32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya efek toksik perubahan struktural infusa daun sirih merah Piper crocatum terhadap
perubahan histopatologi pankreas dan kadar glukosa darah yang dinilai dari spektrum kadar glukosa darah dan perubahan histopatologi pankreas dengan tiga
peringkat dosis yaitu 1,38; 2,07; 3,105 gkgBB pada tikus jantan dan betina galur wistar.
A. Determinasi Tanaman
Tanaman memiliki berbagai jenis varietas, maka dilakukan determinasi tanaman dengan tujuan menentukan nama atau jenis tanaman dengan spesifik agar
dalam pemanfaatan tanaman tidak menimbulkan permasalahan. Determinasi dilakukan dengan mencocokkan tanaman pada determinasi tanaman sirih merah
yang sudah dilakukan oleh Martinus Supriyadi Krisanto. Hasil determinasi tanaman sirih merah Piper crocatum dan dapat dilihat pada lampiran 10.
Hasil determinasi menyimpulkan bahwa tanaman sirih merah yang digunakan dalam penelitian ini adalah benar tanaman sirih merah Piper
crocatum dengan nama ilmiah Piper crocatum Ruiz Pav yang telah disahkan
oleh Yohanes Dwiatmaka, M.Si. B.
Serbuk dan Kadar Air Daun Sirih Merah
Pengelolaan pembuatan serbuk sirih merah Piper crocatum dilakukan mulai pemetikan daun, pencucian, dan pengeringan dengan memasukan kedalam
oven pada suhu ± 50
o
C selama 24 jam. Setelah kering daun sirih merah Piper crocatum dibuat serbuk menggunakan mesin penyerbuk merk Retsch bv. Serbuk
kering yang didapat dilakukan pengayakan dengan nomor 30 yang bertujuan untuk menyeragamkan ukuran dari serbuk daun sirih merah Piper crocatum dan
diklarifikasiakan sebagai serbuk setengah kasar Direktorat Jendral Pangawasan Obat dan Makanan, 1994. Dari penyerbukan dan pengayakan tersebut didapatkan
sejumlah 230,18 g serbuk sirih merah. Dari 230,18 g serbuk daun sirih merah dilakukan penghitungan rendemen dan diperoleh 23,018.
C. Kadar Glukosa Darah Tikus Jantan Akibat Pemberian Infusa Daun
Sirih Merah
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menentukan spektrum efek toksik infusa daun sirih merah Piper crocatum terhadap kadar glukosa darah, maka
dilakukan pemeriksaan terhadap kadar glukosa darah untuk mengungkapkan spektrum efek toksik tersebut. Pemeriksaan kadar glukosa darah dilakukan pre
sebelum pemberian infusa daun sirih merah Piper crocatum dan post setelah pemberian daun sirih merah Piper crocatum selama 28 hari. Tujuan
pemeriksaan sebelum pemberian infusa daun sirih merah Piper crocatum adalah untuk mengetahui kadar glukosa sebelum perlakuan dan kemungkinan adanya
kondisi patologi yang terkait dengan fungsi pankreas. Hal ini ditujukan untuk melihat kebermaknaan perbedaan kadar glukosa darah diantara keduanya.
ARCHITECT ci 8200 dengan metode heksokinaseG-6-PDH merupakan alat untuk mengukur kadar glukosa darah. Prinsip metode heksokinaseG-6-PD
yaitu glukosa terfosforilasi oleh heksokinase dengan bantuan ATP dan ion Mg
2+
untuk menghasilkan glukosa-6-fosfat G-6-P dan adenosin difosfat ADP. Glukosa-6-fosfat dehidrogenase akan mengoksidasi G-6-P menjadi 6-
phosphoglukonat dengan bersamaan terjadi reduksi nikotinamid adenin dinukleotida NAD menjadi nikotinamid adenin dinukleotida tereduksi NADH.
Satu µml NADH diproduksi untuk setiap µmol konsumsi glukosa. NADH yang dihasilkan akan menyerap cahaya pada panjang gelombang 340 nm dan dideteksi
secara spektrofotometri. Pengukuran kadar glukosa drah pada penelitian ini dilakukan di Parahita Medical Lab.
Terdapat empat kelompok perlakuan dalam penelitian ini, yaitu kelompok kontrol aquadest dengan dosis 15,525 gKgBB dan kelompok
perlakuan infusa daun sirih merah Piper crocatum dengan dosis 1,38; 2,07; 3,105 gkgBB. Pelarut yang digunakan pada infusa daun sirih merah Piper
crocatum adalah aquadest. Kelompok kontrol digunakan aquadest bertujuan untuk melihat apakah aquadest sebagai pelarut infusa daun sirsih merah dapat
memberikan pengaruh terhadap kadar glukosa darah. Pada setiap kelompok diukur kadar glukosa darah saat pre sebelum dan
post setelah pemberian infusa daun sirih merah Piper crocatum selama 28 hari. Dilakukan analisis pada tiap kelompok menggunakan uji Paired T-test. Pengujian
ini dilakukan karena subjek uji yang digunakan sama namun memiliki perlakuan yang berbeda dan untuk melihat apakah terdapat pengaruh pemberian infusa daun
sirih merah yang bermakna pada pre dan post perlakuan ditiap kelompok.
Tabel II. Rerata ± SE kadar glukosa darah pemberian infusa daun sirih
merah pada tikus jantan serta nilai p kadar glukosa tiap kelompok
Kelompok Perlakuan
gKgBB N
Kadar Glukosa mgdL Nilai p
Pre Mean ±SE
Post Mean ±SE
IDSM dosis 1,38 5
103,80 ± 5,95 106,60 ± 1,87
0,743
TB
IDSM dosis 2,07 5
100,20 ± 5,84 105,00 ± 3,03
0,547
TB
IDSM dosis 3,105 5
98,800 ± 5,78 111,40 ± 2,15
0,176
TB
Kontrol aquadest 15,525
5 107,60 ± 3,35
111,20 ± 4,43 0,557
TB
Keterangan : TB
= berbeda tidak bermakna p0,05 B
= berbeda bermakna p0,05 Pre
= sebelum pemberian infusa daun sirih merah Post
= setelah pemberian infusa daun sirih merah SE = Standar Error of Mean
IDSM = Infusa Daun Sirih Merah
Gambar 5. Diagram batang
rata-rata pengaruh pemberian infusa daun sirih merah terhadap kadar glukosa darah tikus jantan antar kelompok perlakuan
Uji Paired T-test sebagai uji perbedaan bermakna yang dilakukan terhadap kadar glukosa darah pre dan post pemberian infusa daun sirih merah
pada kelompok kontrol aquadest dan kelompok perlakuan infusa daun sirih merah dengan dosis 1,38; 2,07; 3,105 gkgBB dapat dilihat pada tabel II. Hasil uji pada
tabel II, menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0,05, artinya rerata kadar glukosa darah semua kelompok perlakuan yang diuji saat pre dan post perlakuan
adalah sama berbeda tidak bermakna. Selain itu, pada hasil dari uji dengan One- Way Anova juga didapatkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara
kelompok perlakuan dengan kontrol negatif ini dilihat dari tidak adanya nilai p0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa pemberian infusa daun sirih merah
selama 28 hari tidak mempengaruhi kadar glukosa darah tikus jantan. Gambar 5. pada diagram batang, juga menunjukan hasil bahwa tidak
terdapat kekerabatan antara spektrum efek toksik dengan dosis infusa daun sirih merah. Namun, untuk lebih melihat spektrum efek toksik dengan lebih jelas dapat
dilakukan uji subkronis infusa daun sirih merah terhadap tikus jantan dan betina selama 90 hari serta dilakukan skrining fitokimia untuk mengetahui kandungan
metabolit sekunder yang terdapat pada infusa daun sirih merah.
D. Kadar Glukosa Darah Tikus Betina Akibat Pemberian Infusa Daun