sensorik hampir selalu membangkitkan beberapa area pada korteks cerebral sekaligus. Namun, bila stimulus sensorik tersebut tidak memunculkan efek hadiah
atau hukuman, pengulangan stimulus tersebut secara terus-menerus akan mengarah pada penghilangan hampir total respon cerebral cortical. Hewan tersebut telah
menjadi terbiasa pada stimulus tersebut dan mengabaikannya Guyton, 2005. Bila stimulus tersebut memunculkan efek hadiah atau hukuman daripada yang
tidak ada bedanya, respon cerebral cortical menjadi lebih kuat secara progresif selama pengulangan stimulasi tersebut daripada menghilang secara perlahan-lahan,
dan respon tersebut dikatakan sebagai diperkuat. Seekor hewan membangun memori yang kuat untuk sensasi hadiah ataupun hukuman, namun mengembangkan
kebiasaan sempurna bagi stimulus sensorik yang tidak ada bedanya Guyton, 2005. Terlihat nyata bahwa pusat hadiah dan hukuman pada sistem limbik banyak
berperan dalam memilih informasi yang kita pelajari, biasanya membuang lebih dari 99 informasi dan memilih kurang dari 1 untuk diretensi Guyton, 2005.
2.8. Perhatian
Perhatian merupakan proses yang mengatur alur pengelolaan informasi. Terdapat banyak aspek perhatian yang didasarkan pada letak secara neuroanatomik.
Komponen-komponen tersebut adalah selektivitas, kapasitas dan penguatan konsentrasi. Ketiga komponen ini digunakan untuk menjelaskan kekurangan tertentu
pada kelainan psikiatri, penelitian lebih lanjut mungkin dapat menjelaskan deskripsi berdasarkan neurofisiologis Kaplan, 2000.
Konsep awal perhatian didasarkan pada ide Donald Broadbent tentang sebuah penyaring yang memilih sejumlah stimulus yang datang untuk diproses lebih jauh.
Kapasitas perhatian yang terbatas berperan pada ketidakmampuan memproses jumlah stimulus yang terlalu banyak. Perhatian yang tertahan dideskripsikan muncul
pada awal proses sensorik, sehingga secara otomatis atau lambat pada proses persespsi dan terlibat pada proses identifikasi dan klasifikasi Kaplan, 2000.
2.8.1 Perhatian selektif
Pada konsep Broadbent, selektifitas memiliki tiga dimensi, yaitu Kaplan, 2000:
Universitas Sumatera Utara
• Filtering, memokuskan perhatian atau berkonsentrasi pada karakteristik tertentu. Contoh : kotak besar dibandingkan dengan kotak kecil.
• Categorizing, konsentrasi yang didasarkan pada kelas stimulus. Contoh : memperhatikan kata-kata pada skripsi apapun.
• Pigeonholing, mengurangi persepsi informasi yang dibutuhkan untuk menentukan kategori spesifik suatu stimulus. Contoh : memakai hanya
karakteristik rambut panjang untuk menglasifikasikan seseorang sebagai wanita.
Setiap aspek perhatian tersebut memproses stimuli yang datang untuk menentukan kategori karakteristik yang tepat. Pasien schizophrenia lebih
menunjukkan kesulitan pada piegeonholing daripada filtering saat mereka berada dalam keadaan symptomatik Kaplan, 2000.
2.8.2. Kapasitas Perhatian
Pada prinsipnya, kapasitas perhatian berhubungan dengan tugas yang diberikan mengakibatkan sebuah permintaan pada ruang sumber yang terbatas. Sebuah tugas
yang dengan proses pengelolaan yang tinggi memerlukan lebih banyak sumber dari ruang tertentu daripada sebuah tugas dengan proses pengelolaan yang rendah,
sehingga menghambat daya akses sumber untuk fungsi simultan lain yang bersumber dari ruang yang sama Kaplan, 2000.
2.8.3. Perhatian yang Dipertahankan
Kemampuan untuk mempertahankan perhatian disebut sebagai vigilance dan dapat diuji coba dengan permintaan tugas untuk kewaspadaan dan konsentrasi dalam
waktu tertentu, baik dalam menit maupun jam. Uji coba tersebut umumnya melibatkan kebutuhan untuk mengidentifikasi stimulus target yang terjadi
infrequently pada interval yang random. Aspek penting dari uji coba bervariasi dari teori pendeteksian signal dan melibatkan faktor-faktor sensitifitas dan kriteria respon
Kaplan, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Sensitivitas merupakan hal yang membedakan target dari stimulus nontarget. Kriteria respon merupakan jumlah bukti persepsi yang dibutuhkan untuk mendukung
keputusan mengenai sebuah stimulus target dibandingkan sebuah stimulus non-target Kaplan, 2000.
2.9. Stroop Test