku diet baik memiliki rerata pengalaman ECC 4,44 +
4,019. Secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku diet dengan rerata pengalaman ECC p=0,672 Tabel 18.
Tabel 18. Hubungan perilaku diet dengan rerata pengalaman ECC
Kategori perilaku diet
N ∑ d
∑ e ∑ f
Pengalaman ECC p
Mean SD
Buruk Sedang
Baik 119
41 -
4,43 4,63
- 0,30
0,05 -
- -
- 4,73
4,44 -
4,176 4,019
0,672
Rerata pengalaman ECC lebih tinggi pada anak yang berperilaku baik dalam membersihkan gigi yaitu 5,05 ± 4,185, anak yang berperilaku sedang memiliki rerata
pengalaman ECC 4,37 + 4,153, sedangkan anak yang berperilaku buruk memiliki rerata pengalaman ECC 3,00 + 2,828. Secara statistik tidak ada hubungan yang
bermakna antara perilaku membersihkan gigi dengan rerata pengalaman ECC p=0,324 Tabel 19.
Tabel 19. Hubungan perilaku membersihkan gigi dengan rerata pengalaman ECC
Kategori perilaku membersihkan gigi
N ∑ d
∑ e ∑ f
Pengalaman ECC P
Mean SD
Buruk Sedang
Baik 8
68 84
3,01 4,33
4,75 -
0,19 0,30
- -
- 3,00
4,37 5,05
2,828 4,153
4,185 0,324
Universitas Sumatera Utara
Rerata pengalaman ECC lebih tinggi pada anak dengan indeks kebersihan rongga mulut buruk yaitu 6,81 ± 4,107, anak dengan indeks kebersihan rongga mulut
sedang memiliki rerata pengalaman ECC 4,08 ± 3,670 dan anak dengan indeks kebersihan rongga mulut baik memiliki rerata pengalaman ECC 1,71 ± 3,437. Secara
statistik ada hubungan yang bermakna antara indeks kebersihan rongga mulut dengan rerata pengalaman ECC p=0,001 Tabel 20.
Tabel 20. Hubungan indeks kebersihan rongga mulut dengan rerata pengalaman ECC
Indeks kebersihan rongga mulut
N ∑ d
∑ e ∑f
Pengalaman ECC P
Mean SD
Buruk Sedang
Baik 52
87 21
6,6 3,95
1,42 0,40
0,13 0,29
- -
- 6,81
4,08 1,71
4,107 3,670
3,437 0,001
Untuk mengetahui kelompok mana yang mempunyai perbedaan dilakukan analisis Mann Whitney alternatif uji post hoc. Kelompok antara anak dengan indeks
kebersihan rongga mulut buruk dan sedang diperoleh nilai p= 0,001, kelompok antara anak dengan indeks kebersihan rongga mulut buruk dan baik diperoleh nilai p= 0,001,
kelompok antara anak dengan indeks kebersihan rongga mulut sedang dan baik diperoleh nilai p= 0,001. Dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara
indeks kebersihan rongga mulut buruk, sedang dan baik dengan pengalaman ECC.
4.5 Hubungan Item Perilaku Diet dengan Prevalensi ECC dan S-ECC