Pengetahuan Peralatan Kontrol PELACAKAN KERUSAKAN ALAT KONTROL INDUSTRI

Pelacakan Kerusakan Alat Kontrol Industri 268 cell mengubah variasi cahaya menjadi variasi arus listrik dll. Bagian kendali dari sistem beker- ja pada sinyal input agar mengha- silkan sebuah output yang diken- dalikan. Output ini berupa sebuah indikator meter atau dapat pula berupa suatu bentuk dari sebuah gerakan fisik physical action. Dalam kasus dari sistem pengatur panas, gerakan fisik ini berarti menghidupkan pemanas. Dalam kasus photoelectric cell, yang ma- na dapat merasakan hilangnya sinar siang, tegangan yang diatur akan digunakan untuk mengge- rakan relay untuk menghidupkan lampu dalam ruangan. Oleh kare- na itu, dapat dilihat bahwa bebe- rapa jenis dari aktuator atau ele- men output dibutuhkan. Karena fungsi kendali tersebut bekerja secara listrik, maka elemen out- put ini harus mampu mengubah energi listrik menjadi beberapa parameter-parameter fisik seperti yang telah disebutkan sebelum- nya. Khususnya, sebuah solenoid atau motor digunakan untuk me- ngubah arus listrik menjadi me- dan magnet yang kemudian men- jadi gerakan mekanik. Sistem yang input dan outputnya dihu- bungkan oleh fungsi kendali dapat disebut sebuah sistem servo. Seperti pada kasus TV, hi-fi, dan peralatan digital, harus dimengerti hal-hal yang mendasar dan bebera- pa aspek istimewa dari kendali dan instrumentasi industri jika diinginkan mencari kerusakannya. Semua ken- dali dan instrumentasi di industri me- miliki dasar-dasar karakteristik yang sama. Seperti blok diagram yang ditunjukan dalam gambar 7.1, yang terdiri dari sebuah input, bisa sebu- ah sensor atau transduser, sebuah kendali atau bagian fungsional, dan sebuah output atau aktuator. Gambar 7.1: Dasar Sistem Kendali . Perlengkapan input memiliki bebe- rapa karakteristik fisik seperti: ● Gerakan ● Temperatur ● Cahaya ● Kelembaban ● Tekanan udara ● Aliran air ● Perubahan kimia dsb. Besaran fisik tersebut selalu diubah menjadi analog listrik dan alat yang melakukan perubahan tersebut dina- makan transduser. Contohnya: thermostat adalah alat pengatur panas, tachometer menya- takan kecepatan putaran, dan photo-

7. PELACAKAN KERUSAKAN ALAT KONTROL INDUSTRI

Input Kendali output

7.1. Pengetahuan Peralatan Kontrol

Di unduh dari : Bukupaket.com Pelacakan Kerusakan Alat Kontrol Industri 269 Dua sistem servo dasar adalah: Gambar 7.2: Contoh Sistem Open Loop. ● Sistem closed-loop: sistem kendali dengan feedback dari output menuju ke input. Sebuah contoh dari sebuah sistem servo sederhana ditunjukan pada gambar 7.3 yang menggambarkan pengatur kecepatan yang konstan untuk beberapa jenis drum. Walter, 1983, 250 Gambar 7.3: Sistem Kendali Closed-Loop. Potensiometer pengatur kecepatan digunakan untuk menentukan nilai referensi dari differensial amplifier elemen control yang mengendalikan motor. Dalam contoh ini, transdusernya adalah tachometer yang mana menghasilkan tegangan yang tergantung dari kecepatan drum. Selama output tachometer dan tegangan referensi adalah sama, tegangan kon- stan akan terus disupply ke motor. Jika drum menurunkan kecepatannya untuk beberapa alasan, penurunan output tachometer akan menyebab- kan differensial amplifier mengambil arus lebih banyak pada motor yang mana akan cenderung untuk mempercepat drum hingga kecepatannya kembali pada level yang diinginkan. Elemen feedback disini dapat diper- timbangkan sebagai tachometer, sementara motor sudah jelas sebagai aktuator. x Sistem servo open-loop: sistem kendali tanpa ada feed back dari output ke inputnya. Contoh dari sistem open- loop adalah kendali waktu lampu lalu lintas. Outputnya ditentukan hanya oleh waktu. Tachometer Kontrol kecepatan Di unduh dari : Bukupaket.com Pelacakan Kerusakan Alat Kontrol Industri 270 Jenis-jenis motor dan karakteristik operasinya dapat dilihat pada gambar dan tabel di bawah ini. Walter, 1983, 252 Gambar 7.4: Model dan Tipe Motor Tabel 7.1: Karakteristik Operasi dari Model-Model Motor REFEREN SI TIPE GAMBAR PERPU TARAN AWAL KONTROL KECEPATAN KARAKTERISTIK OPERASI APLIKASI KHUSUS Paralel D.C. A Menengah Kontrol Tegangan atau Thyratron Kecepatan teratur, daya konstan atau perputaran konstan Pompa, ban berjalan, kumparan kertas dan kawat D.C Campuran B Tinggi Biasanya tidak digunakan Keteraturan kecepatan dalam batas yang kecil, kecepatannya tinggi tetapi bergantian Mengatur roda gaya Medan PM D.C. C Rendah Transistor atau tabung daya Kipas angin, pendingin, peralatan yang beroperasi dengan baterai Di unduh dari : Bukupaket.com Pelacakan Kerusakan Alat Kontrol Industri 271 Seri D.C. atau A.C. D Sangat tinggi Thyratron, resistor seri, reactor kejenuhan Kecepatan dan efisiensi tinggi Kendaraan, kran, peralatan tangan, kegunaan umum A.C. awal kapasitor E Sangat tinggi Reactor kejenuhan Daerah control kecepatan terbatas ketika perputaran mendapat tegangan Kompresor, pompa, pendingin Kerja kapasitor mundur F Rendah Biasanya tidak digunakan Variasi kecepatan sangat besar dengan beban Kipas angin, pendingin, pompa sentrifugal Phasa banyak G Tergantung pada tipe yang digunakan Reactor kejenuhan, resistor Tersedia dalam 6 kelas dalam karakteristik penampilan Motor industri tujuan umum digunakan ketika sumber daya utama untuk mesin-mesin berat Penolakan awal , induksi bekerja H Sangat tinggi Biasanya tidak digunakan Kenaikan arus awal tinggi Pompa, kompresor, ban berjalan Kutub tertutup I Sangat rendah Biasanya tidak digunakan Relative tidak efisien, tetapi harganya murah Kipas angin, pendingin Servo J Tinggi Penguat daya, reactor kejenuhan Control akurasi melewati lilitan control khusus System posisi, computer Sinkron K Rendah Tidak ada Kecepatan konstan tergantung pada jumlah dari kutub dan frekuensi garis Jam, pewaktu, pendingin, kipas angina, kompresor Walter, 1983, 252 Di unduh dari : Bukupaket.com Pelacakan Kerusakan Alat Kontrol Industri 272 Dimanapun ketidaksempurnaan motor perlu dicurigai. Kita tahu bahwa ohmmeter hanya meme- riksa apakah lilitan open atau short. Sebagian dari lilitan yang short pada sebuah motor adalah sering muncul dan tidak dapat dicek oleh ohmmeter. Perlu diingat bahwa bagian listrik motor dapat rusak jika ada sesuatu yang salah pada bagian mekanik. Contohnya, jika batang motor bengkok, lilitan akan dengan mudah terbakar. Setelah motor, salah satu kompo- nen yang paling banyak menggu- nakan peralatan elektro-mekanik dalam kendali industri adalah relay. Relay mempunyai variasi yang luas, yaitu konfigurasi, ukur- an, dan rating daya kontak. Dalam mencek relay, kita hanya membu- tuhkan sebuah ohmmeter untuk menentukan apakah solenoid coil dalam keadaan short atau open dan apakah kontaknya putus atau tidak. Sebagai referensi, gambar 7.5 terdiri dari penyusunan kontak relay dan tata namanya. Beberapa relay hanya memiliki “normally open”, relay yang lain memiliki campuran. Beberapa relay berope- rasi pada AC, beberapa juga bero- perasi pada DC. Beberapa dari kontak relay adalah tipe “make- before-break” dan beberapa relay lainnya menggunakan susunan kebalikannya. Kontak relay sendiri dapat diperbaiki, sekurang-kurang- nya secara berkala. Ketika kontak relay sedikit berkarat, maka dapat dibersihkannya dengan ampelas. Karena relay bukan barang mahal, mengganti dengan relay yang baru adalah metode yang sering dilak- sanakan untuk memperbaiki masalah. Walter, 1983, 253 Gambar 7.5: Macam-Macam Kontak Relay dan Bentuk Relay. Di unduh dari : Bukupaket.com Pelacakan Kerusakan Alat Kontrol Industri 273 Dalam gambar 7.6 menunjukan daftar dari tipe yang berbeda dari transduser, aktuator, dan kendali yang seringkali ditemukan dalam kontrol industri dan peralatan instrumentasi. Transduser Mekanik : Saklar pembatas DC Potensiometer DC Kapasitif AC Induktif AC Trafo beda AC suhu : Bimetalik DC AC Thermistor DC AC Thermostat DC AC Photoelektrik : Fotoresistif AC Fotovoltage DC AC Kelembaban : Rambut DC AC saluran air DC AC film DC AC tekanan air : diafragma DC AC katup burdot DCAC aliran cairan : venture AC ultrasonic AC turbin AC kimia : perubahan ion arus kecil ĺ ACchopper aksi batere arus kecil ĺ ACrangk.Chopper Walter, 1983, 253 Gambar 7.6: Tabel Elemen-Elemen Kendali Industri. Aktuator Kendali Solenoid Motor Actuator Phneumatic Hidroulik Relay Penguat magnet Penguat daya Generator fungsi Sekering Saklar elektronik Di unduh dari : Bukupaket.com Pelacakan Kerusakan Alat Kontrol Industri 274 Langkah-langkah yang dilakukan: Cara pengukurannya sbb: ● Pengukuran sinyal input AC keluaran dari transduser lebih baik menggunakan osi- loskop impedansi tinggi un- tuk melihat frekuensi, ampli- tudo dan distorsi serta tidak membebani rangkaian yang ada. ● Pengukuran sinyal input DC dari output transduser mem- butuhkan probe impedan- si tinggi dan sebuah meter yang sangat sensitif milivolt mikrovolt. ● Mengukur sinyal output sole- noid dan motor biasanya se- kitar 5 sampai beberapa ra- tusan volt, yang dapat diukur oleh voltmeter standar. Untuk mengetahui apakah tegangan tersebut AC atau DC sesuai dengan motor berdasarkan tabel pada Gambar 3. Untuk menghasilkan gerak linier pa- da solenoid, membutuhkan pulsa AC atau DC. ● PhneumatiK dan hidraulik pada dasarnya merupakan keran udara atau zat cair dan gas yang dikendalikan oleh solenoid yang membuka menutup tak ada yang harus diperbaiki elektroniknya pada bagian ini.

7.2. Pemeriksaan