4–9,4 cm, warna dasar daun hijau pada kedua permukaannya, bagian atas hijau dengan garis-garis merah jambu kemerahan, permukaan bagian bawah hijau
merah tua keunguan. Warna daun sirih bervariasi, dari kuning, hijau, sampai hijau tua. Sirih berbunga majemuk yang berbentuk bulir dan merunduk. Bunga sirih
dilindungi oleh daun pelindung yang berbentuk bulat panjang dengan diameter 1 mm. Bulir jantan panjangnya sekitar 1,5-3 cm dan memiliki dua benang sari yang
pendek. Sementara itu, bulir betina panjangnya sekitar 1,5-6 cm, memiliki dua kepala putik tiga sampai lima buah yang berwarna putih dan hijau kekuningan
Rini dan Mulyono, 2003. Gambar daun sirih merah bisa dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Daun Sirih Merah Plantamor, 2011
2. Penggunaan daun sirih merah
Piper crocatum
Menurut Solikhah 2006 senyawa fitokimia yang terkandung dalam daun sirih merah yakni alkaloid, tanin, saponin, dan flavonoid. Menurut Ivorra,
M.D dalam buku A Review of Natural Product and Plants as Potensial Antidiabetic, senyawa aktif alkoloid dan flavonoid memiliki aktivitas
hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah. Kandungan kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah adalah minyak atsiri, hidroksikavicol, kavicol,
kavibetol, allylprokatekol, karvakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, terpenena, dan fenil propada. Karena banyaknya kandungan
zatsenyawa kimia bermanfaat inilah, daun sirih merah memiliki manfaat yang sangat luas sebagai bahan obat. Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur,
sehingga bisa digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan. Eugenol dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit Manoi, 2007
Sebagai tanaman obat fitofarmaka, sirih merah dapat mengobati diabetes melitus, hipertensi, leukemia, hepatitis, TBC, maag akut, batu ginjal,
ambeien, serangan jantung, radang prostat, asam urat dan kanker payudara Sudewo 2005. Diketahui juga bahwa secara empiris, khasiat kandungan
senyawa dari sirih merah antara lain, flavonoid dan polifenol berfungsi sebagai antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptik, dan antiinflamasi. Senyawa
eugenol berfungsi sebagai analgetik, senyawa tanin sebagai penyembuh sakit perut pada diare dan antiseptik pada luka. Nurmalina dan Valley, 2012.
3. Kandungan sirih merah
Piper crocatum
a. Flavonoid Flavonoid mencakup banyak pigmen yang paling umum dan terdapat
pada seluruh dunia tumbuhan dari Fungus sampai Angiospermae. Pada tumbuhan tingkat tinggi, flavonoid terdapat baik dalam bagian vegetatif maupun dalam
bunga Robinson, 1995. Sebagian besar flavonoid alam ditemukan dalam bentuk glikosida dimana unit flavonoid terikat pada satu gula. Flavonoid dapat ditemukan
sebagai mono, di atau triglikosida Achmad, 1986. Flavonoid yang berupa glikosida merupakan senyawa polar sehingga dapat diekstrak dengan etanol,
metanol ataupun air. Karena merupakan senyawa fenol, maka warnanya akan
berubah bila ditambah basa atau amonia sehingga mudah dideteksi pada kromatogram.
Flavonoid terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, bunga, buah dan biji. Flavonoid terdiri dari beberapa golongan utama
antara lain antosianin, flavonol dan flavon yang tersebar luas dalam tumbuhan, sedangkan khalkon, auron, falvonon, dihidrokhalkon dan isoflavon
penyebarannya hanya terbatas pada golongan tertentu saja Harborne, 1987. b. Tanin
Kadar tanin yang tinggi mempunyai arti penting bagi tumbuhan yaitu untuk pertahanan bagi tumbuhan dan membantu mengusir hewan pemakan
tumbuhan. Beberapa tanin terbukti mempunyai aktivitas antioksidan dan menghambat pertumbuhan tumor Harborne, 1987.
c. Alkaloid Alkaloid merupakan senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa
atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N Nitrogen dalam molekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan
dalam dosis kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Sebagai contoh, morfina sebagai pereda rasa sakit, reserpina sebagai obat
penenang, atrofina berfungsi sebagai antispamodia, kokain sebagai anestetik lokal, dan strisina sebagai stimulan syaraf Ikan,1969.
B. Infusa