Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

2. Dalam kolom sample size, dicari angka sebesar sample yang telah dipilih yaitu 100 3. Dari angka sample size kemudian pencarian diarahkan kekanan secara horizontal untuk menemukan angka kesalahan yang dicari. 4. Dari angka kesalahan jika ditarik secara horizontal ke kiri didapati sample size, ditarik vertikal keatas untuk menemukan achieved upper precision limit. Lalu di bandingkan AUPL dengan DUPL. Jika AUPL DUPL maka SPI tidak efektif Jika AUPL≤ DUPL maka SPI efektif 37

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah PT. Perkebunan Nusantara VII

Kronologis berdirinya Unit Usaha Padang Pelawi diawali dengan terbitnya Surat Menteri Pertanian No. 518MentanVI1980 tanggal 6 Juni 1980 perihal penugasan kepada Direksi PT Perkebunan di Indonesia termasuk PT Perkebunan XXIII Persero Surabaya untuk mengadakan penjajakan dan penelitian kemungkinan pelaksanaan perkebunan inti rakyat PIR di daerah Bengkulu yang dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan Dirjen BUNDirjen Trans dan PEMDA Tk. I Bengkulu. Dalam surat dari Dirjen Perkebunan Departemen Pertanian Republik Indonesia No. 949EVII1980 tanggal 17 Juli 1980 Perihal mohon bantuan kepada Gubernur Kepala Daerah Tk. I Bengkulu untuk penyediaan tanah kebun inti PTP XXIII dan Start-up Project dalam rangka proyek NES VI di Bengkulu. Terbitnya Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Bengkulu No. 320SKB.IV1980 tanggal 27 Oktober 1980 tentang penunjukan lokasi tanah untuk proyek PIRNES V Karet yang dilaksanakan oleh PT. Perkebunan XXIII Persero di Kecamatan Seluma Kabupaten Bengkulu Selatan dengan luas pencadangan untuk inti seluas 6.250 Ha. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 78HGUDA1988 tanggal 1 Oktober 1988 tentang pemberian Hak Guna Usaha atas nama PT. Perkebunan XXIII Persero Surabaya melalui Kepala Direktorat Agraria Propinsi Bengkulu yang isinya antara lain: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Memberikan Hak Guna Usaha pada PT Perkebunan XXIII Persero yang diuraikan dalam peta situasi lampiran Pemerintah Panitia B Propinsi Bengkulu No. 16RSLBB1988 tanggal 5 April 1988 seluas ± 5.905 Ha yang terletak di Desa Andalas Kecamatan Seluma Kabupaten Bengkulu Selatan Propinsi Bengkulu. 2. Luas yang pasti akan ditentukan kemudian berdasarkan hasil pengukuran dari Instansi Agraria. 3. Hak Guna Usaha berlaku sejak tanggal didaftarkan pada Kantor Agraria Kabupaten yang bersangkutan dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Hak Guna Usaha No. 03BS dengan surat ukur No. 3046PT1988 seluas 5.804 Ha yang dikeluarkan oleh kantor Agraria Bengkulu Selatan tanggal 30 Desember 1988. Kemudian berdasarkan PP No. 12 tahun 1966 tanggal 14 Februari 1996 tertuang dalam Lembaran Negara RI No. 19 Tahun 1996 dan Akte Pendirian di Hadapan Notaris Harun Kamil SH. No. 40 tanggal 11 Maret 1996 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman RI No. C2-8335 HT. 01-01 tahun 1996 tanggal 8 Agustus 1996.

B. Visi dan Misi perusahaan

PTPN VII memiliki Visi “Menjadi perusahaan agribisnis berbasis karet, kelapa sawit,teh dan tebu yang tangguh serta berkarakter global”. Sedangkan Misi dari PTPN VII yaitu “ Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh dan tebu dengan menggunkan teknologi budidaya dan proses pengolahan yang efektif serta ramah lingkungan. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti karet, kelapasawit, teh dan tebu dengan menggunakan teknologi terbaru. Mengembangkan sumber daya manusia yang berbasis kompetensi. Membangun tata kelola usaha yang efektif. Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders, untuk mewujudkan daya saing guna menumbuh kembangkan perusahaan.

C. Aset Perusahaan

Dalam budidaya karet perusahaan memiliki 9 afdelling dengan yang terdiri dari perkebunan Tanaman Belum Menghasilkan TBM, Tanaman Menghasilkan TM dan afdilling untuk pembibitan dengan luas keseluruhan 5.804 Ha, gedung administrasi,m musola,rumah inap bagi pekerja, gedung pabrik, bengkel, mesin pengolahan karet SIRStandard Indonesian Rubber dan RSS Ribber Smoked Sheet, serta genset.

D. Komoditas Unit Usaha

Komoditas tanaman yang dikembangkan di kebun inti Unit Usaha Padang Pelawi adalah karet. Tanaman ini dibudidayakan pada tanah dengan kontur yang bervariasi. Budidaya yang dilaksanakan meliputi pembibitan, Tanaman Belum Menghasilkan TBM, dan Tanaman Menghasilkan TM . Secara administrative, kebun inti Unit Usaha ini terbagi ke dalam 8 afdelling. Setiap afdelling tersebut dipimpin oleh seorang Sinder Tanaman. Organisasi kerja yang dikepalai oleh Sinder Tanaman tersebut bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan operasional maupun administrasi terkait dengan tanaman dalam afdellingnya.Unit Usaha Padang Pelawi juga memiliki 1Afdelling bibitan dikepalai seorang Sinder Bibitan. Pohon-pohon karet yang dimiliki unit usaha saat ini adalah pohon-pohon dengan tahun tanam tahun 2003 sampai dengan 2012. Karet yang telah menghasilkan saat ini adalah pohon dari tahun tanam 2003 sampai tahun 2007.

E. Produk yang Dihasilkan

PTPN VII Persero adalah salah satu perusahaan perkebunan milik negara. Produk utama PTPN VII yaitu karet, minyak sawit, teh dan gula. Tetapi dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada unit usaha perkebunan karet. Dalam komoditi karet ini perusahaan menghasilkan produk SIRStandard Indonesian Rubber dan RSS Ribber Smoked Sheet.

F. Kehidupan Sosial Kemasyarakatan

Dalam program Corporate Social Responsibilty CSR, PTPN VII Persero Unit Usaha Padang Pelawi telah menjalin hubungan yang baik dan bersifat berkesinambungan dengan masyarakat sekitar wilayah kerja dalam pelaksanaan kegiatan berupa kegiatan keagamaan, kegiatan sosial dan kegiatan kebudayaan. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain: 1. Kegiatan Keagamaan: Pada bulan Ramadhan, Unit Usaha Padang Pelawi melaksanakan kegiatan rutin yaitu kegiatan Safari Ramadhan ke masjid- masjid di desa sekitar dengan memberikan bantuan-bantuan sarana ibadah. 2. Kegiatan Sosial: Unit Usaha Padang Pelawi ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan di Kecamatan maupun yang dilaksanakan di desa-desa sekitar seperti kegitan sosial KB geratis, sunat massal, dan posyandu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Kegiatan Kebudayaan: Sebagaimana diketahui secara umum bahwa nilai- nilai kebudayaan yang ada di wilayah kerja PTPN VII unit usaha terdapat beragam kebudayaan namun walaupun demikian antara pekerja dan anggota masyarakat yang ada tetap terjalin dengan baik dan saling menghargai satu sama lainnya. 4. Tokoh masyarakat dan tokoh pemerintahan: Dalam menciptakan rasa aman di wilayah kerjanya, Unit Usaha Padang Pelawi telah menjalin hubungan komunikasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh pemerintahan.

G. Struktur Organisasi, Job Desk dan Jam Kerja

1. Struktur Organisasi Struktur organisasi berada dilampiran dalam skripsi. 2. Job Desk a. Direksi Direksi berwenang untuk menetapkan kebijakan dan mengatur penyerahan kekuasaan direksi kepada seseorang atau beberapa anggota untuk mengambil keputusan atas nama direksi atau mewakili perseroan didalam atau diluar pengadilan. Serta mengatur tentang kepegawaian perseroan termasuk penetapan gaji,pensiun atau tunjangan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja perseroan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. b. Bagian Pengawasan Intern Bagian pengawasan internal memiliki kewajiban menetapkan jadwal pelaksanaan audit, melaksanakan audit manajemen maupun oprasional, memberikan saran perbaikan proses bisnis dan membina serta memberi penilaian kinerja pekerja. c. Sekertaris Perusahaan Sekertaris perusahaan memiliki kewajiban untuk merumuskan kebijakan strategi tatakelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance, strategi komunikasi, brand manajemen, pengelolaan hubungan internal dan eksternal dan menjamin manajemen mematuhinya serta merumuskan kebijakan hubungan investor, kelembagaan dan kegiatan protokoler. d. Direktorat Produksi Direktorat produksi memiliki kewajiban serta bertanggung jawab atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan pada seluruh kegiatan yang menyangkut produksi dan investasi yang telah diputuskan oleh direktur utama baik tanaman maupun non tanaman, bertanggung jawab pula atas segala aktivitas yangmenyangkut pengolahan dan bidang teknik sehingga menghasilkan mutu dan kualitas sebagaimana yang diharapkan, kerja seluruh distrik, unit dan bagian-bagian yang berkaitan dengan aktivitas produksi termasuk unit plasma, serta bertanggung jawab atas hal-hal yang berkaitan dengan biaya, baik investasi maupun eksploitasi termasuk pengendalian harga pokok. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI