tidak ketinggalan dengan teman-temannya. Apabila teman-teman di sekitarnya itu teman sekelasnya, anak dapat mengadakan belajar
bersama. Belajar bersama ini dimaksudkan agar ketinggalan mata pelajaran di kelas dapat diatasi.
C. Tingkat Pendapatan
Gilarso 2002:63 mengatakan yang dihitung sebagai pendapatan keluarga adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan
atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi. Sumber pendapatan digolongkan menjadi tiga yaitu:
1. Usaha sendiri, misalnya wiraswasta 2. Bekerja pada orang lain, misalnya karyawan
3. Hasil dari milik, misalnya: petani yang memiliki sawah, hasil dari menyewakan rumah.
Pendapatan keluarga dapat diterima dalam bentuk uang, dapat juga dalam bentuk barang disebut “in natura” misalnya tunjangan beras, hasil dari
sawah atau pekarangan sendiri atau fasilitas-fasilitas misalnya: rumah dinas.
D. Minat 1. Pengertian
Minat
Menurut Winkel 1996:24, minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidanghal tertentu dan
merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Selanjutnya Slameto PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1995:57, minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang,
diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang. Kemudian Sardiman 1992:76, minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang
melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.
2. Faktor yang Menimbulkan Minat
Faktor yang menimbulkan minat menurut Crow and Crow 1982 1 Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan
untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu
mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang.
2 Faktor motif sosial, yaitu minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh
hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.
3 Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas
dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.
E. Perguruan Tinggi
Menurut Taliziduhu, 1987:10, perguruan tinggi adalah pola proses interaksi belajar mengajar sehari-hari yang terorganisasikan secara khusus
sebagai bagian atau komponen sistem belajar mengajar secara keseluruhan di dalam masyarakat . Sedangkan sesuai dengan undang-undang No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan perguruan tinggi berupa :
a. Akademi Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
kejuruan yang lingkungannya bisa dikenal dengan pendidikan professional.
b. Sekolah tinggi
Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang melaksanakan satu bidang pendidikan kejuruan yang hanya terdiri dari satu fakultas dan dapat
berdiri dari satu atau lebih jurusan. c. Institut
Institut adalah perguruan tinggi yang melaksanakan satu bidang pendidikan kejuruan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi atau seni.
Institut dapat terdiri dari sejumlah fakultas dan dapat terdiri dari satu atau lebih jurusan.
d. Universitas Universitas adalah perguruan tinggi yang melaksanakan program
pendidikan yang bersifat keilmuan dan kejuruan dalam berbagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bidang pengetahuan, teknologi, dan seni yang terdiri dari banyak fakultas dan jurusan.
F. Kerangka Berfikir 1. Pengaruh Prestasi Belajar terhadap Minat Siswa SMA dalam
Memilih Fakultas Keguruan di Perguruan Tinggi
Prestasi belajar merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang telah dilakukan. Prestasi
belajar siswa tampak dalam hasil studi yang berupa nilai-nilai pelajaran yang tercermin dalam rata-rata nilai rapornya. Tinggi rendahnya prestasi
belajar siswa berhubungan dengan kepercayaan diri, harapan, dan cita- citanya. Prestasi belajar yang tinggi akan menjadi daya dorong siswa
untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini disebabkan siswa memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu menjalani pendidikan di
perguruan tinggi. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan sumbangan positif terhadap minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi Budiarti, 2001:82. Perbedaan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat
mempengaruhi cara pandang siswa terhadap lingkungan sekitarnya. Siswa yang memiliki prestasi tinggi cenderung mempunyai pengetahuan dan
kemampuan yang lebih baik dari pada siswa yang berprestasi belajar rendah. Siswa yang berprestasi belajar tinggi cenderung memiliki gairah
yang tinggi dalam belajar, sehingga siswa tersebut lebih berani untuk bersaing dengan siswa lain. Mariani, 1993
Berdasarkan uraian di atas, penulis menduga bahwa siswa yang berprestasi belajar tinggi akan cenderung memiliki cara pandang yang
positif terhadap fakultas keguruan. Sehingga diduga siswa yang berprestasi belajar tinggi akan memilih fakultas keguruan karena memiliki
pengetahuan yang lebih baik mengenai fakultas keguruan daripada siswa yang berprestasi belajar rendah.
2. Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Minat Siswa SMA dalam Memilih Fakultas Keguruan di Perguruan Tinggi
Lingkungan belajar siswa adalah keseluruhan keadaan yang melingkupi siswa atau keadaan yang dengan kehadirannya memberi
pengaruh pada perkembangan siswa Winkel, 2004:108. Lingkungan belajar ini meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat, dimana ketiga lingkungan ini pengaruhnya sangat kuat terhadap prestasi belajar siswa.
Petterson dan Loeber 1984 seperti dikutip oleh Syah 1995:138 mengatakan bahwa lingkungan sosial yang dominan mempengaruhi
kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Lingkungan keluarga yang baik akan membuat siswa dapat belajar dengan kondusif di
rumah sehingga prestasi belajar yang dicapai akan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berasal dari lingkungan keluarga yang kurang baik. Hal
ini menjadi dasar bagi penulis untuk menduga bahwa lingkungan keluarga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang memiliki pandangan yang positif terhadap fakultas keguruan, maka juga akan mendorong minat siswa untuk memilih fakultas keguruan.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak hanya terdiri dari gedung saja, melainkan sarana dan prasarana lain yang menunjang pendidikan.
Lingkungan sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai akan mendukung siswa belajar secara optimal, sehingga dapat mencapai
prestasi belajar Ewaldina, 2000:19. Penjelasan ini menjadi dasar bagi penulis untuk menduga bahwa lingkungan sekolah yang menyediakan
informasi mengenai fakultas keguruan, maka akan menimbulkan minat siswa memilih fakultas keguruan.
Lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana siswa menjalin hubungan atau berinteraksi dengan anggota masyarakat lain. Dalam
menjalin hubungan dengan anggota masyarakat tersebut perlu dijaga agar tidak mendapatkan teman bergaul yang kurang baik. Jika tidak berhati-hati
dalam bergaul, anak dapat melupakan tugasnya sebagai pelajar. Ini akan berdampak pada prestasi belajar yang rendah. Sebaliknya, bagi siswa yang
tinggal di lingkungan masyarakat yang anak-anaknya baik dan rajin dapat memotivasi siswa untuk belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Syah
1997:137, bahwa kondisi masyarakat di sekitar tempat tinggal anak akan mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Terkait dengan minat dalam
memilih fakultas keguruan penulis menduga bahwa lingkungan masyarakat yang memiliki pandangan yang positif terhadap profesi guru,
maka akan menimbulkan minat siswa memilih fakultas keguruan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan uraian mengenai ketiga lingkungan belajar tersebut penulis dapat menduga bahwa siswa yang berada pada lingkungan yang
mendukung untuk memilih fakultas keguruan akan menimbulkan minat siswa masuk fakultas keguruan. Hal ini terjadi karena siswa yang berada
dalam lingkungan yang memiliki pandangan yang positif terhadap profesi guru, maka siswa akan mempunyai pandangan yang sama dengan
lingkungannya.
3. Pengaruh Tingkat Pendapatan Orang Tua terhadap Minat Siswa SMA dalam Memilih Fakultas Keguruan di Perguruan Tinggi
Tingkat pendapatan merupakan besarnya penghasilan yang diperoleh suatu keluarga bersumber dari pendapatan pokok, pekerjaan sampingan
dan pendapatan lain yang berupa uang maupun barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers,
1982:112. Pendapatan keluarga dalam jumlah yang besar akan memudahkan
mereka dalam memenuhi segala kebutuhan, termasuk usaha menumbuhkan dan mengembangkan minat anak dalam pendidikan.
Semakin tinggi penghasilan orang tua semakin tinggi pula pendidikan yang bisa diberikan orang tua kepada anak.
Terkait dengan minat dalam memilih fakultas keguruan di perguruan tinggi, pendapatan orang tua merupakan salah satu faktor penting dalam
perwujudan minat itu yaitu sebagai sumber dana. Hal ini sesuai dengan pendapat Robert D. Hisrich 2005: 327 …family and friends are a
common source of capital, sehingga penulis menduga bahwa semakin
tinggi pendapatan orang tua maka semakin besar kesempatan anak untuk memilih fakultas non keguruan karena fakultas ini tergolong memerlukan
biaya yang lebih banyak dan begitu sebaliknya.
G. Model Penelitian