Perbedaan Proporsi Lebar Insisivus Lateralis terhadap Insisivus

proporsi lebar insisivus lateralis terhadap insisivus sentralis pada ras Mongoloid Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata proporsi lebar insisivus lateralis terhadap insisivus sentralis kanan dan kiri pada ras Mongoloid pria Indonesia secara berurutan, yaitu 1,43:1 ± 0,11 nilai proporsi = 0,70 dan 1,46:1 ± 0,10 nilai proporsi = 0,68, sedangkan pada ras Mongoloid wanita Indonesia secara berurutan, yaitu 1,42:1 ± 0,10 nilai proporsi =0,70 dan 1,41:1 ± 0,11 nilai proporsi = 0,71. 41 Hasil rata-rata proporsi lebar kaninus terhadap insisivus lateralis pada mahasiswa Indonesia FKG USU untuk setiap suku dan jenis kelamin ini menunjukkan hasil yang lebih besar dari proporsi yang disarankan baik oleh Levin konsep golden proportion= 0,62 maupun Ward konsep RED proportion= 0,70. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Murthy BV, dkk 2008 yang mendapatkan hasil proporsi lebar kaninus terhadap insisivus lateralis berkisar antara 0,80 sampai 0,83 pada subjek penelitian India. Sulaiman E, dkk 2010 pada subjek penelitian Malaysia mendapatkan hasil proporsi lebar kaninus terhadap insisivus lateralis sebesar 0,82. 9,25 Hasil penelitian Mashid M, dkk 2004 menunjukkan hasil rata-rata proporsi lebar insisivus lateralis terhadap insisivus sentralis sebesar 0,67 dan rata-rata proporsi lebar kaninus terhadap insisivus lateralis sebesar 0,84. Perbedaan hasil rata- rata proporsi tersebut dengan penelitian ini mungkin disebabkan oleh perbedaan ras dalam sampel yang digunakan. Mashid M, dkk 2004 menggunakan subjek penelitian Iran, yang termasuk ke dalam ras Kaukasoid. 5

5.3 Perbedaan Proporsi Lebar Insisivus Lateralis terhadap Insisivus

Sentralis dan Proporsi Lebar Kaninus terhadap Insisivus Lateralis Rahang Atas dengan Konsep Golden Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2010-2013 Berdasarkan Suku dan Jenis Kelamin Analisis statistik perbedaan proporsi lebar insisivus lateralis terhadap insisivus sentralis dan proporsi lebar kaninus terhadap insisivus lateralis rahang atas dengan konsep golden proportion pada mahasiswa Indonesia FKG USU angkatan 2010-2013 berdasarkan suku dan jenis kelamin diperoleh dengan uji one sample t-test Tabel 10 Universitas Sumatera Utara dan 11. Hasil uji statistik proporsi lebar insisivus lateralis terhadap insisivus sentralis kanan dan kiri dengan konsep golden proportion pada pria suku Deutro Melayu adalah sama, yaitu p= 0,014 p 0,05; pada wanita suku Deutro Melayu adalah sama, yaitu p= 0,0001 p 0,05; pada pria suku Proto Melayu secara berurutan, yaitu p= 0,018 p 0,05 dan p= 0,022 p 0,05; pada wanita suku Proto Melayu adalah sama, yaitu p= 0,0001 p 0,05; pada pria suku Tionghoa secara berurutan, yaitu p= 0,001 p 0,05 dan p= 0.002 p 0.05; pada wanita suku Tionghoa adalah sama, yaitu p= 0,001 p 0,05. Hasil uji statistik proporsi lebar kaninus terhadap insisivus lateralis kanan dan kiri dengan konsep golden proportion pada pria suku Deutro Melayu adalah p= 0,001 p 0,05; pada wanita suku Deutro Melayu adalah p= 0,000 p 0,05; pada pria suku Proto Melayu p= 0,003 p 0,05; pada wanita suku Proto Melayu adalah p= 0,0001 p 0,05; pada pria suku Tionghoa adalah p= 0,000 p 0,05; pada wanita suku Tionghoa adalah p= 0,0001 p 0,05. Uji analisis one sample t-test untuk proporsi lebar insisivus lateralis terhadap insisivus sentralis dan proporsi lebar kaninus terhadap insisivus lateralis rahang atas dengan konsep golden proportion pada = 0,05 dan p 0,05 menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95, terdapat perbedaan yang signifikan, sementara pada = 0,05 dan p 0,05 menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95, tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Pada penelitian ini, pria dan wanita suku Deutro Melayu, pria dan wanita suku Proto Melayu serta pria dan wanita suku Tionghoa memiliki proporsi p 0,05 untuk kedua proporsi, baik proporsi lebar insisivus lateralis terhadap insisivus sentralis maupun proporsi lebar kaninus terhadap insisivus lateralis rahang atas. Hal ini berarti konsep golden proportion untuk proporsi lebar insisivus lateralis terhadap insisivus sentralis maupun proporsi lebar kaninus terhadap insisivus lateralis rahang atas tidak sesuai digunakan pada pria dan wanita suku Deutro Melayu, pria dan wanita suku Proto Melayu serta pria dan wanita suku Tionghoa. Perbedaan hasil penelitian ini dengan konsep golden proportion mungkin disebabkan karena perbedaan ras sampel penelitian. Konsep golden proportion merupakan konsep yang berasal dari Eropa dan dicoba berdasarkan karakteristik orang Eropa yang umumnya termasuk dalam ras Kaukasoid. Penelitian ini Universitas Sumatera Utara menggunakan sampel penelitian masyarakat Indonesia yang tergolong dalam ras Mongoloid. Ras Mongoloid memiliki karakteristik wajah dan gigi yang berbeda dengan ras Kaukasoid. Snow 1999 mengatakan bahwa jika tidak terdapat faktor malposisi, seperti rotasi, diastema, overlapping, labioversi, palatoversi serta faktor malformasi maka proporsi lebar gigi anterior rahang atas yang dilihat dari depan dapat ditentukan dari bentuk lengkung rahang. 47 Faktor malposisi dan malformasi merupakan kriteria eksklusi dalam penelitian ini sehingga ada hubungan antara bentuk lengkung rahang dengan proporsi lebar gigi anterior rahang atas yang dilihat dari depan. Dalam perbandingan dua bentuk lengkung rahang yang memiliki ukuran lebar mesiodistal gigi yang sama besar, bentuk lengkung rahang yang lebih sempit akan memiliki nilai proporsi lebar gigi anterior rahang atas yang sesuai dengan konsep golden proportion 0,62 sedangkan bentuk lengkung rahang yang lebih lebar akan memiliki nilai proporsi lebar gigi anterior rahang atas yang lebih besar dari konsep golden proportion dan sesuai dengan konsep RED proportion 0,70. Ras Kaukasoid pada umumnya memiliki ciri khas kepala dolichocephaly dan bentuk lengkung gigi dan rahang yang sempit sedangkan ras Mongoloid pada umumnya memiliki ciri khas kepala brachicephaly dan bentuk lengkung gigi dan rahang yang lebih lebar.seperti parabola 48 Gambar 19 dan Gambar 20. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Sulaiman E, dkk 2010 dan Al-Mazok MI, dkk 2013 yang juga menyatakan bahwa konsep golden proportion tidak ditemukan pada sampel penelitian mereka. Sulaiman E, dkk 2010 dan Al-Mazok MI, dkk 2013 menggunakan sampel penelitian masyarakat Malaysia yang juga tergolong dalam ras Mongoloid. 9,26 Perbedaan ras dapat menjadi dasar dan alasan mengapa hasil penelitian ini berbeda dengan konsep golden proportion. Universitas Sumatera Utara Gambar 19. Bentuk lengkung gigi dan rahang yang relatif lebih sempit dan mengikuti konsep golden proportion Gambar 20. Bentuk lengkung gigi dan rahang yang relatif lebih lebar dibuat secara digital dari gambar yang sama digunakan pada gambar 20 dengan ukuran lebar mesiodistal gigi sama besar dan mengikuti konsep RED proportion 1 1 0,62 0,62 0,384 0,384 1 1 0,70 0,70 0,490 0,490 Universitas Sumatera Utara

5.4 Perbedaan Proporsi Lebar Insisivus Lateralis terhadap Insisivus

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Proporsi Wajah Eksternal Dan Gigi Insisivus Sentralis Rahang Atas Dengan Konsep Golden Proportion Pada Mahasiswa Malaysia FKG USU Angkatan 2008 – 2011

3 95 108

Proporsi Lebar Gigi Insisivus Sentralis Dan Lateralis Rahang Atas Dan Hubungannya Dengan Konsep Golden Proportion Pada Mahasiswa Fkg-Usu Tahun Angkatan 2006-2008

1 49 70

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

5 45 82

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

0 0 16

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

0 0 2

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

1 2 7

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

0 0 23

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

0 0 4

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

0 0 6

PERBEDAAN LEBAR GIGI ANTERIOR RAHANG ATAS DENGAN KONSEP GOLDEN PROPORTION PADA MAHASISWA FKG UNIVERSITAS ANDALAS SUKU MINANG

0 0 10