Pola Tidur TINJAUAN PUSTAKA

persepsi keperluan untuk tidur. Namun, walaupun terdapat persepsi seperti ini, seseorang tersebut tetap menumpuk “sleep debt” yang perlu diganti Robotham, 2011.

2.2. Pola Tidur

Pola tidur juga memiliki peran yang sama pentingnya dengan total jumlah waktu tidur. Bayi dan anak-anak cenderung tidur beberapa kali dalam setiap periode 24 jam. Namun seiring dengan pematangan menuju masa-masa sekolah dan dewasa, mereka cenderung tidur dalam satu fase yang lama, waktu tidur siang berkurang dan cenderung tidur sepanjang malam Robotham, 2011. Sebuah mekanisme yang disebut dengan “circadian timer” mengatur pola tidur- bangun dan berinteraksi dengan “sleep homeostat”. Rata-rata setiap makhluk hidup memiliki “internal circadian rhythms”, dimana mereka telah beradaptasi dengan siklus siang dan malam hari Robotham, 2011. Geophysicist Prancis Jean- Jacques d’Ortous de Mairan adalah orang pertama yang menemukan circadian rhythms pada sebuah eksperimen dengan tanaman pada tahun 1729. Dua abad kemudian, Dr. Nathaniel Kleitman mempelajari efek circadian rhythms pada siklus tidur manusia. Siklus ini bereaksi terutama pada terang dan gelap dan biasanya sedikit lebih lama dari 24 jam Robotham, 2011. Dapat dipikirkan kemungkinan bahwa “jam utama” yang meregulasi circadian rhythms tubuh kita. Jam ini tersusun dari kumpulan sel-sel saraf pada otak kita yang disebut dengan suprachiasmatic nucleus SCN. SCN mengontrol produksi melatonin, hormon yang membuat kita mengantuk dan banyak diproduksi saat gelap. Selama tidur, kadar melatonin meningkat tajam. SCN terletak di atas nervus opticus, yang mengirimkan signal dari mata ke otak sehingga SCN menerima informasi mengenai kadar pencahayaan lingkungan sekitar melalui mata kita. Ketika cahaya kurang, seperti pada malam hari, akan dikirimkan signal ke otak untuk mengeluarkan lebih banyak melatonin Robotham, 2011; National Sleep Foundation, 2006. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Diagram homeostat tidur dan waktu circadian. Sumber : Robotham, 2011 Serotonin adalah bahan kimia lain yang mempengaruhi tidur dan diproduksi oleh otak yang dipengaruhi oleh pencahayaan. kadar serotonin yang tidak sesuai juga berperan dalam masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Kadar serotonin dalam otak mencapai titik puncak tertinggi saat kita terjaga dan aktif, dan otak memproduksi lebih banyak serotonin saat keadaan sekitar lebih terang. Inilah alasan mengapa kita merasa lebih lelah saat malam hari dan merupakan ide yang bagus untuk memadamkan lampu pada saat kita ingin ataupun mencoba untuk tidur. Sistem imun juga mempengaruhi kadar serotonin sehingga mempengaruhi pola tidur, yang mana menjelaskan mengapa kita tidur lebih banyak bila kita sakit Robotham, 2011; National Sleep Foundation, 2006. Manusia adalah makhluk siang, waktu tidur kita secara alami ditentukan oleh kadar pencahayaan lingkungan, dengan kata lain ditentukan oleh terbenam dan terbitnya matahari. Namun dewasa ini, kita dapat memanipulasi kadar pencahayaan Universitas Sumatera Utara dengan lampu buatan, sehingga kita dapat melanjutkan aktivitas hingga larut malam. Orang-orang yang bekerja pada shift malam mungkin ingin mengurangi kadar cahaya yang memapari mereka saat siang hari agar dapat tidur, dan hal ini dapat dicapai dengan menggunakan gorden yang gelap Robotham, 2011. Pola tidur sangat bervariasi, beberapa fauna aktif saat siang dan cenderung tidur pada malam hari, dan yang lain aktif pada malam hari dan cenderung tidur pada siang hari. Pada manusia, waktu circadian setiap orang diatur sedikit berbeda; beberapa orang dapat beraktivitas secara maksminal pada pagi hari larks, yang lainnya saat malam owls, banyak di antara kita yang berada di antara keduanya Robotham, 2011. Beberapa orang mengalami apa yang disebut dengan Circadian Rhythm Sleep Disorder, yang mana sering diasosiasikan dengan masalah kesehatan mental. Orang yang sangat ‘owl’ mungkin memiliki delayed sleep phase syndrome, cenderung untuk tidur dan bangun sangat lambat. Orang yang sangat ‘lark’ mungkin memiliki advanced sleep phase syndrome, bangun sangat cepat pada pagi hari namun di malam hari sangat mengantuk. Iregularitas ini dapat menjadi masalah, tergantung apa yang coba kita lakukan dalam hidup, walaupun untuk beberapa orang dapat menjadi sebuah aset Robotham, 2011. Efek yang mirip sering didapatkan pada orang-orang yang pola tidurnya diganggu oleh faktor eksternal, seperti bekerja pada shift malam secara regular terutama setelah bekerja pada shift siang minggu-minggu sebelumnya, disebut juga dengan work shifts disorder. Contoh yang lain adalah jetlag yang diakibatkan oleh perubahan time zones yang tidak sesuai dengan waktu circadian internal. Keduanya merupakan penemuan yang paling sering dari circadian rhythm disorders. Manusia tidak dirancang untuk terjaga pada malam hari dan tidur pada siang hari. Orang- orang yang secara regular bekerja pada shift malam diperkirakan lebih beresiko menderita kanker dan penyakit jantung, rasa mengantuk yang berlebihan, tidur yang buruk, kurang konsentrasi, refleks motorik yang buruk dan lambat, mual dan irritability. Awak penerbangan internasional juga diperkirakan lebih beresiko menderika kanker, kemungkinan disebabkan oleh gangguan circadian rhythms yang berulang-ulang Robotham, 2011; National Sleep Foundation, 2006. Universitas Sumatera Utara Gangguan tidur dan circadian rhythm juga didapatkan pada orang-orang yang menderita bipolar disorder, walaupun tidak jelas apakah yang bertanggung jawab untuk underlying sleep disturbances adalah circadian timer atau sleep homeostat. Telah diajukan bahwa perubahan circadian rhythm seseorang dapat menjadi trigger untuk bipolar disorder, terutama mania Robotham, 2011.

2.3. Tahap-Tahap Tidur