Bobot Kering Tanaman gr

70

8. Bobot Kering Tanaman gr

Data persentase tumbuh tunas dari stek dan hasil analisis sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 49 dan Lampiran 50. Diperoleh hasil sidik ragam perlakuan pemberian naungan dengan paranet N berpengaruh sangat nyata terhadap bobot kering tanaman. Bobot kering tanaman pada N0 lebih rendah dari pada N1, N2, dan N3. Tidak ada perbedaan antara N2, dan N3. Sedangkan pada perlakuan jumlah buku stek C tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering tanaman. Pada perlakuan media tumbuh M berpengaruh nyata terhadap bobot kering tanaman Bobot kering tanaman pada M2 lebih rendah dari pada M0, M1, dan M3. Sedangkan Interaksi perlakuan antara penggunaan naungan paranet dengan perlakuan jumlah buku stek serta media tumbuh tidak menunjukan pengaruh yang nyata terhadap bobot kering tanaman. Respon pertumbuhan gambir di berbagai penaungan paranet, jumlah buku stek dan media tumbuh di pembibitan terhadap bobot kering tanaman terdapat pada Tabel 13. 71 Tabel 13. Bobot Kering Tanaman Stek Gambir Pada Berbagai Penaungan Paranet, Jumlah buku Stek Gambir dan Media Tumbuh Bobot Kering Tanaman gr Perlakuan Media tumbuh Rataan M0 M1 M2 M3 Jumlah buku ----------------------------------------grr -------------------------------------------- C X M C1 0,810ab 0,768ab 0,800ab 0,831ab 0,802 C2 0,643b 0,663b 0,603b 1,020a 0,732 C3 1,008a 0,742b 0,725b 0,810ab 0,821 Penaungan Paranet NxM N0 0,641 0,671 0,666 0,821 0,700b N1 0,709 0,632 0,726 0,794 0,715b N2 0,978 0,813 0,748 0,850 0,847a N3 0,953 0,780 0,699 1,082 0,879a Rataan 0,820 ab 0,724 b 0,709 b 0,887 a Jumlah Buku Stek Penaungan Paranet N0 X C X M N0 C1 0,783 0,727 0,660 0,860 0,757 N0 C2 0,420 0,707 0,533 0,900 0,640 N0 C3 0,720 0,580 0,803 0,703 0,701 N1 C1 0,593 0,553 1,050 0,660 0,714 N1 C2 0,520 0,370 0,460 0,773 0,530 N1 C3 1,013 0,973 0,667 0,950 0,900 N2 C1 0,930 1,153 0,717 0,637 0,859 N2 C2 0,817 0,743 0,707 1,213 0,870 N2 C3 1,187 0,543 0,820 0,700 0,812 N3 C1 0,933 0,640 0,773 1,167 0,878 N3 C2 0,817 0,830 0,713 1,193 0,888 N3 C3 1,110 0,870 0,610 0,887 0,869 Rataan 0,820 0,724 0,674 0,886 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf sama pada kolom sama berbeda tidak nyata pada taraf 5 berdasarkan uji jarak Duncan. MO = Subsoil 100 C1 = tiga buku M1 = Topsoil 100 C2 = empat buku M2 = Subsoil 90 + Kompos krinyu 10 C3 = lima buku M3 = Subsoil 90 + Pupuk kandang ayam 10 M3 = Subsoil 90 + Pupuk kandang ayam 10 N0 = 0 tanpa paranet cahaya 100 N1 = 25 Naungan dengan hambatan cahaya 25 N2 = 50 Naungan dengan hambatan cahaya 50 N3 = 75 Naungan dengan hambatan cahaya 75 72 Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa intensitas cahaya 100 adalah 0,70 gr . Intensitas cahaya 25 - 50 berpengaruh sangat nyata dibanding dengan intensitas 100. Tetapi intensitas 75 tidak berpengaruh nyata dibanding dengan intensitas 100. Namun demikian tidak ada perbedaan yang nyata bobot kering akibat pengaruh intensitas cahaya pada 25 dan 50 . Bobot kering akibat penaungan 25 hingga 75 berkisar 0,715 gr sampai dengan 0,879 gr. Gambar 9. Hubungan Bobot Kering Tanaman dengan Berbagai Taraf Penaungan Paranet Pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa pemberian perlakuan penaungan dengan paranet diperoleh kurva linear positif. Bobot kering tanaman meningkat seiring dengan meningkatnya taraf pemberian penaungan paranet. Hal ini dikarenakan bahwa intensitas cahaya berpengaruh terhadap bobot kering tanaman. y = 0.002x + 0.684 r² = 0.902 0,2 0,4 0,6 0,8 1 25 50 75 B o b o t K e ri n g T an aman g r Penaungan Paranet N 73 Gambar 10. Hubungan Bobot Kering Tanaman dengan Berbagai Media Tumbuh Pada Gambar 10 dapat dilihat bahwa pemberian perlakuan berbagai media tumbuh memberikan respon yang tertinggi adalah pada perlakuan media tumbuh tanah sub soil 90 + pupuk kandang 10, kemudian tanah sub soil 100 disusul media top soil 100 dan media tanah sub soil 90 + pupuk kompos 10. Pada perlakuan kombinasi antara Jumlah buku Stek Gambir dengan Media Tumbuh terhadap bobot kering tanaman berbeda nyata. Respon pertumbuhan gambir di berbagai jumlah buku stek dan media tumbuh di pembibitan terhadap bobot kering tanaman terdapat pada Tabel 14. Tabel 14. Data Hubungan antara Jumlah buku Stek Gambir dengan MediaTumbuh terhadap Bobot Kering Tanaman Bobot Kering Tanaman gr Perlakuan Media tumbuh M0 M1 M2 M3 Jumlah buku stek buku C1 0,810 ab 0,768 ab 0,800 ab 0,831 ab C2 0,643 b 0,663 b 0,603 b 1,020 a C3 1,008 a 0,742 b 0,725 b 0,810 ab Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf sama pada kolom sama berbeda tidak nyata pada taraf 5 berdasarkan uji jarak Duncan. MO = Subsoil 100 C1 = tiga buku M1 = Topsoil 100 C2 = empat buku M2 = Subsoil 90 + Kompos krinyu 10. C3 = lima buku M3 = Subsoil 90 + Pupuk kandang ayam 10. 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 Subsoil 100 Topsoil 100 Subsoil 90 + Kompos 10 Subsoil 90 + P. kandang 10 Bo bo t K e ri ng Ta na m a n g r Media Tumbuh M 74 Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa interaksi antara jumlah buku stek dengan media tumbuh tanaman adalah berbeda nyata terhadap bobot kering tanaman. Diperoleh nilai tertinggi sebesar 1,020 gr pada perlakuan 4 buku C2 dengan media tumbuh Subsoil 90 + pupuk kandang ayam 10 M3 dan nilai terendah sebesar 0,603 gr pada perlakuan jumlah buku stek 4 buku C2 dengan media tumbuh Subsoil 90 + Kompos kirinyu 10 M2. Bobot kering untuk media tumbuh berkisar antara 0,725 gr sampai 1,008 gr Gambar 11. Hubungan Bobot Kering Tanaman dengan Jumlah buku Stek Gambir pada Berbagai Media Tumbuh Pada Gambar 13 dapat dilihat bahwa pemberian perlakuan jumlah buku stek dengan berbagai media tanam menunjukan bahwa pada perlakuan C1 3 buku diperoleh bobot kering tanaman tertinggi pada media subsoil 90 + pupuk kandang 10 M3 dan terendah pada media topsoil 100 M1. Pada perlakuan C2 4 buku diperoleh bobot kering tanaman tertinggi pada media subsoil 90 + pupuk kandang 10 M3 dan terendah pada media subsoil 90 + pupuk kandang 10 M2. Pada perlakuan C3 5 buku diperoleh bobot kering tanaman 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 3 4 5 B ob ot K e r in g T an am an gr JumlahBuku Stek Gambir Buku Subsoil 100 Topsoil 100 Subsoil 90 + Kompos 10 Subsoil 90 + P. kandang 10 75 tertinggi pada media subsoil 100 M0 dan terendah pada media subsoil 90 + pupuk kompos 10 M2.

9. Serapan Hara N Daun mgg