patin di dalam akuaraium kelangsungan hidupnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Grafik 4.2. Kelangsungan Hidup Ikan Keterangan:
A1: Komposisi 40 ampas tahu difermentasi Rhizopus oryzae selama 2 hari A2: Komposisi 35 ampas tahu difermentasi Rhizopus oryzae selama 2 hari
A3: Komposisi 30 ampas tahu difermentasi Rhizopus oryzae selama 2 hari A4: Komposisi 0 ampas tahu difermentasi Rhizopus oryzae selama 2 hari
kontrol - A5: Pellet pabrik dengan merek 781-1 kontrol +
Berdasarkan grafik di atas, presentase kelangsungan hidup ikan untuk setiap perlakuan adalah sama dengan nilai presentase 100 yang berarti
bahwa dengan menggunakan pakan perlakuan maupun kontrol kelangsungan hidup ikan patin di dalam akuarium sangat baik karena
ikan patin pada akuarium tidak mengalami kematian.
20 40
60 80
100 120
A1 A2
A3 A4
A5
kel an
gs u
n gan
h id
u p
Perlakuan
3. Kualitas Air
Selama 5 kali perngambilan data kualitas air dengan waktu 48 hari diperoleh hasil seperti dibawah ini:
Tabel 4.3 Kualitas Air di Akuarium Perlakuan
Rata-Rata Parameter Air yang Diukur Selama 48 Hari Penelitian
pH Suhu
O
C DO mgl
A1 8,36 ± 0,196
27,2 ± 0,836 3,34 ± 0,391
A2 8,4 ± 0,141
26,8 ± 0,836 3,42 ± 0,438
A3 8,34 ± 0,151
27 ± 0,707 3,36 ± 0,484
A4 8,28 ± 0,007
27,6 ± 1,140 3,58 ± 0,408
A5 8,32 ± 0,009
28,6 ± 1,140 3,58 ± 0,414
Berdasarkan tabel diatas kualitas air di akuarium A1 sampai A5 hampir sama. Pergantian air pada akuarium dilakukan ketika air pada
akuarium berubah menjadi keruh.Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, air pada akuarium akan menjadi keruh setelah 6-8 hari dari
pergantian air sebelumnya. Pengukuran kualitas air tetap dilakukan saat pengambilan data. Kualitas air yang diukur selama penelitian ini masih
baik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan patin.
B. Pembahasan
Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran atau berat pada suatu makhluk hidup. Bertambahanya ukuran atau berat mahluk hidup akibat dari
makhluk hidup yang mengkonsumsi makanan. Sumber energi terbesar bagi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
makhluk hidup untuk bisa tumbuh adalah makanan. Makanan yang baik untuk pertumbuhan adalah makanan yang bergizi yang disesuaikan dengan
kebutuhan individu makhluk hidup. Setiap mahluk hidup atau individu kebutuhan makanan untuk dikonsumsi berbeda-beda. Makanan yang bergizi
hendaknya mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ampas tahu yang difermentasi
Rhizopus oryzae selama 2 hari dapat dijadikan pakan alternatif ikan patin dan
mengetahui komposisi optimal ampas tahu yang difermentasi Rhizopus oryzae
selama 2 hari terhadap pertumbuhan berat ikan patin. 1.
Pertumbuhan Berat Ikan Patin Berdasarkan tabel 4.1 dan grafik 4.1 pertumbuhan rata-rata berat
ikan patin dengan 3 perlakuan dan 2 kontrol mengalami peningkatan selama 48 hari. Peningkatan berat pada ikan patin karena adanya pakan
yang diberikan selama penelitian. Pakan ikan yang diberikan adalah pakan buatan dan pakan pabrik komposisi pakan dapat dilihat pada table
3.1. Peningkatan berat ikan patin dari hari pertama penelitian sampai 48 hari yang paling besar adalah perlakuan A5 kontrol + sebesar 12,2
gram, sedangkan yang paling kecil adalah perlakuan A3komposisi 30 ampas tahu difermentasi Rhizopus oryzae selama 2 hari sebesar 5,3
gram. Berdasarkan hasil uji anova one factor pada table 4.2 diperoleh hasil F hitung 0,656121 F table 2,866081 yang berarti data tidak
signifikan atau tidak ada perbedaan nyata pada 3 perlakuan pakan dan 2 kontrol dengan kata lain bahwa komposisi ampas tahu tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan berat ikan patin. Ikan patin membutuhkan energi untuk bergerak dan mengganti sel-sel yang rusak, serta untuk
pertumbuhan. Energi yang diperoleh ikan patin berasal dari makanan. Di dalam akuarium makanan yang diberikan adalah pakan buatan dan pelet
pabrik. Makanan yang diberikan pada ikan minimal harus mengandung
karbohidrat, protein dan lemak. Zat-zat ini masing-masing akan diubah menjadi energi yang sangat dibutuhkan ikan supaya dapat melakukan
aktivitas. Pakan buatan pada penelitian ini berasal dari bahan-bahan yang mengandung karbohirat, protein dan lemak. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh Suhenda et al 2003, mengambil kesimpulan bahwa pakan yang diberikan untuk ikan patin mengandung protein 35,
karbohidrat 36 dan lemak 5 memberikan pertumbuhan paling baik. Penelitian ini menghasilkan data yang tidak signifikan sehingga untuk
mengetahui persentase kandungan yang terdapat pada pakan buatan dan pakan pabrik maka dilakukan analisis proksimat di PAU Universitas
Gadjah Mada lampiran 7 dan didapatkan hasil pada tabel bawah ini:
Table 4.4 Analisis Proksimat Pakan Buatan dan Pakan Pabrik Jenis pakan
Air Protein
Lemak Abu
Pakan buatan 13,54
25,93 8,84
16,60 Pakan pabrik
781-1 12
33 6,87
7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil analisis proksimat, kandungan gizi pada pakan buatan memiliki kadar air yang tidak jauh berbeda dengan pakan pabrik. Kadar
air merupakan persentase kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat basah wet basis atau berdasarkan
berat kering dry basis. Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100, sedangkan kadar air berdasarkan
berat kering dapat lebih dari 100 Syarif dan Halid, 1993. Kadar air dapat mempengaruhi tekstur, dan cita rasa pada bahan pangan. Kadar
air dalam bahan pangan ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut, kadar air yang tinggi mengakibatkan
mudahnya bakteri, kapang, dan khamir untuk berkembang biak, sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan Winarno dan Fardiaz, 1992.
Hasil proksimat pada pakan buatan menunjukkan bahwa kadar air sebesar 13,54, diasumsikan tidak menimbulkan penurunan cita rasa
pakan, tidak menumbuhkan bakteri,dan dapat diawetkan berdasarkan perbandingan dengan hasil kadar air dari pelet pabrik 781-1 yang dibuat
oleh pabrik. Protein pada ikan berperan sebagai sumber energi. Menurut Kordi 2005 kisaran protein yang baik untuk pertumbuhan ikan adalah
sebesar 25-35. Kebutuhan protein digunakan untuk menunjang pertumbuhan ikan patin. Hasil analisis menyatakan bahwa kandungan
protein pada pakan buatan tidak sama dengan pelet pabrik merek 781-1. Perbedaan protein masih dalam persentase kebutuhan ikan patin akan
protein. Pertumbuhan yang dihasilkan dengan perbedaan protein pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pakan pabrik dan pakan buatan berbeda secara kuantitatif namun tidak berbeda nyata secara statistik.
Pertumbuhan ikan dengan pelet pabrik merek 781-1 selama 48 hari memliki rata-rata 12,2 gram sedangkan pada pakan buatan pertumbuhan
ikan dengan rata-rata 5,9 sampai 8,6 gram. Penggunaan lemak sebenarnya hanya untuk menggantikan protein sebagai sumber energi
sehingga penggunaan protein dapat dihemat. Kandungan lemak yang dibutuhkan sebagian besar ikan berkisar pada 4 sampai 16 Mahyuddin
2010. Lemak hasil uji pada pakan buatan memiliki kandungan 8,84 sedangkan pada pakan pabrik merek 781-1 memiliki kandungan lemak
6,87. Tingginya kandungan lemak pada pakan buatan berasal dari minyak yang digunakan pada pakan. Komposisi terbanyak dari minyak
goreng yang mencapai hampir 100 adalah lemak Luciana, 2005. Penggunaan minyak pada pakan buatan memberikan dampak
peningkatan lemak karena tingginya kadar lemak pada minyak goreng. Selain itu penggunaan minyak bermanfaat untuk proses penggilingan
pakan menjadi lebih mudah. Lemak difungsikan sebagai cadangan energi ketika ikan tidak mendapatkan nutrisi makanan berupa protein dan
karbohidrat. Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau
mineral yang terdapat pada suatu bahan pangan .
kadar mineral yang baik antara 10 sampai 15. Fungsi utama mineral bagi ikan antara lain untuk
menunjang sistem pernapasan, membantu membentuk struktur tubuh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI