Pelacakan Kerusakan Sistem Digital
166
Sebelum dilakukan pelacakan kerusakan suatu rangkaian digi-
tal secara terperinci ada bebera- pa hal yang harus diyakini ter-
lebih dahulu, yaitu: Ada beberapa cara yang menarik
yang dapat dipakai untuk memban- tu menemukan IC yang rusak, yai-
tu:
● Lihat dan sentuh dengan inde- ra
Gunakan mata, hidung, dan ta- ngangambar 5.32.
Gambar 5.32: Lihat dan Sentuh
Kadang-kadang kerusakan kom- ponen menimbulkan perubahan
warna atau munculnya gelem- bung atau noda hitam. Juga
komponen yang terbakar menim- bulkan bau khas. misalnya bau
kapasitor elektrolit yang pecah. Dan chip yang mengalami hu-
bung-singkat akan terasa panas atau bahkan ada yang sampai
retak pada bagian atasnya atau sampingnya. Dengan jari dapat
dirasakan daerah yang panas pada board.
● Panaskan dan Dinginkan
Pengetesan dengan cara ini sa- ngat cepat dan efektif adalah de-
ngan cara memanaskan dan mendinginkan suatu IC sehingga
segera diketahui penyebab ke- rusakan rangkaian tersebut.
Sering komponen yang sudah tua menjadi panas setelah di-
pakai bekerja beberapa lama. Unjuk kerjanva menurun dan ak-
hirnya mulai tersendat-sendat serta mogok. Bila daerah tertentu
tempat chip yang diduga rusak
5.5. Teknik Melacak Kerusakan Rangkaian
Digital
● Tersedia suatu manual servis terbaru yang dilengkapi de-
ngan rangkaian rangkaian, di- agram-diagram tata letak dan
spesifikasinya.
● Tersedianya alat-alat yang diperlukan dan instrumen-
instrumen uji serta suku ca- dangnya.
● Hati-hati dengan tipe IC logik yang dipergunakan pada rang
kaian. Khususnya perlu dike- tahui level-level logik yang di-
harapkan dan spesifikasi te- gangan catu dayanya.
●
Hindarkan penggunaan pro- be-probe uji yang besar agar
tak terjadi hubung singkat saat pengukuran.
●
Jangan mengeluarkan atau- pun memasukkan suatu IC
pada saat catu daya sedang aktif on.
●
Jangan memberikan sinyal-si- nyal uji pada saat catu daya se-
dang dimatikan. ● Periksalah tegangan catu daya
di pin-pin IC yang sebenarnya bukan pada jalur - jalur P.C.B.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelacakan Kerusakan Sistem Digital
167
dipanaskan dengan hair dryer sehingga kerusakan benar-benar
terlihat, dan kemudian didinginkan setiap komponen dengan sempro-
tan pendingin, maka terlihat chip yang rusak itu berfungsi lagi.
Dengan berganti-ganti memanas- kan serta mendinginkan, dapat
diketahui bagian mana yang rusak dengan cepat.
Berhati-hatilah dalam memakai
teknik ini, karena perlakuan panas terhadap chip dapat menimbulkan
tegangan dan memperpendek u- mur komponen yang masih baik.
Anda hanya perlu menyemprotkan pendingin selama 1-2 detik agar
komponen yang panas dapat ber- fungsi lagi, dan usahakan jangan
sampai menyemprot kapasitor e- letrolit karena cairan minyak dida-
lamnya bisa mengeras sehingga dapat merubah karakteristik kapa-
sitor tersebut.
● Penumpukan Chip IC
Ciri-ciri IC yang rusak karena pu- tus penghubungnya kabel dida-
lam wadah adalah tetap dapat ber- operasi saat dingin. Untuk menge-
cek itu dapat dilakukan dengan ca- ra menumpukkan IC sejenis pada
rangkaian tersebut, seperti gam- bar 5.33 dibawah ini.
Gambar 5.33: Penumpukan IC
Letakkan chip sejenis yang ma- sih baik di atas chip yang diduga
rusak. Ingat-ingat
, sebelumnya matikan catu daya, baru setelah
chip terpasang dengan baik, catu daya dihidupkan. Anda harus
menekan chip yang di atas agar pinnya kontak dengan baik de-
ngan pin chip di bawahnya. Bila kerusakan disebabkan oleh
terbukanya hubungan, maka chip yang di atas akan bereaksi terha-
dap masukan data dan mengha- silkan keluaran yang seharusnya.
● Pendekatan dengan Chip Sejenis
Sangat sering kita dapat melo- kalisir kerusakan atas beberapa
chip, tetapi kita harus menentukan lagi, yang mana sebenarnya yang
menjadi biang-keladinya. Bila wak- tu tidak mendesak, gantilah chip
dengan chip sejenis yang masih baik, lalu menguji apakah chip
yang diganti itu penyebab kerusa- kannya. Bila ternyata bukan chip
itu, gantilah chip lain. Jika waktu- nya mendesak dan beberapa chip
tersebut tersedia dalam komponen cadangan anda serta harganya tak
terlalu mahal, maka gantilah chip- chip tersebut sehing-ga rangkaian
pasti jalan. Jika ada kesempatan maka chip-chip bekas dari rangkai-
an tersebut bisa kita tes dengan menggunakan IC tester, untuk me-
ngetahui mana yang rusak dan mana yang masih bagus untuk da-
pat dipergunakan lagi pada saat yang lain.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelacakan Kerusakan Sistem Digital
168
● Pengukuran Kabel Hingga Mikrovolt
Jika Anda memiliki sebuah meter dengan kepekaan mikrovolt dan
telah mengisolasi sebuah masalah stuck low” kedua chip, dapat dico-
ba teknik yang diperlihatkan dalam gambar 5.34.
Robert C. Brenner, 1986, 157
Gambar 5.34: Mikrovolt meter Untuk Mengetahui Rangkaian Yang Hubung
Singkat Ke Ground
Ukurlah turunnya tegangan antara masukan gerbang B pin 1 dan ke-
luaran gerbang A pin 3. Hal ini ber- arti mengukur ujung-ujung yang
berlawanan dari lintasan yang sa- ma atau potongan kabel: Anda ter-
tarik untuk menentukan ujung ma- na dari lintasan itu yang lebih ne-
gatif. Ujung yang terdekat dengan sebuah chip yang rusak akan lebih
negatif, sebab chip yang rusak a- kan mengalami hu-bung-singkat
tegangan lintasan ke ground yang menyebabkan titik ini menjadi lebih
negatif daripada pin 3.
Beberapa hal penting yang menye- babkan suatu rangkaian digital me-
ngalami kerusakan adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan tegangan catu daya. b. Kelebihan temperatur.
c. Tegangan input yang berlebih. d. Tegangan pada data bus yang
berlebih. e. Pulsa clock yang berlebih
tegangannya. Proses sebenarnya dari diagnosa
kesalahan suatu rangkaian digital adalah dengan cara mengopera
sikan gerbang-gerbang gates IC secara berurutan, untuk memban
dingkan hasil keluarannya de- ngan yang sebenarnya.
Ada dua cara pemeriksaannya: 1. Secara dinamis: dengan ca-
ra menerapkan sinyal-sinyal uji dan memeriksa hasilnya
dengan menggunakan sebu- ah osiloskop yang bandwidth
BW nya lebar. Bandwidth CRO yang paling rendah 10
MHz, dan triggeringnya ha- ruslah baik. Jika tidak, bebe-
rapa infor masi pulsa akan tidak menge nai sasarannya.
Pengujian dengan cara ini a- kan memper sempit ruang
lingkup penca rian suatu ke- salahan pada sistem secara
keseluruhan.
2. Secara Statik: yaitu sebuah