9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Belajar
Slameto 1995 mengemukakan bahwa, “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Belajar merupakan kegiatan paling pokok dilakukan di
sekolah. Melalui belajar tersebut diharapkan akan mampu mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik setiap siswa melalui latihan, pengalaman dan
interaksi dengan lingkungannya. Oemar Hamalik 2003 mengemukakan pengertian belajar menurut ahli
adalah “suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksinya dengan lingkungan”. Menurut pengertian ini, tujuan belajar adalah adanya perubaha n
tingkah laku. Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan khususnya untuk mencapai prestasi belajar. Sri Rumini 1997
memberikan pengertian belajar sebagai berikut : “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, yang
terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan”.
10
Howard L. Kingskey seperti dikutip Djamarah 2008 mengatakan bahwa learning is the process by which behavior in the broader sense is originated or
changed through practice or training . Belajar adalah proses di mana tingkah laku
dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku,
akibat interaksi individu dengan lingkungan. Perilaku itu mengandung pengertian yang luas. Hal ini mencakup pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan
sebagainya. Setiap perilaku ada yang nampak --- bisa diamati, ada pula tidak bisa diamati. Perilaku yang dapat diamati disebut penampilan atau behavioral
performance . Sedangkan yang tidak bisa diamati disebut kecenderungan perilaku
atau behavioral tendency Ali, 2007 Pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan sebagainya yang dimiliki
seseorang tidak dapat diidentifikasi karena ini merupakan kecenderungan perilaku saja. Hal ini dapat diidentifikasi - bahkan dapat diukur dari penampilan
behavioral performance. Penampilan ini dapat berupa kemampuan menjelaskan, menyebutkan sesuatu atau melakukan suatu perbuatan. Jadi, kita dapat
mengidentifikasi hasil belajar melalui penampilan. Namun demikian, individu dapat dikatakan telah menjalani proses belajar, meskipun pada dirinya hanya ada
perubahan dalam kecenderungan perilaku. De Cecco Crawford, 1977, dalam Ali, 2007.
Menurut Kimble Garmezy, sifat perubahan perilaku dalam belajar relatif permanen. Dengan demikian hasil belajar dapat diidentifikasi dari adanya
kemampuan melakukan sesuatu secara permanen, dapat diulang-ulang dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
hasil yang sama. Kita membedakan antara perubahan perilaku hasil belajar dengan yang terjadi secara kebetulan. Orang yang secara kebetulan dapat
melakukan sesuatu, tentu tidak dapat mengulangi perbuatan itu dengan hasil yang sama. Sedangkan orang dapat melakukan sesuatu karena hasil belajar dapat
melakukannya secara berulang- ulang dengan hasil sama Ali, 2007 Tidak semua perubahan perilaku sebagaimana digambarkan di atas itu
hasil belajar. Ada di antaranya terjadi dengan sendirinya, karena proses perkembangan. Seperti halnya bayi dapat memegang sesuatu setelah mencapai
usia .tertentu. Keadaan semacam ini pun bukan hasil belajar, melainkan kematangan atau maturation. Ini merupakan faktor penting yang mempengaruhi
hasil belajar. Artinya, belajar akan memperoleh hasil lebih baik bila ia telah matang melakukan hal itu.
Menurut Ali 2007 perubahan perilaku dalam proses belajar adalah akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi ini biasanya berlangsung secara
disengaja. Kesengajaan itu sendiri tercermin dari adanya faktor- faktor berikut: 1. Kesiapan readiness; yaitu kapasitas baik fisik maupun mental untuk
melakukan sesuatu. 2. Motivasi; yaitu dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan sesuatu.
3. Tujuan yang ingin dicapai Ketiga faktor di atas mendorong seseorang untuk melakukan proses
belajar. Selanjutnya dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang dikemukakan di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu aktivitas
yang dilakukan untuk mendapatkan perubahan. yang akan mempengaruhi tingkah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
laku seseorang..Dengan kata lain belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan
2. Tugas Guru dalam Proses Belajar Mengajar