gergaji 100 kg, abu gosok 100 kg, kalsitdolomit 2 kg dan air. Cara pembuatannya masing-masing bahan tersebut dicampur, kemudian ditambahkan air hingga kadar
air mencapai 60 dan diinkubasi selama 3 minggu, setiap minggu dilakukan pembalikan, kotoran sapi yang difermentasikan dilakukan dibawah naungan, atau
ditutup dengan terpal agar tidak terkena hujan atau panas matahari secara langsung Roehani, dkk, 2005.
Kompos dari kotoran sapi sangat bermanfaat untuk memperbaiki sifat-sifat tanah. Selain meningkatkan kualitas pupuk kandang, pengomposan juga
merupakan salah satu cara penyimpanan pupuk kandang sehingga tersedia saat diperlukan. Agar kotoran sapi yang dikomposkan baunya tidak menyengat, sapi
dapat diberi pakan jerami fermentasi Gustiani dan Gunawan, 2008.
2.5. Aspek kelayakan usaha tani integrasi dan non integrasi
a Analisis kelayakan finansial
Analisis kelayakan finansial adalah penilaian atas proyek atau usaha tani yang didasarkan pada apakah usaha tani tersebut nantinya secara finansial
menguntungkan atau tidak. Dengan diketahuinya layak atau tidak suatu usaha tani maka akan membantu pengembangan dan perencanaan usaha tani tersebut di masa
yang akan datang Suprapto, dkk., 2004. Mubyarto 1991, menjelaskan bahwa pendapatan adalah hasil
pengurangan antara hasil penjualan dengan semua biaya yang di keluarkan mulai dari produksi sampai pada produk tersebut berada pada tangan konsumen. Pada
dasarnya petani dalam meningkatkan produksi adalah untuk meningkatkan pendapatan yang akan di terimanya. Hasil produksi yang di hasilkan dari setiap
jenis usaha tani akan di nilai dari biaya yang akan di keluarkan dan
Universitas Sumatera Utara
penerimaan yang di peroleh. Selisih keduanya merupakan pendapatan petani Kartosapoetra, 1991.
Pendapatan usaha tani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya. Jadi : Pd = TR – TC
Keterangan : Pd = Pendapatan usaha tani
TR = Total penerimaan TC = Total biaya
Soekartawi, 1995. Biaya dalam usaha tani dapat dibedakan menjadi biaya tunai dan biaya
yang diperhitungkan. Biaya tunai usaha tani adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani, sedangkan biaya yang diperhitungkan merupakan biaya yang secara tidak
tunai dikeluarkan petani. Biaya yang diperhitungkan dapat berupa faktor produksi yang digunakan petani tanpa mengeluarkan uang tunai seperti sewa lahan yang
diperhitungkan atas lahan milik sendiri, penggunaan tenaga kerja keluarga, penggunaan benih dari hasil produksi dan penyusutan dari sarana produksi Defri,
2011. Biaya produksi adalah banyaknya input yang digunakan dalam proses
produksi dikalikan harga. Menurut Suratiyah, 2006 biaya produksi diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
- Biaya tetap fixed cost biaya yang tidak habis dalam satu kali produksi.
Biaya tetap terdiri dari : biaya kandang penyusutan kandang, penyusutan alat, lahan tempat didirikan kandang.
Universitas Sumatera Utara
- Biaya tidak tetap variable cost adalah biaya yang habis digunakan dalam
satu kali proses produksi. Terdiri dari: sarana produksi, upah tenaga kerja, suku bunga, biaya pembelian ternak.
Selain biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variable cost, menurut Swartha dan Sukartjo 1993 ada juga yang disebut dengan biaya total
yang merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya total juga merupakan jumlah biaya tetap dan biaya variabel yang dibebankan pada
setiap unit yang disebut biaya total rata-rata average total cost.
Biaya total = Biaya Tetap + Biaya Variabel
Untuk menganalisis pendapatan usaha tani diperlukan informasi mengenai keadaan penerimaan dan pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan.
Penerimaan usaha tani merupakan nilai produksi yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu dan merupakan hasil perkalian antara jumlah produksi total dengan
harga satuan dari hasil produksi tersebut. Sementara yang disebut pengeluaran usaha tani adalah nilai penggunaan faktor-faktor produksi dalam melakukan
proses produksi usaha tani Defri, 2011. Penerimaan usaha tani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh
dengan harga jual. Pernyataan ini dapat ditulis sebagai berikut: ��� = �� . ���
Keterangan : TRi
= Total penerimaan suatu usaha tani-i Yi
= Produksi yang diperoleh dalam suatu usaha tani-i Pyi
= Harga Y suatu usaha tani-i
Universitas Sumatera Utara
Bila macam tanaman yang diusahakan adalah lebih dari satu, maka rumusnya berubah menjadi :
�� = � �. ��
� �=1
Keterangan : n
= Jumlah macam tanaman yang diusahakan Dalam menghitung total penerimaan usaha tani perlu dipisahkan : a
analisis parsial usaha tani; dan b analisis keseluruhan usaha tani. Jadi, kalau sebidang tanah ditanami tiga tanaman misalnya tanaman padi, jagung, dan ketela
pohon, dan bila tanaman yang akan diteliti adalah salah satu macam tanaman saja, maka analisis seperti ini disebut analisis parsial. Sebaliknya kalau ketiga-
tiganya seperti ini disebut analisis keseluruhan usaha tani wholefarm analysis Soekartawi, 1995.
Analisis RC ratio merupakan salah satu syarat untuk mengevaluasi kelayakan usaha tani. RC ratio adalah perbandingan antara penerimaan dengan
total biaya per usaha tani Suratiyah, 2009. Penjelasan mengenai RC dikutip dari Rahim dan Hastuti 2008 yang
menyatakan bahwa Analisis Return Cost RC ratio merupakan perbandingan rasio atau nisbah antara penerimaan revenue dan biaya cost. Pernyataan
tersebut dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : a
= RC R
= P
y
x Y C
= FC + VC a
= P
y
x YFC+VC
Universitas Sumatera Utara
dimana : a
: RC ratio R
: Penerimaan Revenue C
: Biaya cost P
y :
Harga Output FC
: Biaya Tetap Fixed Cost VC
: Biaya Variabel Kriteria Keputusan :
RC 1, usaha tani untung RC 1, usaha tani rugi
RC=1, usaha tani impas tidak untungtidak rugi.
b Analisis Pendapatan
Analisis pendapatan merupakan penerimaan dan pengeluaran yang mengubah kondisi finansial proyek atau perusahaan setiap periode pembukuan
bulan, triwulan, semester, atau tahun. Pengeluaran dapat bersumber dari aktifitas financing bantuan pinjaman oleh pihak luar, hasil penjualan produk, ataupun
investasi oleh pihak lain, sedangkan penerimaan diakibatkan oleh pembiayaan- pembiayaan yang dilakukan. Dengan demikian, analisis pendapatan secara
sederhana merupakan pergerakan keluar dan masuknya dana ke suatu bisnis atau proyek pada periode tertentu sehingga menggambarkan perubahan kondisi
finansial proyek atau bisnis tersebut dari satu periode ke periode berikutnya. Selain itu, analisis pendapatan dapat juga mewakili proyeksi aliran dana suatu
peluang bisnis atau investasi yang menggambarkan jumlah dan saat terjadinya
Universitas Sumatera Utara
pemasukan income atau revenue dan pengeluaran expenditure atau cost selama
life cycle dari proyek atau investasi tersebut Soekartawi, 1995.
Analisis pendapatan merupakan arus manfaat bersih hasil pengurangan arus biaya terhadap arus manfaat. Analisis pendapatan terdiri dari beberapa unsur
yang nilainya disusun berdasarkan tahap-tahap kegiatan bisnis. Unsur-unsur tersebut terdiri atas penerimaan,pengeluaran, manfaat bersih net benefit dan
manfaat bersih tambahan incremental net benefit bila diperlukan. Analisis pendapatan memperhitungkan nilai penerimaan uang tunai dan
nontunai yang dinilai uangkan dengan opportunity cost serta biaya yang semua dinilai uangkan. Dengan demikian tujuan utama laporan adalah menyediakan
informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Untuk mencapai tujuan ini, laporan penerimaan
dan pembayaran melaporkan : kas yang mempengaruhi operasi selama suatu periode, transaksi investasi, transaksi pembiayaan, dan kenaikan atau penurunan
bersih kas selama satu periode.
c Aspek Teknis
Aspek teknis pada usaha tani integrasi dan nonintegrasi memiliki perbedaan. Usaha taninon integrasi hanya membudidayakan tanaman jeruk
sedangkan integrasi menggabungkan antara budidaya tanaman jeruk dengan budidaya sapi.
Aspek teknis pada usaha tani integrasi meliputi pada budidaya tanaman jeruk dan usaha penggemukan sapi. Aspek teknis dan produksi ini akan
menjelaskan mengenai proses pemeliharaan; persyaratan teknis, yang meliputi :
Universitas Sumatera Utara
penyiapan lahan lokasi penggemukan, kandang, sapi bakalan, pakan, pemeliharaan, panen dan limbah; serta kendala dalam penggemukan sapi potong.
Menurut Bank Indonesia 2010 bahwa lokasi lahan usaha baik untuk sapi import maupun sapi lokal memerlukan persyaratan sebagai berikut :
- Memiliki prasarana yang memadai untuk usaha penggemukan sapi lokasi,
lahan relatif datar, tersedia sumber air, kebutuhan air mencapai 70 liter ekorhari.
- Memiliki sarana yang mencukupi untuk melakukan usaha penggemukan sapi
bangunan, peralatan, bakalan, pakan, obat hewan, tenaga kerja. -
Memahami proses produksi aspek pemilihan bakalan, aspek perkandangan, aspek pakan, aspek kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat peternak, dan
aspek penanganan hasil.Mudah di jangkau oleh truk mobil angkutan. Berdasarkan petunjuk teknis dari Pusat Penelitian dan Pengembangan
Peternakan 2007tentang petunjuk teknis persyaratan kandang sapi terdiri atas :
1. Pemilihan Lokasi
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan pada saat pemilihan lokasi antara lain :
- Tersedianya sumber air, terutama untuk minum, memandikan ternak dan
membersihkan kandang -
Dekat dengan sumber pakan. -
Transportasi mudah, terutama untuk pengadaan pakan dan pemasaran -
Areal yang ada dapat diperluas
Universitas Sumatera Utara