BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Rata-rata proporsi lebar insisivus lateralis terhadap insisivus sentralis dan rata-rata proporsi lebar kaninus terhadap insisivus lateralis kanan dan kiri berdasarkan
suku dan jenis kelamin adalah sebagai berikut: - Pria suku Deutro Melayu secara berurutan, yaitu 0,70 dan 0,85
- Wanita suku Deutro Melayu secara berurutan, yaitu 0,72 dan 0,82, 0,81 - Pria suku Proto Melayu secara berurutan, yaitu 0,72 dan 0,82
- Wanita suku Proto Melayu secara berurutan, yaitu 0,72 dan 0,83, 0,82 - Pria suku Tionghoa secara berurutan, yaitu 0,69 dan 0,86
- Wanita suku Tionghoa secara berurutan, yaitu 0,70 dan 0,81, 0,82 2. Terdapat perbedaan yang signifikan p 0,05 pada proporsi lebar insisivus
lateralis terhadap insisivus sentralis dan proporsi lebar kaninus terhadap insisivus sentralis rahang atas pada pria dan wanita suku Deutro Melayu, pria dan wanita suku
Proto Melayu serta pria dan wanita suku Tionghoa dengan konsep golden proportion. Hal ini berarti konsep golden proportion untuk proporsi lebar insisivus lateralis
terhadap insisivus sentralis dan proporsi lebar kaninus terhadap insisivus sentralis rahang atas tidak sesuai digunakan pada pria dan wanita suku Deutro Melayu, pria
dan wanita suku Proto Melayu serta pria dan wanita suku Tionghoa 3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan p 0,05 pada proporsi lebar
insisivus lateralis terhadap insisivus sentralis rahang atas pada pria dan wanita suku Deutro Melayu, pria dan wanita suku Proto Melayu serta pria dan wanita suku
Tionghoa dengan konsep RED proportion. Akan tetapi, terdapat perbedaan yang signifikan p 0,05 pada proporsi lebar kaninus terhadap insisivus lateralis rahang
atas pada pria dan wanita suku Deutro Melayu, pria dan wanita suku Proto Melayu
Universitas Sumatera Utara
serta pria dan wanita suku Tionghoa dengan konsep RED proportion. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep RED proportion secara keseluruhan tidak ditemukan
pada sampel penelitian karena tidak adanya konsep rasio berulang dikemukakan oleh Ward dengan proporsi 0,70.
4. Terdapat perbedaan yang signifikan p 0,05 antara proporsi lebar insisivus lateralis terhadap insisivus sentralis dengan proporsi lebar kaninus terhadap
insisivus lateralis rahang atas pada mahasiswa Indonesia FKG USU angkatan 2010- 2013 berdasarkan suku dan jenis kelamin.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ditemukannya konsep rasio berulang, yaitu konsep dasar yang digunakan dalam konsep golden proportion dan konsep
RED proportion, pada mahasiswa FKG USU angkatan 2010-2013 berdasarkan suku
dan jenis kelamin. Hasil rata- rata proporsi lebar insisivus lateralis terhadap insisivus
sentralis pada mahasiswa Indonesia FKG USU untuk setiap suku dan jenis kelamin ini menunjukkan hasil yang lebih besar dari konsep golden proportion 0,62. Untuk
pria suku Deutro Melayu dan wanita suku Tionghoa, rata-rata proporsi lebar insisivus lateralis terhadap insisivus sentralis sesuai dengan konsep RED proportion 0,70.
Hasil rata- rata proporsi lebar kaninus terhadap insisivus lateralis pada mahasiswa Indonesia FKG USU untuk setiap suku dan jenis kelamin menunjukkan hasil yang
lebih besar dari konsep golden proportion maupun konsep RED proportion.
6.2 Saran