akan terbentuk bekas luka tertutup oleh lapisan kulit yang tipis. Tanda-tanda bekas ini akan memudar dan berkerut Stevens et al., 1999. Proses fisiologis
penyembuhan luka dibagi menjadi 4 fase utama yaitu : respon inflamasi akut terhadap luka, fase destruktif, fase proliferatif, dan fase maturasi Morison, 2004.
Pada proses penyembuhan luka, terdapat beberapa masalah di dalamnya yaitu timbulnya perdarahan dan infeksi pada luka. Perdarahan ini sebagai akibat dari
kerusakan pada tempat berlemak yang mengakibatkan tegangan pada luka atau oleh gerakan yang dipaksakan. Infeksi terjadi karena luka menjadi lahan yang
subur bagi mikroorganisme Stevens et al., 1999.
B. Tanaman Mengkudu
Menurut Bangun and Sarwono 2002, tanaman mengkudu yang biasa disebut noni ini memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta Super divisi
: Spermatophyta Divisi
: Magnoliophyta Kelas
: Magnoliopsida Sub kelas
: Asteridae Ordo
: Rubiales Famili
: Rubiaceae Genus
: Morinda Spesies
: Morinda citrifolia L.
Senyawa aktif yang terdapat pada daun mengkudu yaitu triterpenoid, tanin, alkaloid, flavonoid, glikosida iridoid, dan saponin Nayak et al., 2009. Efek
utama senyawa kimia dalam daun mengkudu yang berhubungan dengan proses penyembuhan luka antara lain saponin sebagai antibakteri, tanin sebagai
hemostatik serta astringensia, alkaloid berguna sebagai analgetik, senyawa glikosida iridoid sebagai antiinflamasi, triterpenoid akan membantu dalam proses
sintesis organik dan pemulihan sel-sel tubuh, sedangkan flavonoid sebagai antioksidan dan antiinflamasi Sabirin, Maskoen, and Hernowo, 2013. Flavonoid
berfungsi sebagai antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap protein ekstraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri
Wijaya, Citraningtyas, and Wehantouw, 2014. Flavonoid juga berperan pada fase proliferasi dan remodelling jaringan selama proses penyembuhan luka yaitu
meningkatkan vaskuler, meningkatkan sintesis kolagen Patil, Kandhare, and Bhise, 2012, dan meningkatkan kekuatan serat kolagen Nayak et al., 2009.
Triterpenoid berperan dalam meningkatkan penyembuhan luka dengan efek astringent dan antimikroba Soni and Singhai, 2012. Alkaloid ternyata juga
memiliki kemampuan sebagai antibakteri, mekanismenya diduga dengan cara mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga
lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut Wijaya et al., 2014. Semua proses ini akan meningkatkan kecepatan
epitelisasi jaringan luka.
C. Gel