F. Kulit
Kulit memiliki beberapa fungsi, yaitu melindungi tubuh terhadap luka, perlindungan terhadap mikroorganisme patogen, mempertahankan suhu tubuh dengan
pertolongan sirkulasi darah, mengatur keseimbangan cairan melalui sirkulasi kelenjar, alat indera melalui persarafan sensorik. Lapisan kulit terdiri dari 3 lapisan, yaitu
epidermis, dermis, dan subkutis Syaifuddin, 1997.
Gambar 5. Struktur kulit Washington, Washington, dan Wilson, 2001
Epidermis merupakan lapisan keratinising stratified squamous epithelial. Epidermis terdiri dari beberapa lapisan, yaitu stratum korneum, stratum lusidum,
stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum germinativum Syaifuddin, 1997. Epidermis, lapisan terluar kulit, terdiri dari empat jenis sel: keratinosit, yang
merupakan sel terbanyak yang menghasilkan keratin; sel melanosit, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghasilkan pigmen; sel Langerhans, sel fagositik berperan dalam pengambilan dan pengolahan antigen; dan sel Merkel, sel neuoroendokrin yang fungsinya belum
diketahui Sander, 2003. Dermis terdiri dari jaringan ikat longgar dan pembuluh–pembuluh darah
halus, dan memiliki folikel rambut Sander, 2003. Dermis terdiri dari 2 lapisan, yaitu:
a. bagian atas, pars papilaris stratum papilar b. bagian bawah, retikularis stratum retikularis Syaifuddin, 1997.
Subkutis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak. Selain itu, jaringan subkutis juga terdapat serabut-serabut jaringan ikat dermis Syaifudin, 1997.
G. Gel
Menurut definisinya, gel merupakan bentuk sediaan semisolid yang mengandung larutan bahan aktif tunggal maupun campuran dengan pembawa
senyawa hidrofilik dan hidrofobik. Gel juga dirumuskan sebagai sistem dispersi yang minimal terdiri dari dua fase yaitu sebuah fase padat dan sebuah fase cair gel liofil
atau terdiri dari sebuah fase padat dan fase berbentuk gas gel kserofil Voigt, 1994. Gel dibedakan berdasarkan karakteristik kelarutan dan polaritas dari
substansi yang terlarut didalamnya, yaitu hidrogel untuk substansi yang hidrofilik dan lipogels untuk substansi yang lipofilik. Konsistensi dari gel disebabkan karena gelling
agent , biasanya adalah polimer, membentuk ikatan 3 dimensi. Ikatan intermolekular
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antara molekul pelarut dan jaringan polimer menyebabkan gerak molekul berkurang sehingga meningkatkan viskositanya Barel et al., 2001.
Setelah aplikasi, hidrogel akan memberikan efek mendinginkan karena evaporasi dari pelarut, mudah diaplikasikan dan melembabkan kulit Barel et al.,
2001. Keuntungan lain dari bentuk sediaan ini adalah setelah kering meninggalkan lapisan tipis film tembus pandang elastis dengan daya lekat tinggi, yang tidak
menyumbat pori kulit, pernafasan tidak dipengaruhi dan dapat dengan mudah dicuci dengan air Voigt, 1994.
H. Krim