70
Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata skor minat pada tabel di atas, maka rata-rata skor minat sebesar 3,55 berada diantara interval nilai 3,4 sd 4,1 maka
dapat disimpulkan siswa kelas IX SMPN Bayat I Klaten berminat melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan SMK.
3. Analisis Faktor
Untuk melakukan analisis faktor diperlukan persyaratan tertentu. Syarat-syarat dalam melakukan analisis faktor tersebut adalah:
a Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy KMO KMO digunakan untuk menguji kecukupan jumlah sampel
yang digunakan untuk analisis faktor. Jumlah sampel dikatakan cukup digunakan untuk analisis faktor jika nilai KMO lebih besar dari 0,4.
Hasil pengujiannya:
KMO and Bartlett’s Test
Dari hasil tersebut terlihat nilai KMO sebesar 0,720. Karena nilai tersebut lebih besar dari 0,4 berarti jumlah sampel yang
digunakan dalam analisis faktor ini sudah cukup. b Bartlett’s Test of Sphericity
Bartlett’s Test of Sphericity digunakan untuk menunjukkan
korelasi antar variabel secara keseluruhan. Analisis faktor dapat
.720 99.510
10 .000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Approx. Chi-Square df
Sig. Bartletts Test of
Sphericity
71
digunakan jika ada korelasi antar variabel secara keseluruhan yaitu jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 a = 5. Hasil pengujiannya:
KMO and Bartlett’s Test
Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai signifikansi Bartlett’s Test of Sphericity
sebesar 0,000. Jadi dapat disimpulkan secara keseluruhan korelasi antar variabel signifikan pada tingkat signifikansi
5. c Measure of Sampling Adequacy MSA
MSA digunakan untuk menguji kecukupan jumlah sampel untuk setiap variabel yang digunakan untuk analisis faktor. Jumlah
sampel dikatakan sudah cukup untuk digunakan dalam analisis faktor jika nilai MSA setiap variabel lebih besar dari 0,4. Hasil pengujiannya:
Anti Image Matrices
.720 99.510
10 .000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Approx. Chi-Square df
Sig. Bartletts Test of
Sphericity
Anti-image Matrices
.725 -.147
-.192 -.227
.010 -.147
.718 -.154
-.040 -.259
-.192 -.154
.786 -.075
-.045 -.227
-.040 -.075
.812 -.097
.010 -.259
-.045 -.097
.818 .705
a
-.204 -.254
-.296 .013
-.204 .705
a
-.205 -.053
-.338 -.254
-.205 .766
a
-.094 -.057
-.296 -.053
-.094 .745
a
-.118 .013
-.338 -.057
-.118 .688
a
X26 X27
X28 X29
X30 X26
X27 X28
X29 X30
Anti-image Covariance
Anti-image Correlation X26
X27 X28
X29 X30
Measures of Sampling AdequacyMSA a.
72
Berdasarkan hasil tersebut di atas, dapat dilihat bahwa nilai MSA untuk setiap variabel lebih besar dari 0,4. Maka seluruh variabel
dapat digunakan dalam analisis faktor. Setelah syarat-syarat analisis faktor sudah terpenuhi, langkah
selanjutnya adalah penyederhanaan jumlah variabel. Untuk penyederhanaan jumlah variabel ini digunakan rotasi varimax agar
variabel- variabel tersebut lebih mudah diinterpretasikan. Berdasarkan hasil analisis faktor, diketahui bahwa penyederhanaan jumlah variabel
ini menghasilkan 3 faktor yang merupakan pengelompokan dari 5 variabel yang telah digunakan:
§ Variabel X26 = Variabel Lingkungan Keluarga § Variabel X 27 = Variabel Lingkungan Masyarakat
§ Variabel X 28 = Variabel KompetensiKetrampilan Siswa § Variabel X 29 = Variabel Peran Guru
§ Variabel X 30 = Variabel Peran Guru BP Hasil analisis faktor adalah:
Rotated Component Matrix
.608 .063
.550 .482
.662 .088
.875 .130
.071 .086
.149 .932
-.001 .916
.130 X26
X27 X28
X29 X30
1 2
3 Component
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotation converged in 6 iterations. a.
73
Dari hasil tersebut diperoleh 3 kelompok faktor yang mempengaruhi minat siswa memilih melanjutkan ke SMK, yaitu :
1 Faktor lingkungan keluarga dan kompetensi siswa, 2 Faktor lingkungan masyarakat dan peran guru BP, dan 3 Faktor peran guru
kelas. Jumlah persentase ketiga faktor yang mempengaruhi minat siswa tersebut adalah sebesar 77,912.
B.
Pembahasan Hasil Penelitian 1.
Minat Siswa Kelas IX SMPN I Bayat, Klaten Untuk Melanjutkan Pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan SMK
Hasil analisis statistik deskriptif minat Siswa Kelas IX SMPN I Bayat, Klaten untuk melanjutkan pendidikan ke SMK menunjukkan
bahwa nilai mean minat siswa melanjutkan pendidikan ke sekolah kejuruan adalah sebesar 3,5076 dengan standar deviasi 0,2955. Dari
kriteria pengukuran tinggi minat siswa yang dihasilkan dari perhitungan jarak interval yaitu nilai 1,0 – 1,7 menunjukkan kategori tidak berminat,
nilai 1,8 – 2,5 menunjukkan kategori kurang berminat, nilai 2,6 – 3,3 menunjukkan cukup berminat, nilai 3,4 – 4,1 menunjukkan kategori
Total Variance Explained
2.217 44.348
44.348 2.217
44.348 44.348
1.375 27.494
27.494 .923
18.465 62.813
.923 18.465
62.813 1.321
26.413 53.906
.755 15.099
77.912 .755
15.099 77.912
1.200 24.006
77.912 .589
11.776 89.688
.516 10.312
100.000 Comp
onent 1
2 3
4 5
Total of
Variance Cumulative
Total of
Variance Cumulative
Total of
Variance Cumulative
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings Rotation Sums of Squared
Loadings
Extraction Method: Principal Component Analysis.
74
berminat, dan 4,2 – 5,0 menunjukkan kategori sangat berminat.Oleh karena itu dengan nilai mean minat siswa Kelas IX SMPN I Bayat,
melanjutkan pendidikan ke SMK sebesar 3,5076, yang dihasilkan dari statistik deskriptif yang berada di antara nilai 3,4– 4,1 maka dapat
dikatakan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMPN I Bayat, berminat untuk melanjutkan pendidikannya ke SMK.
Berdasarkan hasil statistik deskriptif indikator variabel minat dapat diketahui bahwa dari dimensi aktivitas ditemukan bahwa nilai mean
tertinggi ditunjukkan pada dimensi aktivitas real yaitu 4,33 dengan standar deviasi 0,77. Seperti diketahui bahwa dimensi aktivitas real menunjukkan
kecenderungan yang dipilih seseorang yang menyukai pekerjaan seperti montirteknisi, insinyur, ahli listrik, pekerjaan yang berhubungan dengan
ikan dan kehidupan satwa liar, operator alat berat, dan perencanaan alat. Kemudian kecenderungan minat siswa diikuti dengan dimensi aktivitas
konvensional sebesar 4,11 dengan standar deviasi 0,89. Dimensi aktivitas konvensional menunjukkan kecenderungan seseorang yang lebih
menyukai pekerjaan sebagai akuntan, ahli tata buku, ahli pemeriksa barang dan sebagai pimpinan armada angkutan
Dari analisa kecenderungan ini dapat disimpulkan bahwa siswa kelas IX SMPN I Bayat, Klaten berminat melanjutkan pendidikan ke SMK
khususnya pada kejuruan yang nantinya membuka peluang bekerja sebagai montirteknisi, insinyur, ahli listrik, pekerjaan yang berhubungan dengan
ikan dan kehidupan satwa liar, operator alat berat, dan perencanaan alat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
sebagai akuntan, ahli tata buku, ahli pemeriksa barang dan sebagai pimpinan armada angkutan.
Kecenderungan minat siswa melanjutkan pendidikan sesuai dengan dimensi aktivitas real dan konvensional yang dipilih, dalam kenyataannya
didukung oleh kompetensi yang dimiliki dan ingin ditekuni sebagian besar siswa kelas IX SMPN I Bayat. Hal itu sesuai dengan hasil uji statistik
deskriptif dimensi kompetensi siswa yang menunjukkan nilai mean tertinggi dimensi kompetensi adalah kompetensi real, yakni sebesar
sebesar 4,03 dengan standar deviasi 1,22. Kemudian diikuti nilai mean dimensi kompetensi mekanik 4,01 dengan standar deviasi 1,08
Demikian juga dari dimensi okupasional yang dipilih siswa, diketahui bahwa nilai mean dari statistik deskriptif dimensi okupasional
menunjukkan nilai mean tertinggi adalah pada dimensi okupasional real yaitu 4,04 dengan standar deviasi 1,01. Kemudian diikuti nilai rerata
dimensi okupasional konvensional 3,81 dengan standar deviasi 1,09
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa SMPN I Bayat Klaten