Host Mikroorganisme Substrat Etiologi Early Childhood Caries

2.2.4 Tahap keempat

Terjadi pada anak usia 30-48 bulan, ditandai dengan fraktur mahkota gigi anterior rahang atas akibat destruksi amelodentinal. Pada tahap ini gigi insisivus rahang atas mengalami nekrosis dan gigi molar rahang atas desidui berada pada tahap 3. Gigi molar kedua rahang atas, kaninus rahang atas dan molar pertama rahang bawah berada pada tahap 2. Beberapa anak memiliki keluhan tetapi tidak dapat menyampaikan keluhannya. Mereka mengalami gangguan tidur dan tidak memiliki nafsu makan. 16 Gambar 4. Tahap keempat ECC 16

2.3 Etiologi Early Childhood Caries

Karies dianggap sebagai penyakit infeksi, menular dan multifaktorial yang disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu: host gigi, mikroorganisme, dan substrat. 2,6 Faktor-faktor tersebut berinteraksi dalam jangka waktu tertentu, menyebabkan ketidakseimbangan demineralisasi dan remineralisasi antara permukaan gigi dan plak biofilm. 6 Untuk terjadinya kavitas karies pada permukaan halus gigi yang dapat terlihat secara klinis dibutuhkan waktu 18 bulan ± 6 bulan. 18

2.3.1 Host

Faktor risiko host untuk perkembangan karies antara lain adalah morfologi dan karakteristik genetik gigi seperti ukuran, permukaan, dan fossa dan fissur yang dalam serta gigi yang berjejal. 6 Gigi yang mengalami hipoplasia enamel memiliki risiko yang tinggi terhadap perkembangan karies. 19 Gangguan perkembangan Universitas Sumatera Utara struktural pada enamel dapat meningkatkan risiko karies pada anak-anak prasekolah. Gangguan perkembangan struktural pada enamel dapat meningkatkan retensi plak, meningkatkan kolonisasi Streptococcus mutans, dan dalam kasus yang parah, memungkinkan hilangnya kerentanan enamel terhadap demineralisasi gigi. 20 Saliva adalah sistem pertahanan utama host dalam melawan karies, karena berfungsi membersihkan sisa makanan dan bakteri, dan menyediakan buffer untuk melawan produksi asam. Saliva berfungsi sebagai penyimpan mineral kalsium dan phospat untuk keperluan remineralisasi enamel dan mengandung antibakteri. Individu yang aliran salivanya menurun, kerentanan gigi terhadap karies akan meningkat. 6

2.3.2 Mikroorganisme

Streptococcus mutans adalah kelompok mikroorganisme yang sangat berhubungan dengan terjadinya karies gigi pada anak-anak. Streptococcus mutans berkontribusi terhadap pembentukan karies dengan kemampuan mereka melekat pada permukaan gigi, menghasilkan jumlah asam yang berlebihan, dan mempertahankan metabolisme pada keadaan pH yang rendah. 20 Selama lingkungan mulut dalam keadaan asam, mineral anorganik pada permukaan gigi akan terurai. Jika demineralisasi melebihi remineralisasi, akan terbentuk lesi karies inisial. 21,22 Anak- anak dengan tingkat kolonisasi Streptococcus mutans yang tinggi memiliki prevalensi karies yang lebih besar, serta memiliki risiko yang lebih besar untuk terbentuknya lesi baru daripada anak-anak dengan tingkat Streptococcus mutans yang rendah. 20

2.3.3 Substrat

The American Academy of Pediatric Dentistry mengatakan bahwa kebiasaan mengonsumsi cairan yang mengandung karbohidrat yang dapat berfermentasi jus, susu formula, soda dapat meningkatkan risiko karies sehubungan dengan kontak antara gula dalam cairan dengan bakteri kariogenik pada gigi. 17,19 Minuman yang mengandung gula mudah dimetabolisme oleh Streptococcus mutans menjadi asam organik yang dapat menyebabkan terjadinya demineralisasi enamel dan dentin. 9,14 Gula yang menyebabkan terjadinya infeksi antara lain sukrosa, glukosa dan fruktosa, Universitas Sumatera Utara yang banyak terkandung dalam jus buah dan susu formula. 9 Faktor makanan yang dihubungkan dengan terjadinya karies adalah jumlah fermentasi, konsentrasi dan bentuk fisik bentuk cair, tepung, padat dari karbohidrat yang dikonsumsi, retensi di mulut, frekuensi makan serta lamanya interval waktu makan. 11

2.4 Faktor Risiko Early Childhood Caries

Dokumen yang terkait

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan di Kecamatan Medan Petisah

0 41 84

Hubungan Perilaku Diet Anak Dengan Early Childhood Caries (ECC) Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Medan Barat

0 62 109

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Barat

0 41 103

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Bara

0 35 103

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Selayang

0 42 120

Hubungan Antara Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi, dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Barat

3 61 98

Hubungan Perilaku Diet Dengan Early Childhood Caries (Ecc) Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Medan Selayang

1 15 98

Hubungan Perilaku Diet Dengan Early Childhood Caries (Ecc) Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Medan Baru

0 0 11

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Barat

0 0 14

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, PERILAKU DIET, PERILAKU MEMBERSIHKAN GIGI DAN INDEKS KEBERSIHAN RONGGA MULUT DENGAN EARLY CHILDHOOD CARIES PADA ANAK USIA 37-71 BULAN DI KECAMATAN MEDAN BARAT

0 0 14