Jenis dan sumber data Metode analisis data

memiliki luas tanaman jeruk ≤ 0,5 ha sebesar 20 sampel dan petani yang memiliki luas tanaman jeruk 0,5 ha sebesar 20 sampel.

3.3 Jenis dan sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer merupakan data penerimaan revenue dan data pengeluaran cost dari usaha tani tanaman jeruk dan usaha ternak sapi pada masing-masing sampel. Sedangkan untuk data sekunder adalah data luas lahan tanaman jeruk dan populasi ternak sapi yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo dan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Karo.

3.4. Metode analisis data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah secara kualitatif dan kuantitatif serta uji beda rata-rata. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai aspek-aspek yang dikaji dalam kelayakan usaha tani integrasi dan non integrasi di Kabupaten Karo. Adapun aspek-aspek yang dimaksud adalah aspek teknis, aspek lingkungan dan aspek sosial. Analisis selanjutnya adalah analisis finansial yang terdiri atas analisis RC dan analisis pendapatan, sedangkan uji beda adalah analisis uji – t dilakukan untuk melihat perbedaan berdasarkan RC, besarnya keuntungan, penerimaan dan pendapatan. a Aspek teknis Aspek teknis dibedakan antara usaha tani integrasi dan non integrasi. Aspek teknis pada usaha tani integrasi terdiri atas usaha tani pada budidaya jeruk Universitas Sumatera Utara yang dikombinasikan dengan penggemukan sapi adapun aspek yang dinilai meliputi : - Jenis skala usaha - Letak lokasi - Keadaan kandang ternak - Pemberian pakan ternak - Ketersediaan sarana dan prasarana - Sanitasi Sedangkan pada budidaya jeruk disesuaikan dengan standar prosedur operasional SOP jeruk madu siam yang dikeluarkan oleh Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan Kabupaten Karo 2006, yang terdiri atas: - Kesesuaian lingkungan tumbuh - Produktivitas - Pemupukan. b Aspek lingkungan Aspek lingkungan pada integrasi dan non integrasi pada penelitian ini diasumsikan tidak berbeda. Adapun aspek lingkungan yang dimaksud disesuaikan dengan pengertian Sumarno, dkk 2000 tentang pertanian yang ramah lingkungan adapun yang menjadi kriteria utama kelayakan lingkungan adalah penggunaan pestisida di lapangan. Universitas Sumatera Utara c Aspek sosial Aspek sosial adalah dampak positif yang dtimbulkan dari usaha tani integrasi dan non integrasi kepada masyarakat yang berada di sekitar lahan. Adapun yang menjadi analisis kelayakan sosial pada penelitian ini disesuaikan dengan jurnal Ardani 2006 dan Bank Indonesia 2010. Adapun kelayakan sosial yang menjadi perhatian adalah ada atau tidaknya penyerapan tenaga kerja yang berdomisili di sekitar lahan akibat dari kegiatan usaha tani integrasi dan non integrasi. d Analisis finansial Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk memberikan penilaian atas usaha tani integrasi dan non integrasi yang didasarkan pada apakah usaha tani tersebut nantinya secara finansial menguntungkan atau tidak. Analisis biaya yang dikeluarkan oleh kegiatan usaha tani berdasarkan konsep pengeluaran riil yaitu biaya yang berlaku pada saat dilakukannya kegiatan transaksi. Analisis kelayakan finansial dikaji secara kuantitatif melalui analisis pendapatan untuk melihat aliran dana yang masuk dan keluar dalam suatu kegiatan usaha. Analisis pendapatan memperhitungkan nilai aliran penerimaan uang tunai dan nontunai yang dinilai uangkan dengan opportunity cost serta aliran biaya yang semua dinilai uangkan. Analisis selanjutnya adalah analisis kelayakan berdasarkan kriteria RC yaitu sebagai berikut : RC 1, usaha tani untung RC 1, usaha tani rugi RC=1, usaha tani impas tidak untungtidak rugi. Universitas Sumatera Utara e Compare means analisis Untuk melihat perbedaan RC, besar keuntungan, besar penerimaan dan besar pembayaran pada usaha tani integrasi dan non integrasi maka dilakukan uji independent samples T test atau uji 2 beda rata-rata dengan menggunakan program SPSS. Sebelum uji beda 2 rata-rata dilakukan, uji F uji homogenitas perlu dilakukan terlebih dahulu. Jika varian sama, maka uji-t menggunakan Equal Varian Assumsed diasumsikan varian sama dan jika varian berbeda, Equal Varian Not Assumsed diasumsikan varian berbeda Priyatno, 2008. Adapun langkah uji F adalah sebagai berikut : H : kelompok data antara usaha tani integrasi dan non integrasi memiliki varian yang sama. H 1 : kelompok data antara usaha tani integrasi dan non integrasi memiliki varian yang berbeda. Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut: - Jika signifikansi 0,05 maka H diterima - Jika signifikansi 0,05 maka H ditolak Adapun langkah dari uji independent sample t test adalah sebagai berikut : H : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara usaha tani intgrasi dan non integrasi. H 1 : Ada perbedaan yang signifikan anatara usaha tani integrasi dan non integrasi. Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut : - Jika signifikansi 0,05 maka H diterima - Jika signifikansi 0,05 maka H ditolak Universitas Sumatera Utara

3.5. Definisi dan batasan operasional