Pembagian spektrum sinar ultraviolet Efek buruk radiasi ultraviolet

Tabel III. Jumlah flavonol teh hijau Hartoyo, 2003 Jenis flavonol Jumlah gkg Kuersetin 1,79 – 4,05 Kaemferol 1,56 – 3,31 Mirisetin 0,83 – 1,59 Gambar 2. Struktur flavonol Hartoyo, 2003

C. Sinar Ultraviolet

1. Pembagian spektrum sinar ultraviolet

Sinar Ultraviolet dibagi menjadi 3, yaitu ultraviolet C UVC 200-290 nm, ultraviolet B UVB 290-320 nm, ultraviolet A UVA 320-400 nm. Sinar ultraviolet A kemudian dapat dibagi menjadi tiga, yaitu UVA II 320-340 nm atau UVA pendek, dan UVA I 340-400 nm atau UVA panjang Edlich, Winters, Lim, Cox, Becker, Horowits, Nichter, Britt, dan Long, 2004. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Efek buruk radiasi ultraviolet

Radiasi sinar UV yang mencapai bumi adalah 90-95 adalah UVA dan hanya 5-10 UVB. Sinar UVA memiliki panjang gelombang yang lebih panjang dibanding UVB, maka UVA dapat terpenetrasi lebih dalam pada kulit. Sinar UVA memiliki panjang gelombang yang panjang sehingga UVA dapat menembus kaca jendela sedangkan UVB dapat diblok oleh kaca jendela Edlich et al, 2004. Paparan UV pada kulit mamalia memunculkan reaksi inflamasi awal yang terdiri dari erythema , edema, dan hiperplasia Ley dan Reeve, 1997, juga melibatkan histamin dan proinflamatori prostaglandin, serta munculnya radikal oksigen yang dapat dihambat oleh antioksidan endogen maupun eksogen Steenvoorden dan Henegouwen, 1997. Kedua spektra UV ini memiliki perbedaan efek biologi. Sinar UVA sebagai “Aging ray” penetrasi ke dalam epidermis dan dermis. Sinar UVA efektif untuk memproduksi efek immediate tanning yang menyebabkan penggelapan melanin pada epidermis. Paparan intensif atau ekstensif UVA dapat membakar kulit sensitif, dan dalam jangka waktu yang panjang hal ini dapat merusak struktur di bawah lapisan korneum dan menyebabkan penuaan dini. Ini cenderung menyebabkan penurunan kualitas kulit dan dapat menekan beberapa fungsi imunologi. Respon yang terjadi didalam sel karena induksi UVA lebih disebabkan karena proses oksidasi yang diinisiasi dengan endogen photosensitisasi. Setelah paparan UVA, singlet oksigen, H 2 O 2 dan radikal hidroksil dibentuk. Hal ini dapat merusak protein selular, lipid, dan sakarida. Perusakan UVA dapat menyebabkan nekrosis pada sel endotelial, kemudian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perusakan pada pembuluh darah dermal. Sinar UVA dapat menyebabkan perusakan struktural DNA, mengganggu sistem imun, dan menyebabkan kanker Svobodova et al., 2003; Edlich et al, 2004. Radiasi UVB disebut sebagai ”burning ray”. Sinar UVB termasuk bagian yang minor tapi merupakan konstituen aktif sinar matahari. Sinar UVB dapat menyebabkan inflamasi pada kulit dan eritema. Sinar UVB lebih genotoxic dibanding UVA. Sinar UVB cenderung bekerja lebih banyak pada lapisan epidermal sel basal pada kulit. Ini menginduksi secara langsung maupun tidak langsung pada efek biologi, termasuk pembentukan pyrimidine fotoproduk, isomerisasi trans-cis urocanic acid, induksi aktifitas ornithine dekarboksilase, stimulasi sintesis DNA, pembentukan radikal bebas pada kulit, photoaging, dan photocarcinogenesis. Sinar UVB signifikan menurunkan daya antioksidan pada kulit, mengurangi kemampuan kulit untuk melindungi dirinya terhadap terbentuknya radikal bebas karena radiasi sinar ultraviolet. Hal ini memiliki kemampuan untuk menginduksi kanker kulit squamous dan basal sel karsinoma karena kerusakan DNA. Hal ini juga dipengaruhi oleh penurunan pertahanan sistem imun kulit Svobodova et al, 2003. Sinar UVC sangat berbahaya, walaupun hanya dengan paparan singkat. Ini secara ekstrim merusak kulit. Untungnya, radiasi UVC dari matahari diabsorbsi sempurna oleh molekul oksigen dan ozon pada atmosphere dan tidak ada yang mencapai bumi Svobodova et al, 2003. Setelah 48 jam radiasi UV, energi UV diabsorbsi pada beberapa tingkatan kulit menyebabkan kerusakan sel pada sel diskeratotik pada stratum Malpighi dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI stratum korneum. Eritema diinduksi oleh vasodilatasi, peningkatan aliran darah, dan edema. Inflamasi terjadi pada lapisan bawah papillary dermis, dan diperantarai oleh histamin, serotonin, dan kinin. Prostaglandin disintesis oleh enzim mikrosomal bertanggungjawab pada pembentukan eritema, dan peningkatan eicosanoids ditemukan pada jaringan manusia yang teradiasi. Sunburn merupakan efek singkat dari kerusakan epidermis sementara. Secara histologi, sunburn dihubungkan dengan vasodilatasi pembuluh kapiler di papillary dermis, diskeratosis keratinosit sunburn cells , perivenular edema, dan adanya dermal neutrofil Edlich et al, 2004.

3. Efek positif radiasi sinar ultraviolet