Pelacakan Kerusakan Sistem Digital
172
Cara kerja rangkaian ini adalah: generator ramp digital, yang dibangun dari IC 7493 penghitung 4 bit dengan ditambah jaringan ladder R-2R.
jaringan ini biasa digunakan pada rangkaian DAC. Rangkaian ini meng- gunakan TTL yang menghasilkan output ramp 16 tangga. Osilator ber-
dasarkan schmitt trigger menghasilkan pulsa untuk menaikkan penca- cah biner 4-bit 7493. Pencacah ini membagi frekuensi masukan de-
ngan 2, 4, 8 dan 16 sehingga bentuk gelombang 16-step akan muncul pada keluaran jaringan ladder R-2R. Osilator menghasilkan sekitar
1KHz sehingga bentuk gelombang tangga dapat mudah diamati. Bentuk gelombang ramp ini banyak digunakan dalam banyak peralatan
dan pengukuran yang biasanya membutuhkan linearitas yang baik. Jadi kondisi normalnya dapat dilihat dengan osiloskop pada masing –masing
Tpnya. Dimana TP1 berbentuk pulsa gelombang kotak sebagai pengi- rim pulsa kerangkaian rampnya, sehingga dihasilkan pada keluarannya
bentuk tangga 16 step lihat Gambar 5.38. Beberapa kerusakan akan kita tinjau di bawah ini:
a. Kerusakan ke 1: didapat frekuensi keluarannya menjadi dua
kalinya tapi bentuk tangganya hanya 8 step saja seperti Gambar 5.39.
16 ms
Gambar 5.39: 8 Step Tangga
Disini terlihat ada satu langkah yang hilang sehingga keluarannya berubah menjadi 8 step saja dengan frekuensi dua kali lipat dari
normalnya, yaitu pada step terakhir kaki 11 7493 tak terhubung, jadi kerusakannya sudah pasti R8 terbuka.
b. Kerusakan ke 2: suatu gelombang kotak muncul pada keluarannya
dengan frekuensi sama dengan frekuensi ramp. Jelas selama kelu- aran masih ada walau salah maka IC 74123 maupun 7493 masih
bekerja, jadi hanya pada rangkaian diluar IC tersebut. Karena hanya menjadi satu pulsa dalam waktu sama dengan ramp, maka bagian
R7 terbuka karena fungsi ladder men
jadi tak ada kaki 8, 9, 12 tak muncul pada keluarannya.
Dari kerusakkan di atas dapat disimpulkan bahwa saat kerusakan R7 maka jumlah step pada keluaran akan berubah tetapi frekuensinya
tetap normal, sedangkan untuk kerusakan R8 baik jumlah step maupun frekuensinya berubah.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelacakan Kerusakan Sistem Digital
173
x Ada bermacam-macam tipe IC digital, yaitu: RTL, DCTL, DTL, TTL, ECL, CMOS, LOCMOS, PMOS, NMOS, IIL, SSI, MSI dan LSI, yang
masing-masingnya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. x IC digital yang banyak digunakan pada rangkaian secara umum saat
ini adalah IC TTL dan CMOS. x Rangkaian memori pada IC digital Flip-Flop dapat digunakan untuk
membuat rangkaian counter penghitung dan register. x Peralatan Bantu untuk mencari kerusakan pada rangkaian digital,
selain multimeter dan osiloskop biasanya agak khusus, seperti: klip logik, logik probe, pemulsa logik dan penguji IC digital.
x Teknik melacak kerusakan rangkaian digital adalah: lihat dan sentuh, panaskan dan dinginkan, penumpukan IC, pendekatan dengan IC
sejenis dan pengukuran yang sangat teliti. 1. Sebutkan macam-macam tipe IC digital yang ada
2. Apa kelebihan dan kekurangan IC TTL dibandingkan dengan CMOS ? 3. Terangkan kerja rangkaian counter penghitung dan buat
rangkaiannya untuk dapat menghitung sampai dengan 16 desimal. Membutuhkan berapa IC ?
4. Apa guna dari logik probe itu ? Terangkan bagaimana menggunakan alat ukur tersebut dengan benar.
5. Kapan dilakukan teknik melacak kerusakan rangkaian digital dengan cara:
a. panaskan dan dinginkan b. penumpukan IC
Dengan membentuk kelompok masing-masing 3 orang kerjakanlah tugas di bawah ini dengan cara didiskusikan:
Dengan melihat gambar rangkaian 5.37 pada hal 5-24 coba analisalah permasalahan yang terjadi dan tentukan komponen mana yang rusak,
jenis kerusakannya dan alasannya, bila: keluaran menjadi 4 step saja tetapi frekuensinya tidak berubah.
Rangkuman
Soal latihan Bab 5
Tugas Kelompok
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelacakan Kerusakan Sistem Analog
174
Kita telah mengetahui bahwa hampir setiap sistem ataupun peralatan elektronika memakai rangkaian catu daya di dalamnya dan sangat berva-
riasi rangkaiannya, tetapi mempunyai dasar yang sama. Dari diagnosis kesalahan yang ditemukan pada umumnya terletak di bagian catu daya,
oleh karena itu sangat penting untuk mempelajari lebih dahulu berbagai macam jenis catu daya. Catu daya digunakan untuk mengoperasikan
sistem atau instrumen, dapat berupa baterai tetapi pada umumnya memakai sumber daya utama arus bolak-balik satu fasa yang dirubah
menjadi suatu tegangan searah yang stabil. Ada dua metoda pokok yang digunakan meregulasi dan menstabilkan
tegangan searah dc, yaitu:
Ɣ Regulator seri linier: digunakan untuk kebutuhan daya yang seder-
hana kecil lihat gambar 6.1.
Ɣ Switching Mode Power Unit SMPU : untuk keperluan daya yang
besar lihat gambar 6.2. Sistem switching lebih efisien karena menghantarkan sedikit panas dan
mengambil tempat yang kecil, bila dibandingkan dengan regulator linier yang konvensional.
Tr 3 2N3054
R1 R2
R3
R4 C2
C3 C1
ZD 5.6 V
1K5 1K
820 1O V at 1 A
0 V 15 V TIDAK
DISTABILKAN 0,5
250 R 5
470 Tr 1
BC 105 Tr 2
BF Y 51
0,05
Gambar 6.1: Contoh Rangkaian Regulator Seri Linear
Gambar 6.2: Contoh Regulator Switching Untuk Komputer
6. PELACAKAN KERUSAKAN SISTEM ANALOG