Perumusan Masalah Keaslian Penelitian

Untuk mendukung penelitian ini, penelitian pendukung yang telah dilakukan adalah Optimasi Formula Gel Sunscreen Fraksi Polifenol Teh Hijau, dan Optimasi Formula Krim Sunscreen Fraksi Polifenol Teh Hijau.

B. Perumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah : 1. Berapakah nilai SPF secara in vivo sediaan gel dan krim sunscreen fraksi polifenol teh hijau? 2. Apakah gel dan krim sunscreen fraksi polifenol teh hijau dapat melindungi kulit dari inflammation associated edema akibat radiasi UV yang ditandai dengan perubahan skinfold thickness yang lebih rendah secara signifikan dibanding kontrol? 3. Adakah pengaruh jenis bentuk sediaan terhadap nilai SPF, proteksi terhadap inflammation associated edema , dan terhadap perubahan skinfold thickness akibat radiasi UV?

C. Keaslian Penelitian

Sejauh pengetahuan penulis, penelitian mengenai pengaruh bentuk sediaan sunscreen fraksi polifenol teh hijau terhadap efikasinya belum pernah dilakukan. Beberapa penelitian tentang teh hijau yang telah dilakukan adalah : 1. Green Tea in Chemoprevention of Cancer. Dalam penelitian ini memberikan hasil bahwa adanya efek preventif flavonoid katekin terhadap senyawa promotor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tumor, inflamasi kulit yang diinduksi radiasi UV, dan tumorigenesis pada uji kultur sel, uji hewan di laboratorium, studi epidemiologik, dan uji klinik Mukhtar dan Ahmad, 1999. 2. Green Tea Polyphenol --Epigallocathecin-3-Galate Treatment Of Human Skin Inhibits Ultraviolet Radiation-Induced Oxidative Stress. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa adanya efek penghambatan stress oksidatif dari EGCG karena efek antioksidan yang dimilikinya Katiyar, Afaq, Perez, dan Mukhtar, 2001. 3. Natural Phenolics In Prevention Of UV-Induced Skin Damage. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa penggunaan topikal fraksi polifenol yang diisolasi dari teh hijau dan teh hitam juga menunjukkan efek kemopreventif terhadap setiap tahap karsinogenesis kulit pada model kulit binatang. Selain itu, pemberian polifenol teh hijau baik per oral maupun topikal dapat melindungi terhadap erythema, edema, lipid peroksidasi, penekanan sistem enzim pertahanan antioksidan epidermal, dan pembentukan metabolit prostaglandin yang diinduksi oleh UV-B Svobodova et al, 2003. 4. Treatment of Green Tea Polyphenols in Hydrophilic Cream prevents UVB- induced Oxidation of Lipids and Proteins, Depletion of Antioksidant Enzymes and Phosphorylation of MAPK Proteins in SKH-1 Hairless Mouse Skin , dalam penelitian ini didapatkan bahwa aplikasi polifenol teh hijau dalam krim hidrofilik dapat mencegah UV B yang menginduksi oksidasi lipid dan protein, penurunan enzym antioksidan dan fosforilasi dari MAPK protein pada SKH-1 Hairless Mouse Skin Vayalil, Elments, dan Katiyar, 2003. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Skripsi yang berjudul “Optimasi Formula Gel Sunscreen Ekstrak Kering Polifenol Teh Hijau Camelia sinensis L. dengan CMC Carboxymethyl cellulose sebagai Gelling Agent dan Propilenglikol sebagai Humektan dengan Metode Desain Faktorial” dan “Optimasi Formula Sediaan Krim Sunscreen Ekstrak Kering Polifenol Teh Hijau Camelia sinensis L. dengan Asam Stearat dan Virgin Coconut Oil VCO sebagai Fase Minyak : Aplikasi desain Faktorial.” Pada skripsi ini didapatkan hasil berupa gel sunscreen dengan bahan aktif fraksi polifenol teh hijau. Gel ini memiliki nilai SPF 5,874 yang didapatkan secara in vitro dengan metode Petro. Untuk mendapatkan nilai SPF 5,874, kadar fraksi polifenol teh hijau yang dimasukkan ke dalam sediaan adalah 18,1 mg setara dengan polifenol 0,022 bb terhitung ekuivalen dengan kuersetin Prasetya, 2008; Wijayanti, 2008.

D. Manfaat