perhatian selektif individu yang tentunya berbeda satu individu dengan individu lain Guyton, 2005.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti apakah terdapat hubungan antara kualitas tidur dan konsentrasi seseorang.
1.2. Rumusan Masalah :
Bagaimana hubungan kualitas tidur mahasiswa FK USU angkatan 2009 dengan daya konsentrasi.
1.3. Tujuan Penelitian : 1.3.1 Tujuan Umum :
Mengetahui hubungan kualitas tidur terhadap daya konsentrasi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2009.
1.3.1. Tujuan Khusus :
a. Mengetahui proporsi kualitas tidur mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2009.
b. Menilai daya konsentrasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2009 menggunakan stroop test.
1.4. Manfaat Penelitian :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1. Sebagai sumber motivasi untuk menjaga kualitas tidur.
2. Sebagai dasar untuk dapat mengatur waktu belajar lebih baik sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.
3. Sebagai rujukan bagi penelitian selanjutnya
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Tidur
Tidur bukanlah sebuah pilihan dalam lifestyle, namun merupakan kebutuhan seperti bernapas, makan dan minum. Walaupun tidur sering dipandang sebagai
keadaan dimana tubuh tidak aktif, sebenarnya tidur merupakan keadaan aktif, penting dan involunter, dimana tanpanya kita tidak dapat berfungsi secara efektif.
Tidur bukan sekadar keadaan tidak terjaga, karena pada stadium tertentu, penyerapan
oksigen oleh otak lebih tinggi dari normal Robotham, 2011 ; Sherwood, 2001.
Secara primer, tidur memiliki peran tersendiri bagi otak. Tidur menyediakan waktu bagi otak untuk pulih kembali dan beregenerasi. Selama tidur, otak dapat
memproses informasi, memperkuat memori, mengelompokkan informasi yang telah ada dan memberikan kesempatan bagi kita untuk belajar dan berfungsi secara efektif
pada siang hari Robotham, 2011. Tidur juga mempengaruhi kemampuan kita dalam menggunakan bahasa,
mempertahankan konsentrasi, memahami apa yang kita baca, dan menyimpulkan apa yang kita dengarkan. Selain itu, tidur juga mempengaruhi sistem imun tubuh
Robotham, 2011. Pada manusia, jumlah jam yang diperlukan seseorang untuk tidur berbeda-beda,
tergantung pada faktor-faktor tertentu dan usia mereka. Pada neonatus, waktu yang dibutuhkan rata-rata 15-18 jam dan waktu tidur mereka tidak dipengaruhi oleh siklus
pagi dan malam yang disebabkan oleh ketiadaan “circadian ryhthm”. Waktu tersebut akan berkurang hingga 13-14 jam setelah satu tahun. Remaja memerlukan waktu
tidur lebih lama daripada orang dewasa, yang dimungkinkan oleh perubahan fisiologis yang sedang terjadi pada tubuhnya Robotham, 2011; Benaroch, 2012.
Bayi dengan usia 1-12 bulan memerlukan waktu tidur 14-15 jam per hari. Mereka masih tidur siang sebanyak 2-3 kali sehari dengan waktu tidur yang mulai
diarahkan agar memiliki pola kebiasaan yang baik Benaroch, 2012.
Universitas Sumatera Utara