Pelacakan Kerusakan Sistem Analog
194
DUTY CYCLE CONTROL
OSILLATOR REFERENCE
VOLTAGE C
FILTER
FLYWHEEL DIODE
ERROR AMPLIFIER
SWITCHING TRANSISTOR
GC Loveday,1980, 145
Gambar 6.25 Diagram Blok Regulator Mode Pensaklar Sekunder
Berbagai macam metoda dapat digunakan untuk meregulasi keluaran a- rus searah. Daur tugas dari bentuk gelombang pensaklar atau frekuensi
dari osilator dapat divariasi atau dicampur dari kedua metoda. Selama transistor dioperasikan sebagai saklar maka salah satu OFF atau ON
sehingga daya yang didisipasikan oleh transistor lebih rendah. Walaupun demikian, SMPU lebih efisien dan memerlukan tempat yang tidak luas
bila dibandingkan dengan regulator seri. SMPU, pemakaian utamanya a- dalah unit yang mencatu arus besar pada tegangan rendah dan tegangan
medium. Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan diterangkan catu daya tersaklar
pada Komputer, karena dengan beredarnya komputer dipasaran maka catu daya ini paling banyak digunakan saat ini. Lebih jelasnya diberikan
diagram bloknya pada gambar 6.26di bawah ini.
Gambar 6.26 Diagram Blok SMPU
6.2.3. Catu Daya Tersaklar Pada Komputer
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelacakan Kerusakan Sistem Analog
195
A t
1.
4.
7. 2.
3.
5.
8. 6.
t
t t
t t
A
A
A A
A t
t A
A
Gambar 6.27 Bentuk Gelombang Pada Tiap Titik Output Blok
Fungsi masing-masing blok dapat dijelaskan sebagai berikut:
● Filter RFI Radio Frequency Interference
Fungsinya sebagai filter jala-jala untuk frekuensi tinggi dimana bila a- da frekuensi tinggi akan ditindas dan frekuensi rendah 50 Hz akan
diteruskan.
● Penyearah tegangan jala-jala dan Filter kapasitor
Fungsinya untuk mengubah tegangan AC ke DC tak teregulasi rang- kaian ini terdiri dari dioda penyearah dan filter kapasitor. Sebelum
rangkaian ini biasa dipasang NTC sebagai penahan arus sentakan I surge saat pertama kali daya dinyalakan akibat adanya pengisian ka-
pasitor.
● Elemen Penyaklar
Fungsinya sebagai pengubah tegangan DC menjadi tegangan AC yang berupa pulsa-pulsa tegangan yang mempunyai frekuensi jauh
lebih tinggi dari frekuensi jala. Biasanya diatas frekuensi audio 20 Hz.
● Trafo Daya Pengisolasi IO
x Fungsi pertama trafo ini sebagai pengisolasi antara input dan output dimana pada inputnya mempunyai tegangan sebesar tegangan jala-
jala, sedangkan pada outputnya untuk keamanan perlu diturunkan tegangannya
x Fungsi kedua yaitu sebagai penurun atau penaik tegangan atau se- bagai pembuat keluaran yang ganda multiple output
● Penyearah Output
Fungsinya menyearahkan dan memfilter tegangan AC dari output tra- fo menjadi suatu tegangan DC yang ripplenya kecil sekali.
● Pulse Width Modulator PWM
Fungsinya sebagai pengontrol kestabilan tegangan output dengan merubah-rubah lebar pulsa untuk penyaklaran transistor penyaklar.
Bila V
out
turun akan dideteksi oleh V
sensor
yang merubah lebar pulsa- nya bertambah sehingga dapat menaikan tegangan rata-rata output-
nya. Bila turun maka kebalikannya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelacakan Kerusakan Sistem Analog
196
● Trafo PengisolasiOpto Coupler Kopling Optik
Fungsinya untuk mengisolasi input output tetapi bisa mentransfer pul- sa PWM untuk menggerakan basis-basis transistor saklar
● Catu Daya Pembantu
Fungsinya untuk mencatu rangkaian PWM. Catu ini bisa diambil dari PC inputnya atau dari DC outputnya.
Gambar pengawatan keluaran catu daya komputer diberikan pada gam- bar 6.28di bawah ini:
Gambar 6.28 Pengawatan Catu Daya Pada Komputer
Sebelum memperbaiki suatu peralatan yang rusak khususnya untuk Switching Power Supply, ada beberapa langkah yang bisa membantu
dalam proses perbaikan, yaitu: 1. Mengamati gejala kerusakan yang terjadi
2. Menganalisa kerusakan atau memperkirakan bagianblok mana yang
rusak karena gejala tersebut 3. Lakukan pengetesan pada bagian yang anda curigai atau lakukan pe-
ngetesan sistematis bila anda kurang yakin bagian mana yang rusak. Dalam pelacakan kerusakan sistematis pada Switching Power Supply se-
baiknya pengetesan dimulai dari input jala-jala sampai bagian primer rangkaian penyaklar karena umumnya kerusakan banyak terjadi di bagi-
an tersebut. Bila pada bagian primer semua komponen sudah dites baik, begitu pula besarnya tegangan pada masing-masing kapasitor filter pera-
ta DC sudah normal ± 150 V, maka langkah berikutnya adalah melakukan pengetesan ke bagian sekunder yaitu driver PWM dan rangkaian IC
PWM baik pengetesan tegangan catunya atau pengetesan komponen
6.2.4. Pelacakan Kerusakan dan Gejala Kerusakan SMPU