41
Tabel 3.2 Dimensi dan Indikator Minat Kejuruan
Dimensi IndikatorTanda-Tanda
Nomer Kuesioner
Aktivitas Real 1
Aktivitas Investiga tif 2
Aktivitas Artistik 3
Aktivitas Sosial 4
Aktivitas Entrepreneur 5
Aktivitas
Aktivitas Konvensional 6
Kompetensi Real 7
Kompetensi Investigatif 8
Kompetensi Sosial 9
Kompetensi Mekanik 10
Kompetensi Ilmiah 11
Kompetensi Seni 12
Kompetensi Mengajar 13
Kompetensi
Kompetensi Berjualan 14
Ketrampilan Matematik 15
Ketrampilan Musik 16
Ketrampilan Ramah Tamah 17
Ketrampilan Manajerial 18
Ketrampilan
Ketrampilan Perkantoran 19
Okupasional Realistis 20
Okupasional Investigatif 21
Okupasional Artistik 22
Okupasional Sosial 23
Okupasional Enterprising 24
Okupasional
Okupasional Konvensional 25
Lingkungan Keluarga 26
Lingkungan Masyarakat 27
Kompetensi Siswa 28
Peran Guru 29
Pendorong minat
Peran Guru BP 30
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner angket Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
42
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang harus dijawab responden Sugiono: 2006
Kuesioner dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan yang telah dirancang sebelumnya dan diberikan kepada responden untuk memperoleh
informasi yang sebenarnya dari responden. Kuesioner yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner berstruktur. Kuesioner yang diberikan, dirancang
sedemikian rupa, dimana responden diminta memilih salah satu dari lima jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda silang pada jawaban yang dianggap
paling benar Riduwan, 2002.
E. Analisis Data
1. Skala Likert
Dalam penelitian ini digunakan analisa data diskriptif yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan atau statemen. Pernyataan-pernyataan tersebut
mencerminkan minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menegah Kejuruan. Data yang diambil dari kuesioner digunakan untuk melakukan
verifikasi terhadap materi penelitianyang digunakan. Untuk menginterpretasikan kuesioner tertutup ini, digunakan model
skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pend apat dan persepsi seseorang tentang suatu kejadian atau fenomna Riduwan, 2002 Model
skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah lima kriteria. Kelima kriteria tersebut adalah: “sangat tidak setuju”, “tidak setuju”, “ragu-ragu”,
“setuju”, “sangat setuju”. Kriteria ini selanjutnya diklasifikasikan ke dalam data PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
numerik dengan penjelasan: nilai 1 diinterpretasikan sebagai “sangat tidak setuju”. 2 “tidak setuju”, 3 “ragu-ragu”, 4 “setuju”, 5 “sangat setuju”. Data numerik ini
selanjutnya diolah. Data dianalisa digunakan untuk menemukan kecenderungan utama atau nilai rerata.
Rumus untuk mencari rerata dapat dijelaskan sebagai berikut: µ =
ΣΧ N
µ = mean ΣΧ
= jumlah skor 2.
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah uji statistik yang memberikan gambaran atau
deskripsi tentang suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness
kemencengan distribusi. 3.
Analisis Faktor Tujuan utama dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu
data matrik dan menganalisis struktur saling hubungan korelasi antara sejumlah variabel test acore, test items, jawaban kuesioner dengan cara mendefinisikan
satu set kesamaan variabel dan dimensi yang sering disebut faktor. Dengan analisis faktor, peneliti mengidentiofikasi dimensi suatu struktur dan kemudian
menentukan sampai seberapa jauh setiap variabel dapat dijelaskan oleh setiap dimensi.
Analisis faktor merupakan langkah untuk menemukan cara meringkas summarize informasi yang ada dalam variabel asli awal menjadi satu set
44
dimensi baru atau variate faktor dengan menentukan struktur lewat data summarization
atau lewat data reduction pengurangan data. Analisis faktor mengidentifikasi struktur hubungan antar variabel atau korelasi antar responden.
3.1 Asumsi Analisis Faktor Analisis faktor menghendaki bahwa matrik data harus memiliki korelasi
yang cukup agar dapat dilakukan analisis faktor. Jika berdasarkan data visual tidak ada nilai korelasi di atas 0,30 maka analisis faktor tidak dapat dilakukan.
Korelasi antar variabel dapat juga dianalisis dengan menghitung partial correlation
antar variabel dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan.. Cara lain yang bisa dilakukan adalah melihat matrik korelasi secara
keseluruhan. Untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel digunakan uji Bartlett test of sphericity. Jika hasilnya signifikan berarti matrik korelasi
memiliki korelasi yang signifikan dengan sejumlah variabel Uji lain yang digunakan untuk melihat interkorelasi antar variabel dan dapat tidaknya analisis
faktor dilakukan adalah measure of sampling adequacy MSA. Nilai MSA bervariasi dari 0 sampai 1, jika nilai MSA 0,50 maka analisis faktor tidak
dapat dilakukan.
F. Prosedur Penelitian