Amarah dan Asosiasinya dengan Pusat Hukuman Pentingnya Hadiah dan Hukuman pada Perilaku Efek Sedativa pada Pusat Hadiah dan Hukuman

2.7.3 Fungsi “Reward” dan “Punishment” dari Sistm Limbik

Beberapa struktur limbik lebih mengatur masalah perasaan alamiah, baik perasaan senang ataupun tidak senang. Kualitas perasaan ini disebut juga sebagai hadiah atau hukuman, atau kepuasan ataupun kebencian. Stimulasi elektrik daerah limbik tertentu menyenangkan atau memuaskan hewan, dimana stimulasi elektrik pada daerah yang lain menyebabkan teror, nyeri, takut, pertahanan, reaksi melarikan diri, dan elemen-elemen hukuman lain. Kekuatan stimulasi dari kedua sistem repon yang berlawanan ini sangat mempengaruhi perilaku hewan Guyton, 2005.

2.7.4. Pusat hadiah dan hukuman

Pusat hadiah utama berlokasi pada sepanjang medial forebrain bundle, terutama daerah lateral dan ventromedial nuclei of the hypothalamus. Cukup aneh bahwa nukleus lateral termasuk dalam pusat hadiah, sebab stimulus yang lebih kuat pada area ini dapat menyebabkan amarah. Hal ini benar pada beberapa daerah, dengan stimulus yang lebih lemah memberikan perasaan hadiah dan sedangkan yang lebih kuat memberikan perasaan hukuman. Pusat hadiah yang lain, mungkin sekunder dari yang utama di hypothalamus ditemukan pada septum, amydala, daerah tertentu di thalamus dan basal ganglia, dan menyebar ke bawah ke dalam basal tegmentum mesencephalon Guyton, 2005. Sedangkan daerah yang paling berpotensi untuk hukuman dan kecenderungan melarikan diri adalah daerah pusat abu-abu yang mengelilingi aque-duct of Sylvius pada mesencephalon dan menyebar ke atar ke dalam zona periventrikular hypothalamus dan thalamus. Daerah hukuman sekunder ditemukan pada beberapa lokasi di amydala dan hippocampus. Cukup menarik bahwa pusat hukuman secara berkala menghambat pusat hadiah dan kepuasan secara total, menggambarkan bahwa hukuman dan ketakutan lebih penting daripada kepuasan dan hadiah Guyton, 2005.

2.7.5. Amarah dan Asosiasinya dengan Pusat Hukuman

Stimulasi yang kuat pada pusat hukuman otak, terutama pada zona periventrikular hypothalamus dan lateral hypothalamus menyebabkan hewan tersebut mengembangkan postur pertahanan, mengembangkan cakarnya, menaikkan Universitas Sumatera Utara ekornya, mendesis, meludah, growl, mengembangkan piloereksi, mata terbuka lebar, dan dilatasi pupil. Selain itu, provakasi yang sangat ringan sekalipun dapat menyebabkan penyerangan agreasif yang segera. Perilaku tersebut merupakan hal yang dipercayai ditunjukkan oleh hewan yang dihukum berat, dan pola tersebut disebut sebagai amarah Guyton, 2005. Untungnya, pada hewan normal, fenomena amarah tersebut dipertahankan dalam keadaan stabil terutama oleh penghambatan signal ventromedial nuclei of the hypothalamus. Sebagai tambahan, bagian hippocampus dan korteks limbik anterior, terutama pada anterior cingulate gyri dan subcallosal gyri membantu menekan fenomena amarah tersebut Guyton, 2005.

2.7.6. Pentingnya Hadiah dan Hukuman pada Perilaku

Hampir semua yang kita lakukan berhubungan dengan hadiah dan hukuman. Bila kita melakukan sesuatu yang dapat memberikan hadiah, kita akan terus melakukannya. Namun bila yang dihasilkan adalah hukuman, kita akan menghentikannya. Oleh sebab itu, pusat hadiah dan hukuman dipastikan merupakan salah satu kontrol terpenting dalam aktivitas tubuh, ambisi, kebencian dan motivasi kita Guyton, 2005.

2.7.8. Efek Sedativa pada Pusat Hadiah dan Hukuman

Pemberian sedatif, seperti chlorpromazine, biasanya menghambat pusat hadiah dan hukuman, sehingga mengurangi aktivitas perasaan hewan tersebut. Oleh sebab itu, diasumsikan bahwa fungsi sedatif pada fase psychotic adalah mensupresi banyak daerah perilaku yang penting pada hypothalamus dan daerah-daerah asosiasinya pada limbik otak Guyton, 2005.

2.7.9. Pentingnya Hadiah dan Hukuman pada Pembelajaran dan Memori- Kebiasaan vs Penguatan