Determinasi dan Ekstraksi Daun Mengkudu Uji Karakterisasi, Uji Kualitatif, dan Uji Kuantitatif

31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi dan Ekstraksi Daun Mengkudu

Tanaman mengkudu sebagai sampel dalam penelitian diperoleh dari Leses, Manisrenggo, Kabupaten Klaten. Proses determinasi dilakukan di Unit IV Biologi Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Lampiran 1. Determinasi dilakukan untuk mengetahui kebenaran tanaman yang digunakan dalam penelitian. Pada lampiran hasil determinasi tersebut dinyatakan bahwa sampel merupakan jenis Morinda citrifolia L. dengan suku Rubiaceae. Morinda citrifolia L. merupakan nama ilmiah dari tanaman mengkudu. Gambar 2. Ekstrak kental daun mengkudu Ekstrak daun mengkudu yang dihasilkan dari proses maserasi, memiliki warna coklat tua kehitaman dengan bau khas ekstrak. Ekstrak yang dihasilkan berbentuk cairan kental, dengan tujuan agar mudah untuk diformulasi menjadi bentuk sediaan. Ekstrak kental daun mengkudu ditunjukkan pada gambar 2.

B. Uji Karakterisasi, Uji Kualitatif, dan Uji Kuantitatif

Ekstrak Daun Mengkudu Penelitian yang dilakukan pada karakterisasi ekstrak daun mengkudu berupa penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut etanol, dan penetapan kadar abu. Karakterisasi ekstrak dilakukan untuk mengetahui mutu dan kualitas ekstrak daun mengkudu. Penelitian terkait karakterisasi ekstrak diujikan di Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Terpadu LPPT Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Lampiran 2. Tabel II. Hasil uji karakterisasi ekstrak daun mengkudu Karakterisasi ekstrak Presentase Presentase berdasar MMI Jilid V Penetapan kadar air 10,844 - Penetapan kadar sari larut etanol 81,43 ≥ 3,5 Penetapan kadar abu 8,39 ≤ 12 Ekstrak daun mengkudu memiliki kualitas yang baik secara keseluruhan, melihat dari hasil karakterisasi ekstrak yang diperoleh pada tabel II. Hasil yang diperoleh pada penetapan kadar air membuktikan bahwa ekstrak daun mengkudu memiliki kadar air yang rendah yaitu 10,844 sehingga tidak memicu pertumbuhan mikroba yang cepat pada ekstrak. Pada penetapan kadar sari larut etanol, nilai yang diperoleh tinggi yaitu 80 sesuai dengan persyaratan yang diharapkan pada literatur. Hal ini membuktikan bahwa pelarut yang digunakan untuk ekstraksi yaitu etanol mampu menyari serbuk daun mengkudu dengan sangat baik. Begitu juga pada hasil penetapan kadar abu, didapatkan kadar sebesar 8,39 , kadar tersebut masih masuk persyaratan yang diharapkan. Hal ini membuktikan bahwa ekstrak memiliki kandungan mineral internal dan eksternal yang masih masuk pada batasan seharusnya. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun mengkudu memiliki mutu dan kualitas baik. Gambar 3. Hasil uji kualitatif terpenoid dan alkaloid pada ekstrak daun mengkudu Pengujian kualitatif dengan metode KLT dalam melihat hasil positif suatu senyawa diperlukan adanya suatu standar pembanding. Namun apabila standar pembanding dari senyawa golongan yang sama maka dapat dibandingkan dengan hasil pada literatur. Hasil uji kualitatif pada gambar 3 ditunjukkan oleh warna spot yang dihasilkan pada masing-masing pengujian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel III. Pada uji triterpenoid tidak digunakan standar pembanding karena ketidaktersediaan stok standar pembanding untuk senyawa golongan triterpenoid. Menurut Wagner 1986, reagen Carr-price merupakan reagen yang spesifik untuk identifikasi triterpenoid, di mana reaksi reagen spesifik dan senyawa triterpenoid akan menghasilkan spot berwarna kuning apabila disinari visibel. Pada pengujian triterpenoid dihasilkan spot berwarna kuning saat disinari visibel. Hasil pengujian sesuai dengan literatur, sehingga dapat dinyatakan ekstrak daun mengkudu positif mengandung triterpenoid. Pada uji alkaloid dihasilkan spot berwarna orange saat disinari visibel. Kuinin digunakan sebagai standar pembanding pada pengujian ini karena kuinin termasuk dalam golongan alkaloid. Menurut Wagner and Bladt 1996 hasil reaksi reagen Dragendorff dengan senyawa alkaloid akan menghasilkan spot warna orange apabila disinari visibel hasil positif. Pada pengujian ini diperoleh hasil positif pada spot yang dihasilkan, sehingga dapat dinyatakan ekstrak daun mengkudu positif mengandung senyawa alkaloid. Hasil uji kualitatif dapat dilihat di lampiran 4. Tabel III. Hasil uji kualitatif dan uji kuantitatif ekstrak daun mengkudu Uji Senyawa Reagen Standar pembanding Hasil uji Kualitatif Triterpenoid Carr-price - Spot berwarna kuning Hasil + nilai Rf 0,10 ; 0,14 Alkaloid Dragendorff Kuinin Spot berwarna orange Hasil + nilai Rf 0,61 Kuantitatif Flavonoid - Kuersetin 0,57 bb Alkaloid - Kuinin 1,66 bb Keterangan : + = hasil senyawa positif Hasil uji kuantitatif ekstrak daun mengkudu terdapat pada lampiran 5. Kadar sebesar 1,66 bb untuk alkaloid dan 0,57 bb untuk flavonoid, diharapkan mampu untuk menyembuhkan luka terbuka inisisi pada hewan uji yang diteliti.

C. Pengujian Sifat Fisik Gel Ekstrak Daun Mengkudu

Dokumen yang terkait

Sifat Antirayap Ekstrak Biji Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) Terhadap Rayap Tanah (Macrotermes gilvus Hagen)

5 71 66

Efek Penyembuhan Luka bakar dari Ekstrak Buah Mengkudu (morinda citrifolia l.) Dalam Sediaan Gel pada Kelinci

12 88 89

Pengaruh Ekstrak Buah Morinda Citrifolia Linn Terhadap Kualitas, Kuantitas Sperma Dan Kadar Malondialdehyde Testis Tikus Wistar Diabetes Mellitus

4 79 95

Optimasi formula sediaan gel gigi yang mengandung ekstrak daun jambu biji (psidium guajaya L) dengan Na CMC sebagai gelling agent

4 16 71

FORMULASI SEDIAAN GEL BASIS Na-CMC EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata (Lmk.) Pers.) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA BAKAR PADA KELINCI Formulasi Sediaan Gel Basis Na-Cmc Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek (Kalanchoe Pinnata (Lmk.) Pers.) Sebagai Pe

0 10 16

FORMULASI SEDIAAN GEL BASIS Na-CMC EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata (Lmk.) Pers.) SEBAGAI Formulasi Sediaan Gel Basis Na-Cmc Ekstrak Etanol Daun Cocor Bebek (Kalanchoe Pinnata (Lmk.) Pers.) Sebagai Penyembuh Luka Bakar Pada Kelinci.

0 2 12

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL DAUN KIRINYUH (Eupatorium odoratum L.) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA TERBUKA Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh (Eupatorium Odoratum L.) Sebagai Penyembuh Luka Terbuka Pada Kelinci.

1 3 13

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL DAUN KIRINYUH (Eupatorium odoratum L.) SEBAGAI PENYEMBUH Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh (Eupatorium Odoratum L.) Sebagai Penyembuh Luka Terbuka Pada Kelinci.

0 1 13

PENDAHULUAN Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh (Eupatorium Odoratum L.) Sebagai Penyembuh Luka Terbuka Pada Kelinci.

0 13 10

Formulasi dan uji aktivitas penyembuh luka insisi sediaan gel ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia l.) dengan gelling agent karbopol 940.

0 2 133