Adanya tunas dan daun pada stek Persediaan bahan makanan Zat pengatur tumbuh

c. Adanya tunas dan daun pada stek

Adanya tunas dan daun pada stek berperan penting bagi perakaran. Bila seluruh tunas dihilangkan maka pembentukan akar tidak terjadi sebab tunas berfungsi sebagai auksin. Selain itu, tunas menghasilkan suatu zat berupa auksin yang berperan dalam mendorong pembentukan akar yang dinamakan Rhizokalin Hartman, 1983.

d. Persediaan bahan makanan

Menurut Haber 1957 persediaan bahan makanan sering dinyatakan dengan perbandingan antara persediaan karbohidrat dan nitrogen CN ratio. Ratio CN yang tinggi sangat diperlukan untuk pembentukan akar stek yang diambil dari tanaman dengan CN ratio yang tinggi akan berakar lebih cepat dan banyak dari pada tanaman dengan CN ratio rendah.

e. Zat pengatur tumbuh

Menurut Heddy 1991 hormon berasal dari bahasa Yunani yang artinya menggiatkan. Hormon pada tanaman menurut batasan adalah zat yang hanya dihasilkan oleh tanaman itu sendiri yang disebut fitohormon dan zat kimia sintetik yang dibuat oleh ahli kimia Kusumo, 1984. Hormon tanaman fitohormon adalah “regulators” yang dihasilkan oleh tanaman sendiri dan pada kadar rendah mengatur proses fisiologis tanaman. Hormon biasanya mengalir di dalam tanaman dari tempat dihasilkannya ke tempat keaktifannya Kusumo, 1984. Salah satu hormon tumbuh yang tidak lepas dari proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah auksin. Thimann 1973 dalam Kusumo 1984 berpendapat bahwa hubungan antara pertumbuhan dan kadar auksin adalah sama pada akar, batang dan tunas yaitu auksin merangsang pertumbuhan pada kadar rendah, sebaliknya menghambat pertumbuhan pada kadar tinggi. Kadar optimum hormon untuk pertumbuhan akar jauh lebih rendah kira-kira 1.100.000 dari kadar optimum untuk pertumbuhan batang Kusumo, 1984 . 19

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 1.

Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Boangmanalu Kecamatan Salak Kabupaten Pakpak Bharat, dengan jenis tanah utisol pada ketinggian 800 m di atas permukaan laut dan dilaksanaan pada bulan Juli 2011.

2. Bahan dan alat penelitian

2.1. Bahan.

Bahan – bahan yang digunakan adalah plastik paranet 75, 50, dan 25, adalah kerapatan rakitan jaring plastik untuk menghambat cahaya yang masuk ke tanaman gambir selanjutya disebut paranet, stek tanaman gambir, fungisida, tanah subsoil, pupuk kandang ayam, dan kompos dari tanaman kirinyu Chromolaena odorata.

2.2. Alat

Alat-alat yang digunakan adalah cangkul, gunting, polibeg, gembor, meteran, label nama, oven, leaf area meter, luks tester meter, bambu, dan lain- lain 3. Rancangan percobaan 3.1. Model rancangan percobaan Model penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan RAK Faktorial yang terdiri dari 3 faktor yaitu Penaungan, jumlah buku, dan media tumbuh 4 x 3 x 4 dan diulangi sebanyak 3 kali Faktor pertama sebagai petak utama penaungan dengan paranet N terdiri dari 4 taraf yaitu : 1. No = 0 tanpa paranet cahaya 100 2. N1 = 25 Naungan dengan hambatan cahaya 25 3. N2 = 50 Naungan dengan hambatan cahaya 50 4. N3 = 75 Naungan dengan hambatan cahaya 75