C. Pengujian Sifat Fisik Gel Ekstrak Daun Mengkudu
Pada gel ekstrak daun mengkudu, sifat fisik yang diuji ialah organoleptis, pH, daya sebar, dan viskositas. Pengujian sifat fisik dilakukan pada hari ke-2
setelah formulasi gel karena sediaan sudah tidak terpengaruh oleh energi selama pembuatan gel, gel sudah berada dalam keadaan stabil untuk diuji.
Tabel IV. Hasil pengamatan organoleptis dan pH gel ekstrak daun mengkudu
Kriteria Formula
I II
III IV
Warna Coklat tua
Coklat tua Coklat tua
Coklat tua Bau
Khas ekstrak daun
mengkudu Khas ekstrak
daun mengkudu
Khas ekstrak daun
mengkudu Khas ekstrak
daun mengkudu
Konsistensi Gel
Gel Gel
Gel pH
6 6
6 6
1. Uji organoleptis dan pH
Uji organoleptis diperlukan untuk melihat penampilan fisik sediaan gel ekstrak daun mengkudu warna, bau, dan wujud. Dari penampilan fisik
tersebut dapat diketahui kestabilan sediaan, seperti perubahan warna atau perubahan konsistensi sediaan. Berdasarkan tabel IV dapat diketahui bahwa
sediaan gel dari keempat formula memiliki warna, bau, dan konsistensi yang sama. Gel memiliki warna coklat tua disebabkan karena ekstrak daun
mengkudu yang berwarna coklat tua kehitaman. Bau khas sediaan gel berasal dari bau ekstrak daun mengkudu yang ditambahkan ke formula.
Berdasarkan tabel IV, gel ekstrak daun mengkudu dari keempat formula memiliki nilai pH 6. CMC-Na memiliki rentang pH antara 6,5-8,5
Depkes RI, 1995. Adanya peningkatan konsentrasi CMC-Na pada
pembuatan formula dapat mempengaruhi nilai pH yang dihasilkan, dengan membuat sediaan gel menjadi semakin basa. Nilai pH 6 pada sediaan gel
disebabkan karena penambahan ekstrak daun mengkudu yang bersifat asam sehingga pH sediaan yang seharusnya ≥ 6,5 dapat turun menjadi 6. Akan
tetapi pada tabel IV, nilai pH dari keempat formula sama meskipun memiliki konsentrasi CMC-Na yang berbeda. Hal ini disebabkan karena variasi
konsentrasi CMC-Na yang digunakan antar formula selisihnya tidak terlalu jauh dan CMC-Na yang ditambahkan pada formula masih terbilang rendah
yaitu 3-4, sehingga kondisi ini tidak menyebabkan munculnya perbedaan nilai pH yang dihasilkan dari keempat formula, nilai pH yang dihasilkan tetap
sama. Selain itu pengujian pH diperlukan untuk mengetahui kesesuaian pH sediaan yang dibuat dengan kondisi fisiologis kulit. Sediaan topikal yang baik
memiliki rentang pH antara 4,5 sampai 6,5, apabila pH sediaan 4,5 kulit akan mengalami iritasi, sedangkan apabila pHnya 6,5 kulit akan menjadi
kering. Gel ekstrak daun mengkudu dengan perbedaan konsentrasi CMC-Na pada tiap formula terbukti menghasilkan pH yang sesuai dengan pH kulit.
2. Uji viskositas
Pengujian viskositas juga dilakukan pada hari ke-2. Hasil pengujian viskositas gel ekstrak daun mengkudu ditunjukkan pada gambar 4. Dari
gambar tersebut terbukti bahwa perbedaan konsentrasi CMC-Na untuk tiap formula dapat mempengaruhi viskositas sediaan yang dihasilkan. Hal ini
terlihat dengan adanya peningkatan konsentrasi CMC-Na dari formula I hingga formula IV, terjadi peningkatan nilai viskositas sediaan yang
dihasilkan. Hal ini disebabkan karena CMC-Na merupakan pembentuk basis gel sehingga penambahan CMC-Na ke formula akan mempengaruhi bentuk
sediaan gel yang dihasilkan terutama viskositasnya.
Gambar 4. Pengaruh konsentrasi CMC-Na terhadap viskositas sediaan gel ekstrak daun mengkudu pada hari ke-2
Hasil analisis statistik menggunakan Anova dan
dilanjutkan dengan post hoc TukeyHSD, ditampilkan pada tabel a Lampiran 13. Pada tabel
tersebut diperoleh nilai p value 0,05 dari keseluruhan perbandingan antar formula sediaan. Keseluruhan perbandingan antar formula sediaan yang
dimaksud ialah formula I terhadap formula II, III, dan IV ; formula II terhadap formula III dan IV; formula III terhadap formula IV memiliki nilai p value
yang berbeda bermakna. Hal ini berarti ada pengaruh signifikan antara konsentrasi CMC-Na dengan nilai viskositas sediaan gel ekstrak daun
mengkudu. Terbukti dari gambar 4 yaitu adanya peningkatan nilai viskositas sediaan seiring dengan peningkatan konsentrasi CMC-Na.
Sediaan gel yang baik menurut Garg et al 2002 ialah sediaan tersebut memiliki karakteristik viskositas yang baik apabila memiliki viskositas 150-
250 dPa.s. Pada gambar 4, viskositas gel ekstrak daun mengkudu yang dihasilkan dari keempat formula berada pada batasan 100-500 dPa.s. Hal ini
berarti hanya beberapa formula yang viskositas sediaannya baik sesuai dengan ketentuan literatur. Dari gambar tersebut terlihat hanya formula I dan formula
II yang memiliki viskositas sediaan 150-250 dPa.s. Namun pada uji ini hanya untuk melihat pengaruh konsentrasi CMC-Na terhadap viskositas, pada
gambar 4 terbukti bahwa semua formula memiliki pengaruh terhadap nilai viskositas yang dihasilkan.
3. Uji daya sebar
Nilai daya sebar dipengaruhi oleh viskositas, daya sebar berbanding terbalik dengan viskositas. Semakin kecil nilai viskositas sediaan maka daya
sebarnya akan semakin besar sehingga sangat berpengaruh pada penyebaran sediaan di kulit Garg, et al., 2002. Uji ini dilakukan untuk melihat
kemampuan sediaan menyebar di tempat pengaplikasian yang mempengaruhi penghantaran zat aktif di tempat aksi dan kemudahan penggunaannya.
Hasil pengujian daya sebar ditunjukkan pada gambar 5. Dari gambar tersebut terlihat adanya penurunan nilai daya sebar formula I hingga formula
IV seiring dengan peningkatan konsentrasi gelling agent CMC-Na untuk tiap formula. Hasil uji daya sebar yang diperoleh terbukti sesuai dengan literatur
yang ada. Adanya penurunan ini disebabkan karena konsentrasi CMC-Na
yang semakin besar membuat sediaan gel semakin kental dan rigid sehingga nilai daya sebarnya akan semakin menurun.
Gambar 5. Pengaruh konsentrasi CMC-Na terhadap daya sebar sediaan gel ekstrak daun mengkudu pada hari ke-2
Hasil analisis statistik ditunjukkan pada tabel b Lampiran 13. Pada tabel tersebut didapatkan nilai p value 0,05 dari keseluruhan perbandingan
antar formula. Keseluruhan perbandingan antar formula sediaan yang dimaksud ialah formula I terhadap formula II, III, dan IV ; formula II terhadap
formula III dan IV; formula III terhadap formula IV. Semua data yang dihasilkan pada tabel b memiliki hasil yang berbeda bermakna. Hal ini
membuktikan bahwa perbedaan konsentrasi CMC-Na memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai daya sebar sediaan gel ekstrak daun mengkudu. Hasil
tersebut juga sekaligus membuktikan hasil yang didapat pada gambar 5. Sediaan gel yang baik menurut Garg et al 2002 ialah sediaan tersebut
memiliki karakteristik daya sebar yang baik apabila memiliki daya sebar 5-7 cm atau 19,625
– 38,465 cm
2
. Pada gambar 5, daya sebar gel ekstrak daun
mengkudu yang dihasilkan dari keempat formula berada pada batasan 12,510 - 21,637 cm
2
. Hal ini berarti hanya formula I dan formula II yang daya sebar sediaannya baik sesuai dengan ketentuan literatur. Namun pada uji ini hanya
untuk melihat pengaruh konsentrasi CMC-Na terhadap daya sebar, pada gambar 5 terbukti bahwa semua formula memiliki pengaruh terhadap nilai
daya sebar yang dihasilkan.
D. Pengujian Stabilitas Gel Ekstrak Daun Mengkudu