0,85 0,68
0,67 0,72
0,68 0,82
0,91 1,23
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4 1,6
1,8
5 10
15 20
Waktu menit ski
n fo
ld t
h ickn
ess m
m
tebal awal tebal akhir
Gambar 12. Perubahan skinfold thickness yang diukur 24 jam setelah radiasi UV.
Hasil ini didapatkan dari radiasi UV pada hewan uji tanpa aplikasi topikal selama 5, 10, 15, dan 20 menit. Dari ke-4 seri waktu tersebut, paparan UV selama 20 menit memberikan rata-rata
skinfold thickness akhir paling besar dan mendekati 2 kali lipat skinfold thickness awal.
Dari gambar 12 di atas diketahui bahwa pada dosis radiasi 20 menit terjadi perubahan skinfold thickness 1,5-2 kali lipat skinfold thickness awal, yaitu dari
skinfold thickness awal sebesar 0,68
±0,02 mm menjadi 1,23±0,35 mm perubahan skinfold thickness
adalah sekitar 1,8 kali lipat. Oleh karena itu ditentukan waktu paparan selama 20 menit sebagai 1 MED.
2. Penetapan Puncak Inflamasi
Sebelum menentukan efek proteksi terhadap inflammation associated edema
, dilakukan penetapan puncak terbentuknya inflamasi. Proses terbentuknya inflamasi melalui beberapa proses sehingga membutuhkan waktu untuk mencapai
inflamasi yang maksimal. Edema intraselular dapat dilihat 16-18 jam setelah radiasi, diikuti 30-48 jam untuk edema interseluler yang menyebabkan kerusakan keratinosit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
disekitarnya Svobodova et al., 2003. Oleh karena itu, untuk mendapatkan pembentukan inflamasi yang maksimal, pengamatan perubahan skinfold thickness
dilakukan selama 72 jam dengan 3 kali radiasi. Dengan didapatkannya puncak terbentuknya inflamasi, maka ketepatan pengamatan pun juga akan meningkat.
Penetapan ini dilakukan pada hewan uji kontrol tanpa diberi aplikasi sunscreen, diradiasi UV selama 1 MED selama 3 hari berturut-turut. Hasil penetapan puncak
inflamasi dapat terlihat dari gambar 13 berikut ini :
1,13 1,08
0,5 1,27
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4 1,6
Tebal aw al hari 1
hari 2 hari 3
S k
in fo
ld T
h ickn
ess mm
Gambar 13. Perubahan skinfold thickness pada kontrol pasca paparan UV
Berdasarkan data statistik ANOVA didapatkan bahwa perubahan skinfold thickness
pada hari 1 1,13 ±0,14 mm, hari 2 1,08±0,20 mm, dan hari 3 1,27±0,22
mm berbeda tidak bermakna p0,05 sehingga dapat ditentukan puncak inflamasi pada hari 1, hari 2, maupun pada hari ke-3. Pada penelitian ini ditentukan puncak
inflamasi pada hari ke-3 disebabkan karena adanya pertimbangan bahwa semakin banyak treatment yang dilakukan banyaknya radiasi dan banyaknya aplikasi sediaan
maka diharapkan akan terbentuk inflamasi yang lebih optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penelitian ini menggunakan sumber radiasi berupa lampu UVA. Secara teoritis, sinar UVA dapat menyebabkan hiperplasia dan inflamasi karena UVA dapat
menyebabkan pembentukan ROS yang dapat merusak membran lipid Svobodova,A., Walterova, D., Vostalova, J., 2006. Namun efek UVA dalam memproduksi inflamasi
lebih rendah dibanding UVB, bahkan dengan meningkatnya jumlah UVA dapat menurunkan efek inflamasi yang dihasilkan dari radiasi UVB Reeve, Domanski,
Slater, 2006. Dengan demikian, penggunaan sumber radiasi berupa lampu UVA menyebabkan pembentukan inflamasi menjadi kurang optimal. Hal inilah yang
kemungkinan menyebabkan pembentukan inflamasi pada hari 1 sampai dengan hari 3 terjadi perubahan skinfold thickness yang berbeda namun tidak bermakna secara
statistik.
B. Uji Efikasi Sediaan Sunscreen