2 dan dk penyebut = n-k. Sebaliknya hipotesis model regresi linier diterima jika F
hitung
F
tabel
k n
k −
− −
, 2
1
α
pada dk pembilang=k-2 dan dk penyebut=n-k.
3. Pengujian Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini pengujian setiap hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus:
Regresi sederhana
bX a
Y +
=
Keterangan :
Y = variabel tergantung dependent X = variabel bebas
a = nilai konstanta b = koefisien arah regresi
Harga a dapat dihitung dengan rumus:
2 2
2
. X
X n
Y X
X Y
a Σ
− Σ
Σ Σ
− Σ
Σ =
Harga b dapat dihitung dengan rumus:
2 2
. X
X n
XY X
XY n
b Σ
− Σ
Σ Σ
− Σ
=
Kriteria hasil pengujian ini adalah Ho ditolak jika t
hitung
t
tabel
dan Ho diterima jika t
hitung
t
tabel.
Jika dalam penelitian ini, data tidak memenuhi pengujian prasyarat analisis, maka pengujian hipotesis akan menggunakan statistik non
parametrik yaitu chi square dengan taraf signifikansi 5 Sugiono, 2008: 107.
Rumus: χ² =
fe fe
fo
k i
2 1
−
∑
=
χ² = nilai Chi-Square yang dicari fo = jumlah yang diperoleh
fe = jumlah yang diharapkan Selanjutnya dilakukan langkah-langkah:
1 Menentukan statistik uji chi kuadrat dengan derajat kebebasan df = baris-1kolom-1.
2 Berdasarkan tabel χ² pada taraf signifikansi 5 serta db =1, maka akan
disimpulkan sebagai berikut: - Jika
harga χ²
hitung
χ²
tabel
,maka Ho ditolak. - Jika
harga χ²
hitung
χ²
tabel
,maka Ho diterima. 3 Selanjutnya nilai-nilai tersebut diuji dengan koefisien kontigensi
C =
n +
2 2
χ χ
Keterangan: C = koefisien kontigensi
χ² = harga chi kuadrat yang diperoleh n = jumlah responden
Kemudian nilai C dibandingkan dengan C
maks.
Nilai C
maks
dari koefisien kontigensi yang tabelnya berukuran m x m m baris x m
kolom dengan rumus sebagai berikut:
C
maks
=
m m
1 −
Keterangan: m = banyaknya kategori yang paling kecil diantara variabel yang
diketahui semakin dekat nilai C dengan C
maks,
maka makin kuat hubungan yang terjadi di antara variabel tersebut.
Perhitungan interpretasi ratio koefisien kontingensi C terhadap C
maks
adalah sebagai berikut: C
rasio
= Cmaks
C
Tabel 3.7 Interpretasi rasio koefisien kontigensi terhadap C
maks
Nilai C Interpretasi
≥ 0,81 Sangat tinggi
0,61 - 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
≤ 0,21 Sangat Rendah
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Identitas Sekolah
Nama sekolah : SMA Negeri 11 Yogyakarta
Alamat : Jalan AM. Sangaji 50 Yogyakarta
Telepon : 0274 565898
Tahun berdiri : 1989
Status :
Negeri
B. Sejarah
Gedung fisik dibangun pada tahun 1897 dan digunakan sebagai gedung Kweekschool Sekolah Guru Jaman Belanda. Tanggal 3-5 Oktober 1908
dijadikan sebagai tempat berlangsungnya Konggres Boedi Utomo yang pertama dan menempati ruang makan Kweekschool Aula dan pada tahun
1927 kompleks gedung ini digunakan sebagai sekolah guru 4 tahun dan 6 tahun HIK.
Selama penjajahan Jepang berlangsung gedung ini digunakan untuk SGL kemudian ditutup pada masa Revolusi Kemerdekaan RI. Tahun 1946 sekolah
dibuka kembali dengan nama SGB yang bertujuan memenuhi kebutuhan tenaga guru yang berpendidikan 6 tahun. Pada bulan November 1947,
pemerintah membuka Sekolah Guru A SGA sehingga kompleks gedung SGASGB dipimpin oleh bapak Sikun Pribadi. Akibat pecahnya perang dunia
kedua, sekolah ini terpaksa ditutup dan dibuka kembali ketika Yogyakarta kembali ke Pemerintah RI Juni 1949 dengan menempati ruangan STM
40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI