2.1.4.2.4 Proporsi Lebar Delapan Gigi Segmen Estetik Anterior Rahang Atas terhadap Lebar Senyum
Konsep golden proportion juga dapat dilihat pada proporsi lebar delapan gigi segmen estetik anterior rahang atas premolar satu kanan ke premolar satu kiri
terhadap lebar senyum. Lebar senyum terlihat 1,618 kali lebih besar dari lebar delapan gigi anterior rahang atas jika dilihat dari depan Gambar 8.
10
Gambar 8. Grid golden proportion menggambarkan bahwa gigi- geligi tersebut sesuai dengan konsep golden
proportion. Perhatikan daerah netral bukal yang berada dalam golden proportion terhadap gigi-geligi
ketika tersenyum
10
2.2 Konsep RED Proportion
2.2.1 Pengertian Sebuah teori disain senyum proporsional yang aplikasinya lebih universal
baru-baru ini telah dikembangkan. Kemampuan untuk mengubah proporsi gigi yang sesuai dengan wajah individu pasien, struktur tulang, atau ciri fisik secara umum
adalah penting. Konsep Recurring Esthetic Dental RED proportion menyatakan bahwa proporsi lebar antara dua gigi yang berdekatan dilihat dari depan harus tetap
konstan, seiring bergerak ke distal. Hasil bagi lebar pandangan frontal gigi insisivus lateralis dengan lebar pandangan frontal gigi insisivus sentralis akan menghasilkan
Universitas Sumatera Utara
rasio yang sama dengan hasil bagi antara lebar pandangan frontal kaninus dengan lebar pandangan frontal gigi insisivus lateralis rahang atas Gambar 9.
27
Gambar 9. Aturan RED proportion
39
Konsep RED proportion ini tidak terbatas pada satu proporsi tertentu saja, tetapi memungkinkan untuk memilih RED proportion yang diinginkan dan
diterapkan secara konsisten dan menyeluruh pada setiap kasus. Golden proportion dapat didefinisikan sebagai RED proportion 62, dan merupakan salah satu dari
konsep RED proportion yang dapat diterapkan. Umumnya nilai-nilai RED proportion digunakan adalah antara 60 dan 80. Setelah ukuran ideal gigi insisivus sentralis
dihitung, lebar gigi insisivus sentralis dikalikan dengan RED proportion yang digunakan untuk menentukan lebar pandangan frontal gigi insisivus lateralis. Hasil
lebar insisivus lateralis dikalikan dengan RED proportion yang sama untuk menghasilkan lebar pandangan frontal dari kaninus tersebut Gambar 10.
27
Universitas Sumatera Utara
Gambar 10. Penggunaan konsep RED proportion
27
2.2.2 Perkembangan
Pada tahun 1993, Preston menemukan bahwa konsep golden proportion jarang ditemukan pada proporsi lebar gigi anterior rahang atas subjek penelitiannya.
Hanya 17 dari jumlah sampelnya yang memiliki proporsi lebar gigi insisivus lateralis terhadap insisivus sentralis sesuai dengan konsep golden proportion. Preston
menyatakan bahwa konsep golden proportion bukanlah suatu metode yang cocok untuk dijadikan sebagai panduan menentukan proporsi lebar gigi anterior rahang atas
dan menyarankan proporsinya sendiri yang disebut Preston’s proportion.
5
Rosenstiel, Ward, dan Rasyid 2000 melaporkan ada hubungan antara panjang gigi dengan RED proportion yang sesuai. Menurut penelitian, sebagian besar
dokter gigi yang disurvei memilih menggunakan RED proportion 80 dengan senyuman yang menunjukkan gigi lebih pendek atau sangat pendek dan
menggunakan RED proportion 62 dengan gigi sangat panjang. Para dokter gigi lebih memilih menggunakan RED proportion 70 untuk gigi insisivus sentralis yang
panjangnya normal. Senyuman yang mempertahankan rasio lebar-panjang gigi insisivus sentralis 75 sampai 78 lebih dipilih. Dari penelitian tersebut tampak
bahwa semakin panjang gigi insisivus sentralis, semakin lebar gigi tersebut, maka semakin kecil persentase RED proportion yang harus digunakan. Dengan kata lain,
gigi insisivus sentralis rahang atas yang panjang haruslah lebarnya sesuai dengan rasio lebar-tinggi 75-78. Hasilnya adalah gigi insisivus sentralis lebih dominan.
Ini mungkin membantu menjelaskan mengapa konsep golden proportion lebih dipilih saat merancang senyum untuk model dengan gigi panjang.
28
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2001, Ward memperkenalkan konsep RED Recurring Dental Esthetics proportion dan merekomendasikan penggunaan konsep rasio berulang,
seperti yang disarankan oleh Lombardi pada tahun 1973. Ward lebih menyarankan penggunaan proporsi 80 untuk gigi yang sangat pendek, proporsi 70 untuk gigi
yang normal, dan proporsi 62 untuk gigi yang sangat panjang.
29
2.2.3 Alat