Karakteristik Penyesuaian Diri Penyesuaian Diri

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri antara lain : a. Keadaan fisik Keadaan fisik yang kurang baik akan membuat individu semakin terbeban karena merasa tidak mampu menghadapi beratnya tuntutan yang ada. b. Keadaan psikologis Keadaan psikologis yang kurang baik seperti depresi, perasaan cemas, konflik yang dirasakan individu dapat menghambat individu dalam menyesuaikan diri dengan tututan yang dihadapi. Keadaan psikologis juga meliputi perkembangan dan kematangan intelektual, moral dan emosional. Kematangan individu dalam intelektual, moral dan emosional membantu individu menyesuaikan diri dengan tuntutan yang ada di lingkungan sehingga mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. c. Lingkungan Tradisi, nilai, kepercayaan, standar, sikap, cara berpikir dan pengalaman yang diterima individu baik dari agama, lingkungan keluarga maupun lingkungan tempat tinggal mempengaruhi individu dalam proses penyesuaian diri. Bila pengaruh yang diberikan baik maka individu tidak akan mengalami gangguan dalam proses penyesuaian diri.

3. Karakteristik Penyesuaian Diri

Menurut Harbert dan Runyon 1984 karakteristik penyesuaian diri yang sehat adalah : a. Memiliki persepsi yang tepat terhadap realita Penyesuaian diri lebih melihat pada situasi yang sebenarnya. Menyadari bahwa persepsi yang dimiliki terkadang berbeda dengan realita yang ada di sekitar dan dengan terpaksa kita harus mengubah tujuan yang sudah kita buat sebelumnya. b. Kemampuan menguasai stress dan kecemasan Coping yang berhasil dapat dilihat dari jawaban dari suatu pencarian tujuan yang memberikan petunjuk hidup dan membuat dapat bertahan hidup dari suatu kejadian yang tak dapat dielakkan, frustasi, stress yang terjadi dalam hidup. c. Memiliki kesan diri yang baik Memiliki penilaian yang positif terhadap diri sendiri, meskipun demikian individu juga tidak boleh melupakan keadaan dirinya yang sebenarnya. Harus mau menerima kelemahannya sama seperti menerima kelebihan yang dimiliki. d. Kemampuan mengekspresikan perasaan Mampu merasakan dan mengekspresikan perasaan secara realistis dan terkontrol. Misalnya ketika seseorang merasa marah ia dapat mengekpresikan rasa marahnya tanpa melukai orang lain secara fisik maupun psikis. Masalah dalam mengekspresikan emosi ada dua, overcontrol dan undercontrol. Overcontrol menunjukkan blunted affect yaitu perasaan atau pengalaman yang padam tumpul; undercontrol menunjukkan ekspresi emosi yang berlebihan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Memiliki hubungan interpersonal yang baik Memiliki hubungan yang produktif serta saling memberi manfaat antara satu dan yang lainnya. Menurut Scheneiders 1964 individu yang memiliki penyesuaian diri normal memiliki karakteristik : a. Tidak ditemukan emosi yang berlebihan Tidak ditemukan emosi yang berlebihan bukan berarti individu tidak memiliki emosi tapi mampu menunjukkan kontrol dan ketenangan emosi, sehingga dapat menghadapi permasalahan yang timbul dan menentukan pemecahan masalah yang tepat. b. Tidak ada mekanisme pertahanan diri Memberikan respon yang normal terhadap permasalahan yang terjadi, bukan dengan menggunakan mekanisme pertahanan diri untuk memecahkan suatu masalah. c. Tidak ada frustrasi personal Frustrasi dapat membuat individu mengalami kesulitan merespon permasalahan yang ada. Jika merasa frustrasi atau merasa tidak berdaya, maka individu tersebut akan mengalami kesusahan mengorganisasi kemampuan berpikir, perasaan, motivasi dan tingkah laku untuk menghadapi permasalahan yang ada di sekitarnya. d. Pertimbangan rasional dan kemampuan mengarahkan diri Tidak memiliki emosi yang berlebih sehingga mampu berpikir dan melakukan pertimbangan terhadap suatu permasalahan, serta memiliki kemampuan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengorganisasi pikiran, tingkah laku dan perasaan meskipun dalam situasi yang sulit. e. Kemampuan untuk belajar Suatu proses penyesuaian diri yang normal dapat diindikasikan dari memiliki perkembangan untuk memecahkan suatu masalah dari situasi yang penuh dengan konflik, frustrasi atau stress. Selain itu juga ditandai dengan adanya proses belajar yang berkelanjutan dalam menghadapi tuntutan yang ada dalam kehidupan. f. Memanfaatkan pengalaman masa lalu Individu yang memiliki penyesuaian diri yang normal memiliki kemampuan melihat pengalaman dirinya dan pengalaman orang lain untuk belajar mengatasi situasi konflik dan stress. g. Sikap realistis dan objektif Mampu bersikap realistis dan objektif seperti kenyataan yang sebenarnya. Hal ini dapat dilakukan dari melihat pengalaman, belajar, memiliki pemikiran yang rasional, serta mampu menilai situasi dan permasalahan yang ada. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kriteria penyesuaian diri antara lain : a. Memiliki kemampuan berpikir dan bersikap sesuai dengan realita Individu dapat melihat suatu permasalahan secara realistis dan objektif, dapat menilai dan berpikir sesuai dengan kenyataan yang ada. Menyadari terkadang persepsi tidak sesuai dengan keadaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melihat pengalaman, belajar, memiliki pemikiran rasional, mampu menilai situasi dan permasalahan yang ada. b. Memiliki kemampuan kontrol diri yang baik Individu memiliki kemampuan untuk merasakan dan mengekspresikan serta mengontrol perasaan dengan baik tanpa harus merugikan orang lain dan diri sendiri, menerima kelemahan dan kelebihan diri, mampu berpikir, melakukan pertimbangan terhadap permasalahan, mampu mengorganisasi pikiran, tingkah laku dan perasaan, sehingga membuat individu dapat bertahan dari kejadian yang tidak dapat dielakkan, frustrasi dan stress, serta menentukan pemecahan masalah yang tepat. c. Memiliki hubungan interpersonal yang baik Individu memiliki hubungan yang saling membangun satu sama lain dengan orang yang ada di sekitarnya. d. Memiliki kemampuan belajar dari pengalaman di masa lalu untuk memecahkan masalah Individu mampu melihat pengalaman yang terjadi di masa lalu baik dari pengalaman pribadi maupun dari pengalaman orang lain sebagai suatu pelajaran untuk memecahkan permasalahan dari keadaan yang penuh dengan konflik, frustrasi atau stress yang terjadi dalam hidupnya dan ada proses belajar yang berkelanjutan untuk menghadapi tuntutan yang ada. Karakteristik di atas akan digunakan sebagai indikator alat ukur penyesuaian diri.

B. Pra Pensiun