16
Upaya memberikan balikan harus dilakukan secara terus menerus. Dengan demikian, minat dan antusias siswa dalam belajar selalu terpelihara. Upaya itu
dapat dilakukan dengan jalan melakukan evaluasi. Hasil evaluasi itu sendiri harus diberitahukan kepada siswa yang bersangkutan, sehingga mereka dapat
mengetahui letak keberhasilan dan kegagalannya. Evaluasi yang demikian benar- benar berfungsi sebagai balikan, baik bagi guru maupun bagi siswa.
Di dalam melaksanakan proses belajar mengajar, guru dituntut untuk memiliki berbagai ketrampilan yang bertalian dengan jawaban terhadap suatu
pertanyaan, yakni bagaimana menyelenggarakan pengajaran yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan yang direncanakan. Pertanyaan tersebut
menuntun kepada terpenuhinya berbagai persyaratan yang perlu dimiliki oleh se- orang guru, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan berhasil Ali, 2007
3. Faktor-Faktor yang Mempe ngaruhi Belaja r
Kemampuan belajar siswa sangat menentukan keberhasilannya dalam proses belajar. Di dalam proses belajar tersebut, banyak faktor yang
mempengaruhinya, antara lain motivasi, sikap, minat, kebiasaan belajar, dan konsep diri. Berikut ini diuraikan kelima faktor tersebut dalam mempengaruhi
belajar.
a. Motivasi
Motivasi menurut Sumadi Suryabrata 1984 adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna
pencapaian suatu tujuan. Sementara itu Gates 1954 mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri
17
seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Adapun Greenberg 1996
menyebutkan bahwa motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan. Berdasarkan tiga
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan Djaali, 2007. Eysenck
dkk. 1972 dalam Encyclopedia of Psychology menjelaskan bahwa fungsi motivasi antara lain adalah menjelaskan dan mengontrol tingkah
laku. Menjelaskan tingkah laku berarti dengan mempelajari motivasi, dapat diketahui mengapa siswa melakukan suatu pekerjaan dengan tekun dan rajin,
sementara siswa lain acuh terhadap pekerjaan itu. Mengontrol tingkah laku maksudnya, dengan mempelajari motivasi dapat diketahui mengapa seseorang
sangat menyenangi suatu objek dan kurang menyenangi objek yang lain. Menurut Atkinson seperti dikutip Houston 1985 motivasi seseorang
ditentukan oleh dua faktor, yaitu harapan terhadap suatu subjek dan nilai dari objek itu. Makin besar harapan seseorang terhadap suatu objek dan makin tinggi
nilai objek itu bagi orang tersebut, berarti makin besar motivasinya. Lebih lanjut Atkinson mengemukakan bahwa di dalam diri setiap individu selalu terdapat
pertentangan antara harapan akan sukses yang menyebabkan seseorang termotivasi untuk mencari atau mendekati pencapaian tujuan, sedangkan rasa
takut akan mengalami kegagalan menyebabkan orang termotivasi untuk menjauhi atau menghindari pencapaian tujuan. Motivasi yang terjadi pada diri seseorang
18
menurut Atkinson adalah hasil dari interaksi antara harapan akan sukses dan rasa takut akan mengalami kegagalan.
b. Sikap