Pembuatan kompos kirinyu Chromolaena odorata Pembuatan pupuk kandang Pengamatan dan pengukuran Pemeliharaan stek

26

5.5. Pembuatan kompos kirinyu Chromolaena odorata

Kompos kirinyu adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi dari bahan kirinyu. Bahan pembuatan kompos kirinyu adalah batang dan daun kirinyu dipotong-potong dengan ukuran 5-10 cm. lalu didicampur dengan tanah dan air merata di lantai. Perbandingan antara kirinyu tanah dan air adalah 10:5: 0,3 ltr. Untuk membuat 150 kg pupuk organik kirinyu dibutuhkan 100 kg daun kiriyu 50 kg tanah dan air 3 ltr. Selanjuya untuk mempercepat proses pengomposan maka campuran kirinyu tanah dan air dimasukkan dalam plastik hitam lalu diikat dengan tali. Tinggi plastik adalah 120 cm. Berselang 2 minggu kompos kirinyu dibolak balik lalu dimasukkan dalam plastik dan diikat kembali. Ciri-ciri kompos sudah matang adalah pupuk kompos tidak mengeluarkan bau busuk dan siap untuk digunakan.

5.6. Pembuatan pupuk kandang

Pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kotoran ayam. Sebelum mengunakan pupuk tersebut maka terlebih dahulu melakukan fermentasi dengan cara mencampur pupuk kotoran ayam dengan tanah secara merata dilantai. Perbandingan antara pupuk kandang dengan tanah adalah 3 : 1. Selanjutya campuran tersebut dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 50 cm. gundukan tersebut ditutup dengan goni dan dibiarkan selama 1 minggu. Berselang 1 minggu kemudian pupuk kandang tersebut dibolak balik secara merata dan kembali dibuatkan gundukan seperti semula. Pupuk kandang yang dikatakan telah siap digunakan apabila pupuk tersebut tidak lagi mengeluarkan bau busuk. 27

5.7. Pengamatan dan pengukuran

Peubah amatan dimulai pada minggu ke tiga setelah tanam sampai dengan minggu ke sembilan.

5.8. Pemeliharaan stek

Pemeliharaan Stek meliputi penyiraman,penyulaman, penyiangan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada pagi hari dan sore hari untuk mempertahankan kelembaban setiap stek. Penyulaman bibit yang mati dilakukan pada umur tujuh hari setelah tanam. Penyiangan dilakukan pada umur 2 minggu setelah tanam dan pemupukan dilakukan setelah berumur 3 minggu setelah tanam melalui daun yaitu dengan atonik. Pengendalian hama dilakukan penyemprotan dengan sevin. 28

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Pertumbuhan gambir di pembibitan pada penelitian ini menunjukkan respon yang berbeda akibat perlakuan pemberian naungan, jumlah buku dan media tumbuh yang berbeda-beda serta interaksinya. Data hasil penelitian, analisis sidik ragam dan uji lanjut untuk setiap variabel pengamatan dijelaskan pada uraian di bawah ini.

1. Persentase Stek yang Bertunas