Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3. Untuk mengetahui apakah upaya – upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala – kendala yang terjadi dalam penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP terkait dengan penyajian laporan keuangan di PD BPR Bank Sleman.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Bank Perkreditan Rakyat Untuk memberikan masukan dan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP. 2. Bagi Universitas Diharapkan dapat menambah koleksi perpustakaan dan dapat membantu pihak-pihak yang membutuhkan. 3. Bagi Pembaca Memberi manfaat sebagai tambahan materi dan pengetahuan khususnya dalam bidang akuntansi tentang penerapan standar akuntansi yang dalam penelitian ini adalah SAK ETAP ke dalam laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat. 4. Bagi Penulis Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang Bank Perkreditan Rakyat khususnya penerapan SAK ETAP. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Sistematika Penulisan

BAB I. Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II. Landasan Teori Bab ini berisi tentang teori - teori dari pustaka yang dapat dijadikan dasar pengolahan data. BAB III. Metode Penelitian Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, data yang diperlukan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV. Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisi tentang sejarah PD BPR Bank Sleman, visi dan misi PD BPR Bank Sleman, struktur organisasi PD BPR Bank Sleman, sumber dana, produk, prestasi, dan fasilitas PD BPR Bank Sleman. BAB V. Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi deskripsi dan analisis data, serta perbandingan laporan keuangan PD BPR Bank Sleman. BAB VI. Penutup Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat BPR merupakan salah satu pendukung perkembangan perekonomian Indonesia, terutama untuk kegiatan usaha mikro, kecil, menengah serta sektor informal. Peran BPR dalam pemberian kredit bagi usaha mikro, kecil, dan menengah ini dapat membantu menciptakan lapangan pekerjaan, pemerataan pendapatan, dan pemerataan kesempatan berusaha di Indonesia Tim Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat; 2010. Menurut Purnamawati 2010; 15, Bank Perkreditan Rakyat hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh warga negara Indonesia, badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya warga negara Indonesia, pemerintah daerah, atau dapat dimiliki bersama diantara ketiganya.

B. Standar Akuntansi Keuangan

Menurut Martani 2012: 15, standar akuntansi keuangan berfungsi memberikan acuan dan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan sehingga laporan keuangan antar entitas menjadi lebih seragam. Manajemen lebih mudah menyusun laporan keuangan karena pedoman memberikan ketentuan cara penyusunan tersebut. Standar akuntansi keuangan berisikan penyusunan laporan keuangan. Standar akuntansi terdiri atas kerangka konseptual penyusunan laporan keuangan dan peenyataan standar akuntansi. Kerangka konseptual berisikan tujuan, komponen laporan, karakteristik kualitatif, dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan. Sedangkan, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan berisikan pedoman untuk penyusunan laporan, pengaturan transaksi atau kejadian, dan komponen tertentu dalam laporan keuangan. Standar akuntansi keuangan digunakan untuk entitas yang memiliki akuntabilitas publik yaitu entitas yang terdaftar atau dalam proses pendaftaran di pasar modal atau entitas fidusia yang menggunakan dana masyarakat seperti asuransi, perbankan, dan dana pensiun. Menurut Hery 2014: 1, standar akuntansi keuangan mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang telah disusun dan disahkan oleh sebuah lembaga resmi badan pembentuk standar pada saat tertentu. Standar ini merupakan konsensus pada saat itu tentang cara pencatatan sumber – sumber ekonomi, kewajiban, modal, pendapatan, biaya, dan pelapoannya dalam bentuk laporan keuangan. Dalam standar ini dijelaskan transaksi apa yang harus dicatat, bagaimana mencatatnya, dan bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan yang akan disajikan. Standar akuntansi keuangan menjadi masalah penting dalam dunia profesi akuntansi, termasuk bagi para pemakai laporan keuangan. Mekanisme pembentukan standar akuntansi haruslah diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Stanar akuntansi akan secara terus menerus berubah dan berkembang seiring dengan perkembangan jaman, dunia usaha, dan kemajuan teknologi.

C. Laporan Keuangan

Menurut IAI 2013: 120, laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas. Menurut Harahap 2007: 1, laporan keuangan adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Jika informasi disajikan dengan benar, informasi tersebut sangat berguna bagi siapa saja untuk mengambil keputusan. Menurut IAI 2013: 12 paragraf 3.12, laporan keuangan entitas meliputi: 1. Neraca; 2. Laporan laba rugi; 3. Laporan perubahan ekuitas yang juga menunjukkan: a. Seluruh perubahan dalam ekuitas, atau b. Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik; 4. Laporan arus kas; 5. Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Entitas harus mengidentifikasikan secara jelas setiap komponen laporan keuangan termasuk catatan atas laporan keuangan. Jika laporan keuangan merupakan komponen dari laporan lain, maka laporan keuangan harus dibedakan dari informasi lain dalam laporan tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA ALMAHA GARMENT & EMBROIDERY GRESIK

1 29 14

Rancangan penerapan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP) pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM): studi kasus pada konveksi As- Shaqi Pamulang

1 71 107

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN : Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung.

0 2 38

Evaluasi penyajian laporan keuangan Credit Union berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) revisi tahun 2013. Studi kasus di Credit Union Barerod Gratia.

0 0 143

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) (STUDI KASUS PADA KOPERASI BATARI SOLO).

0 0 15

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) : IMPLIKASI PENERAPAN PADA PD BPR BANK KLATEN | Purwanti | HASIL PENELITIAN 636 1060 1 SM

0 1 37

PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT

0 0 15

PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) CV. ISTANA KOMPUTER PALEMBANG -

1 2 92

Evaluasi penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dalam penyajian laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) : studi kasus pada PT. BPR Wijaya Mulya Santosa Yogyakarta - USD Repository

0 0 120