dilakukan skrining fitokimia untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada infusa daun sirih merah.
E. Pemeriksaan Histologis Pankreas
Pada penelitian ini histopatologi pankreas tikus di lihat melalui preparat yang dibuat dengan metode blok paraffin dengan pewarnaan Hemotoxylen-Eosin.
Pada hasil dari pembacaan preparat di ketahui bahwa tidak ada perubahan struktural pada pankreas bagian endokrin yaitu bagian pulau Langerhans tetapi
ada perubahan struktural pada pankreas bagian eksokrin. Pada hasil pembacaan preparat histologi pankreas didapatkan bahwa
pada masa pemberian perlakuan infusa daun sirih merah selama 28 hari baik tikus jantan betina maupun tikus jantan mengalami adanya perubahan struktural pada
pankreas bagian eksokrin. Perubahan struktural ini mengalami vakuolisasi sel asinar, dengan adanya tanda vakuola – vakuola yang berbatas jelas dalam
sitoplasma dan inti terdesak ke tepi. Namun perubahan struktural ini bersifat reversibel karena selama 14 hari setelah perlakuan pemberian infusa daun sirih
merah, sel – sel asinar ini normal kembali. Dapat dilihat dilihat data informasi mengenai hasil pembacaan preparat histopatologi pada tabel IV.
Tabel IV. Hasil Pembacaan Histopatologi
Kelompok Perlakuan gKgBB
Hasil Pembacaan Histopatologi Pankreas Tikus Jantan Hari 28
Hari 42
Kontrol aquadest 15,525
Pada ketiga tikus, ditemukan dua tikus yang mengalami
vakuolisasi sel asinar yang ditandai dengan adanya
vakuola – vakuola berbatas jelas dalam sitoplasma dan
inti terdesak ke tepi Dari kedua tikus tidak
ditemukan perubahan yang spesifik dalam
susunan sel dan jaringan asinar tampak
normal
IDSM 1,38 Pada ketiga tikus, ditemukan
dua tikus yang mengalami vakuolisasi sel asinar yang
ditandai dengan adanya vakuola – vakuola berbatas
jelas dalam sitoplasma dan inti terdesak ke tepi
Dari kedua tikus tidak ditemukan perubahan
yang spesifik dalam susunan sel dan
jaringan asinar tampak normal
IDSM 2,07 Pada ketiga tikus, ditemukan
dua tikus yang mengalami vakuolisasi sel asinar yang
ditandai dengan adanya vakuola – vakuola berbatas
jelas dalam sitoplasma dan inti terdesak ke tepi
Kedua tikus ditemukan adanya vakuolisasi sel
asinar yang ditandai dengan adanya
vakuola – vakuola berbatas jelas dalam
sitoplasma dan inti terdesak ke tepi
IDSM 3,105 Dari ketiga tikus tidak
ditemukan perubahan yang spesifik dalam susunan sel
dan jaringan asinar tampak normal
Dari kedua tikus tidak ditemukan perubahan
yang spesifik dalam susunan sel dan
jaringan asinar tampak normal
Keterangan : IDSM
: Infusa Daun Sirih Merah Hari 28
: masa perlakuan pemberian IDSM Hari 42
: masa reversibilitas
Hasil Pembacaan Histopatologi
Kelompok Perlakuan gKgBB
Hasil Pembacaan Histopatologi Pankreas Tikus Betina Hari 28
Hari 42
Kontrol aquadest 15,525 Pada ketiga tikus,
ditemukan dua tikus yang mengalami
vakuolisasi sel asinar yang ditandai dengan
adanya vakuola – vakuola berbatas jelas
dalam sitoplasma dan inti terdesak ke tepi
Dari kedua tikus tidak ditemukan perubahan
yang spesifik dalam susunan sel dan
jaringan asinar tampak normal
IDSM 1,38 Pada ketiga tikus,
ditemukan satu tikus yang mengalami
vakuolisasi sel asinar yang ditandai dengan
adanya vakuola – vakuola berbatas jelas
dalam sitoplasma dan inti terdesak ke tepi
Dari kedua tikus tidak ditemukan perubahan
yang spesifik dalam susunan sel dan
jaringan asinar tampak normal
IDSM 2,07 Pada ketiga tikus, tidak
ditemukan perubahan yang spesifik dalam
susunan sel dan jaringan asinar tampak
normal Kedua tikus ditemukan
adanya vakuolisasi sel asinar yang ditandai
dengan adanya vakuola – vakuola berbatas
jelas dalam sitoplasma dan inti terdesak ke
tepi
IDSM 3,105 Dari ketiga tikus tidak
ditemukan perubahan yang spesifik dalam
susunan sel dan jaringan asinar tampak
normal Satu dari dua tikus
ditemukan vakuolisasi sel asinar yang ditandai
dengan adanya vakuola – vakuola berbatas
jelas dalam sitoplasma dan inti terdesak ke
tepi
Keterangan : IDSM
: Infusa Daun Sirih Merah Hari 28
: masa perlakuan pemberian IDSM Hari 42
: masa reversibilitas
Dari tabel VI didapat hasil bahwa pemberian infusa sirih merah selama 28 hari menyebabkan vakuolisasi asinar baik pada jantan dan betina. Sifat
perubahan struktural ini reversibel karena bisa dilihat bahwa rentang setelah
berhentinya pemberian infusa daun sirih merah dan pada hari ke 42 hari masa reversibilitas, sel asinar mengalami normal. Pada dosis 2,07 gKgBB pada tikus
jantan, pada hari ke 42 masih mengalami vakuolisasi, dimungkinkan reversibilitasnya memerlukan waktu yang cukup lama. Faktor yang mungkin
menyebabkan lamanya reversibilitas bisa disebabkan individu dari tikus tersebut. Karena pada seluruh perlakuan pada hari ke 42, sel asinar telah normal kembali.
Pada gambar 7 merupakan hasil pembacaan histopatologi pankreas pada sel asinar yang masih normal. Sel – sel asinar yang terlihat begitu kompak.
Adanya perubahan struktural pada pankreas bagian eksokrin pada gambar 8 ditandai dengan adanya vakuola berbatas jelas dalam sitoplasma dan inti terdesak
ke daerah tepi. Adanya vakuolalisasi akan mengakibatkan terjadinya degenerasi pada kelenjar eksokrin pankreas. Kerusakan yang terjadi pada kelenjar eksokrin
pankreas akan mengakibatkan berkurang enzim pankreas. Meskipun berkurangnya enzim pankreas yang membantu dalam pencernaan, namun masih
dapat dikompesasi oleh sistem pencernaan yang lain seperti lambung dan usus Chandrasoma dan Clive, 2005 dan dampak yang ditimbulkan dari berkurangnya
enzim ini, yaitu tanpa tripsin dan kemotripsin dalam saluran pencernaan maka makanan tidak dapat terhidrolisis, karenanya feses mengandung serabut - serabut
daging kreatorrhea, karena lipase tidak ada maka feses juga mengandung lemak steatorrhea. Selain itu karbohidrat banyak terbuang karena enzim amilase juga
tidak ada amylorrhea, tetapi gangguan ini agak kurang penting karena amilase banyak terdapat dalam saluran pencernaan Girindra 1988 dan kerusakan yang
terjadi akan perubahan struktural pada sel asinar tidak mempengaruhi perubahan pada kadar glukosa darah.
Gambar 7. Sel asinar normal
Gambar 8. Vakuolisasi sel asinar
Pada pankreas bagian endokrin tidak mengalami adanya perubahan struktural gambar 9 yang menunjukan kerusakan. Pulau Langerhans tampak
normal, sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian infusa daun sirih merah tidak memberikan efek toksisitas. Normalnya pulau Langerhans memberikan hubungan
yang kuat bahwa hasil kadar glukosa darah yang berbeda tidak bermakna tidak terpengaruh oleh perlakuan pemberian infusa daun sirih merah. Karena pada pulau
Langerhans ini memproduksi hormon yang berkaitan dengan rendah dan tingginya kadar glukosa darah yaitu insulin dan glukogon.
Gambar 9. Pulau Langerhans
Perlakuan pemberian infusa daun sirih merah selama 28 hari tidak mempengaruhi perubahan yang terjadi pada kadar glukosa darah yang dapat
dipertegas dengan ketidakadanya perubahan struktural pada bagian pulau Langerhans, yang menghasilkan hormon – hormon penghasil peptida dalam
mensekresi intern yang di bawa dalam aliran darah.
F. Perubahan Berat Badan Tikus Jantan dan Betina Akibat Pemberian