Metode Analisa Data Pengaruh perbedaan komposisi pakan ampas tahu terfermentasi Rhizopus Oryzae terhadap pertumbuhan berat ikan patin (Pangasius Djambal) pada skala laboratorium.
kedua. Pertambahan berat rata-rata pada akuarium A1 sampai A4 di bawah 1,5 gram sedangkan akuarium A5 pertambahannya 2 gram
kejadian ini disebabkan oleh ikan patin sedang mengalami adaptasi terhadap lingkungan tempat tinggal di akuarium dan dengan pakan ikan
yang diberikan. Selama pemeliharaan ikan patin di akuarium dengan waktu 48 hari,
pertambahan berat ikan patin yang paling tinggi adalah pada akuarium A5, namun perbedaan rata-rata berat ikan patin pada akaurium A1
sampai A4 dengan akuarium A5 tidak terlalu jauh berbeda. Pada akuarium A5 pakan yang diberikan adalah pakan pabrik dengan merek
781-1 sedangkan pakan akuarium A1 sampai A3 menggunakan pakan dari ampas tahu dengan komposisi yang berbeda-beda dan difermentasi
dengan Rhizopus oryzae selama 2 hari dan akuarium A4 tanpa ampas tahu yang difermentasi dengan Rhizopus oryzae selama 2 hari sebagai
kontrol negatif. Untuk mengetahui keseragaman variasi data masing-masing
perlakuan, maka dilakukan uji normalitas dan homogenitas menggunakan lavene. Hasil dari uji normalitas dan homogenitas dapat dilihat pada
lampiran 4 dimana nilai signifikan 0,05 dan ditarik kesimpulan bahwa data penelitian ini normal dan homogen. Data yang homogen artinya
pada masing-masing perlakuan mempunyai keseragaman variasi data. Demi mengetahui terdapat perbedaan nyata antara rata-rata pertumbuhan
berat harian ikan patin maka dilakukan analisis variasi dengan Anova one factor
seperti pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Perhitungan Statistik Berat Ikan
Source of Variation
SS Df
MS F
P-value F crit
Between Groups
35,8384 4
8,9596 0,656121 0,629464 2,866081
Within Groups
273,108 20
13,6554
Total 308,9464
24
Dari pengujian statistik menggunakan uji anova one factor diperoleh hasil F hitung 0,656121 F table 2,866081 yang berarti data tidak
signifikan dengan Ho diterima dan Hi di tolak. Hasil ini menunjukkan pertumbuhan berat rata-rata ikan patin pada setiap perlakuan tidak
menunjukkan perbedaan nyata. Berdasarkan hasil analisis ini bisa dikatakan bahwa perbedaan komposisi ampas tahu yang difermentasi
Rhizopus oryzae selama 2 hari tidak memiliki pengaruh nyata terhadap
pertumbuhan berat ikan patin. 2.
Kelangsungan Hidup Ikan Kelangsungan hidup ikan ditentukan dengan jumlah populasi ikan
patin di dalam akuarium selama penelitian. Populasi ikan patin pada setiap akuarium adalah 10 ekor. Dalam masa penelitian, populasi ikan
patin di dalam akuaraium kelangsungan hidupnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Grafik 4.2. Kelangsungan Hidup Ikan Keterangan:
A1: Komposisi 40 ampas tahu difermentasi Rhizopus oryzae selama 2 hari A2: Komposisi 35 ampas tahu difermentasi Rhizopus oryzae selama 2 hari
A3: Komposisi 30 ampas tahu difermentasi Rhizopus oryzae selama 2 hari A4: Komposisi 0 ampas tahu difermentasi Rhizopus oryzae selama 2 hari
kontrol - A5: Pellet pabrik dengan merek 781-1 kontrol +
Berdasarkan grafik di atas, presentase kelangsungan hidup ikan untuk setiap perlakuan adalah sama dengan nilai presentase 100 yang berarti
bahwa dengan menggunakan pakan perlakuan maupun kontrol kelangsungan hidup ikan patin di dalam akuarium sangat baik karena
ikan patin pada akuarium tidak mengalami kematian.
20 40
60 80
100 120
A1 A2
A3 A4
A5
kel an
gs u
n gan
h id
u p
Perlakuan