D. Bahan atau Materi Penelitian
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak empat puluh tikus putih galur Wistar terdiri dari 20 jantan dan 20 betina berumur 2-3 bulan,
dengan berat kisaran badan 100 – 200 gram. Daun sirih merah Piper crocatum diambil yang masih muda dan waktu pengambilannya pagi hari. Asupan minum
dan pelarut dalam pembuatan infusa digunakan aquadest sedangkan asupan makan berupa pelet tipe BR-2.
E. Alat dan Instrumen Penelitian
Alat – alat yang digunakan adalah 1. Alat-alat pembuatan serbuk kering daun sirih merah Piper crocatum
antara lain : mesin penyerbuk blender, timbangan, oven. 2. Alat-alat pembuatan infusa daun sirih merah Piper crocatum antara lain :
Bekker glass, timbangan, batang pengaduk, gelas ukur, panci infusa, heater, stopwatch, kain flanel.
3. Alat-alat uji toksisitas antara lain : kandang tikus metabolic cage, timbangan, Bekker glass, jarum suntik per oral, spuit injeksi, Ependorf,
pipa kapiler haematokrit.
F. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi tanaman
Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hingga ke
tingkat spesies dan telah disahkan oleh Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si.
2. Pengumpulan bahan uji
Daun sirih merah Piper crocatum untuk bahan uji dipilih dalam kondisi segar dan berwarna hijau pada bagian tengah antara pucuk dan pangkal daun.
Daun sirih merah yang diperoleh berasal dari hasil kebun yang dilakukan oleh Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si. yang diberikan pada bulan Maret 2013.
3. Pembuatan serbuk daun sirih merah
Petikan daun sirih merah Piper crocatum dicuci dan dikeringkan, kemudian dimasukan dalam oven dengan suhu ± 50
o
C selama 24 jam. Daun yang sudah kering diserbuk dan diayak dengan menggunakan ayakan no. 30 dan
dilakukan perhitungan rendemen menggunakan rumus :
����� ������ ����� ������
x 100 Sharief, 2006.
4. Penetapan kadar air serbuk kering daun sirih merah
Penetapan kadar air menggunakan metode gravimetri dengan bantuan alat Moisture Balance. Dimasukkan ±5 g serbuk daun sirih merah ke dalam alat,
kemudian diratakan. Timbang bobot zat sebagai bobot sebelum pemanasan bobot a panaskan pada suhu 110
C selama 30 menit. Setelah itu, ditimbang bobot zat setelah pemanasan bobot b. Selisih bobot a dan bobot b merupakan
kadar air yang diselidiki. Dari 1 Kg daun sirih merah basah didapatkan 230,18g daun sirih merah
kering. Maka, diperoleh rendemen sebesar : 230,18
� 1000
� × 100 = 23,018
Untuk perhitungan kadar air menggunakan metode gravimetri, maka digunakan rumus :
����� ���� −����� ��ℎ�� ����� ����
× 100
5. Penetapan dosis infusa daun sirih merah
Dosis terapi infusa daun sirih merah Piper crocatum adalah 23 g70 Kg BB untuk manusia 70 Kg. Konversi manusia 70 kg ke tikus 200 g = 0,018
Laurence and Bacharach, 1964. Dosis untuk 200g tikus
= 0,018 x 23g
= 0,414g200g BB = 2,07x10
-3
gg BB = 2,07 gKg BB
Dalam penelitian ini dibuat 3 peringkat dosis, dengan cara menggunakan kelipatannya. Angka kelipatan yang digunakan sebesar satu setengah kalinya,
sehingga diperoleh tiga peringkat dosis yaitu 1,38 ; 2,07 ; 3,105 gkgBB.
6. Penetapan dosis aquadest sebagai kontrol negatif