tabel II, menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0,05, artinya rerata kadar glukosa darah semua kelompok perlakuan yang diuji saat pre dan post perlakuan
adalah sama berbeda tidak bermakna. Selain itu, pada hasil dari uji dengan One- Way Anova juga didapatkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara
kelompok perlakuan dengan kontrol negatif ini dilihat dari tidak adanya nilai p0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa pemberian infusa daun sirih merah
selama 28 hari tidak mempengaruhi kadar glukosa darah tikus jantan. Gambar 5. pada diagram batang, juga menunjukan hasil bahwa tidak
terdapat kekerabatan antara spektrum efek toksik dengan dosis infusa daun sirih merah. Namun, untuk lebih melihat spektrum efek toksik dengan lebih jelas dapat
dilakukan uji subkronis infusa daun sirih merah terhadap tikus jantan dan betina selama 90 hari serta dilakukan skrining fitokimia untuk mengetahui kandungan
metabolit sekunder yang terdapat pada infusa daun sirih merah.
D. Kadar Glukosa Darah Tikus Betina Akibat Pemberian Infusa Daun
Sirih Merah Piper crocatum
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui kekerabatan antara spektrum efek toksik dengan dosis infusa daun sirih merah terhadap kadar glukosa
darah selama 28 hari. Pemeriksaan kadar glukosa darah tikus betina dilakukan sama halnya dengan tikus jantan, yaitu dilakukan sebelum pre dan setelah post
28 hari pemberian infusa daun sirih merah dan dianalisis dengan menggunakan uji Paired T-test. Pemeriksaan dilanjutkan dengan melakukan analisis varian satu
arah One Way Anova pada data kadar glukosa darah post pemberian infusa daun sirih merah selama 28 hari.
Tabel III. Rerata ± SE kadar glukosa darah pemberian infusa daun sirih
merah pada tikus betina serta nilai p kadar glukosa tiap kelompok
Kelompok Perlakuan
gKgBB Kadar Glukosa Darah mgdl
Nilai p Pre Rerata±SE
Post Rerata±SE Kontrol aquadest
15,525 101,80 ± 3,81
129,20 ± 3,70 0,006
B
IDSM dosis 1,38 106,20 ± 5,98
106,80 ± 7,53 0,964
TB
IDSM dosis 2,07 107,00 ± 3,16
115,40 ± 3,31 0,008
B
IDSM dosis 3,105 105,00 ± 4,91
109,20 ± 6,67 0,683
TB
Keterangan : TB
= berbeda tidak bermakna p0,05 B
= berbeda bermakna p0,05 Pre
= sebelum pemberian infusa daun sirih merah Post
= setelah pemberian infusa daun sirih merah SE = Standar Error of Mean
IDSM = Infusa Daun Sirih Merah
Gambar 6. Diagram batang rata-rata pengaruh pemberian infusa daun sirih merah terhadap kadar glukosa darah tikus betina antar kelompok
perlakuan
Berbeda dengan tikus jantan, kadar glukosa darah pada tikus betina terdapat perbedaan pada pemberiaan kontrol aquadest sesudah dan sebelum
perlakuan, akan tetapi setelah dilakukan uji One-Way Anova tidak terjadi perbedaan yang bermakna. Dapat dikatakan perbedaan yang terjadi masih di
dalam batas normal. Pada tabel III didapatkan kelompok kontrol aquadest dan perlakuan infusa daun sirih merah 2,07 gkgBB, antara kadar glukosa darah pre
dan post pemberian infusa daun sirih merah menunjukkan hasil berbeda bermakna p0,05. Kebermaknaan perbedaan kelompok perlakuan infusa daun sirih merah
2,07 gkgBB disebabkan terjadinya peningkatan kadar glukosa darah yang melonjak, dilihat dari nilai rerata ± SE yaitu data sebelum perlakuan sebesar
107,00 ± 3,162 mgdl dan data setelah perlakuan sebesar 115,40 ± 3,310 mgdl. Peningkatan ini masih dalam batas normal atau dapat pula disebabkan dari kondisi
individu tikus, karena hasil dari uji
One-Way Anova baik kontrol aquadest dan dosis 2,07 gKg BB didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna p0,05,
nilai probabilitas 0,052 pada halaman71, lampiran 14.
Maka perubahan biokimia yang ada dapat dikatakan tidak bermakna sehingga tidak mempengaruhi fungsi
dari organ pankreas dan kadar glukosa darah. Pada gambar 6. diagram batang juga menunjukkan bahwa tidak terdapat
kekerabatan antara spektrum efek toksik dengan dosis infusa daun sirih merah. Namun, untuk lebih melihat spektrum efek toksik dengan lebih jelas dapat
dilakukan uji subkronis infusa daun sirih merah terhadap tikus jantan dan betina dalam jangka waktu yang lebih panjang yaitu selama 90 hari. Sebaiknya juga
dilakukan skrining fitokimia untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada infusa daun sirih merah.
E. Pemeriksaan Histologis Pankreas