Cetak maupun Media Elektronik dan penelitian terhadap suatu perusahaan maskapai penerbangan, yang dituangkan dalam skripsi ini.
Kalaupun ada pendapat atau kutipan dalam penulisan skripsi ini semata dijadikan pendukung dan pelengkap dalam penulisan yang memang sangat
dibutuhkan dalam penyempurnaan skripsi ini.
E. Tinjauan Pustaka
Sebelum melanjutkan penulisan skripsi ini, maka ada baiknya apabila terlebih dahulu dijelaskan pengertian judul PERLINDUNGAN KONSUMEN
ATAS KERUSAKAN DAN KEHILANGAN BAGASI PENUMPANG PESAWAT UDARA OLEH MASKAPAI PENERBANGAN Studi Kasus :
PT. METRO BATAVIA CABANG MEDAN. Yang dimaksud dengan perlindungan konsumen adalah segala upaya
yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
14
Menurut Adijaya Yusuf dan Jhon W. Head,
15
14
Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Pasal 1.
mengatakan bahwa perlindu pngan konsumen adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
perlindungan hukum yang diberikan kepada konsumen dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhannya dari hal-hal yang dapat merugikan konsumen.
Undang-undang perlindungan konsumen mempunyai suatu misi yang besar yaitu untuk mewujudkan kehidupan berbangasa dan bernegara yang adil dan makmur
sesuai yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945.
15
Setiawan, 2001, Makalah Produsen atau Konsumen; Siapa Dilindungi Hukum, Jakarta, hal. 152.
Universitas Sumatera Utara
Suatu sistem perlindungan konsumen pada jasa angkutan udara adalah suatu sistem yang terdiri dari peraturan-peraturan dan prosedur yang mengatur
semua aspek baik langsung maupun tidak langsung mengenai kepentingan konsumen jasa angkutan udara. Perlindungan konsumenpenumpang dalam
anngkutan udara harus dianggap sebagai hak paling hakiki yang harus disadari baik oleh penumpang sendiri maupun pihak maskapai penerbangan serta pemerintah.
Tujuan perlindungan konsumen adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri, mengangkat
harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barangjasa.menciptakan sistem perlindungan konsumen yang
mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi, menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai
pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha, meningkatkan kualitas barang danatau jasa yang menjamin
kelangsungan usaha produksi barang danatau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen.
Pengertian bagasi adalah bagasi berdasarkan terminologi pengangkutan udara ada 2 dua, yaitu bagasi tercatat dan bagasi kabin.
1. Bagasi Tercatat adalah barang penumpang yang diserahkan oleh penumpang
kepada pengangkut untuk diangkut dengan pesawat udara yang sama. 2.
Bagasi Kabin adalah barang yang dibawa oleh penumpang dan berada dalam pengawasan penumpang sendiri.
16
16
Indonesia, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, Pasal 1.
Universitas Sumatera Utara
Penumpang pesawat udara adalah pihak yang mengadakan perjanjian pengangkutan dengan perusahaan penerbangan. Penumpang bersedia membayar
harga tiket dan pengangkut sanggup membawa penumpang ke tempat tujuan.
17
F. Metode Penelitian