4.2. Deskripsi balakka di Sumatera Utara Bagian Selatan
Pohon teresterial, tinggi 2 – 25 meter. diameter 1,2 - 50 cm. Warna kulit
batang bagian luar coklat keabu-abuan sampai coklat kemerah-merahan danbagian dalam coklat keunguan. Daun majemuk, susunan daun menyirip, bentuk
memanjang, pangkal anak daun membulat rotundatus ujung runcing. Panjang 5 – 24 cm, lebar 1,5 - 5 cm. Panjang tangkai berkisar antara 2 – 3 cm. Anak daun
0,8 – 2,5 cm dan lebar 2 – 5 mm. Daun muda berwarna hijau kekuning-kuningan.
Warna permukaan daun bagian atas hijau dan bagian bawah hijau keputihan. Bunga majemuk, tumbuh bergerombol di ketiak daun dan di ketiak cabang, bunga
berukuran kecil, jumlah kelopak 5, panjang 3 mm. Jumlah mahkota 6, berbentuk jorong, panjang 5-6 mm. Jumlah benang sari 3 ukuran 2
– 3 mm. Jumlah putik 3, tidak bertangkai, berwarna hijau pucat. Buah drupa diameter 14 - 24 mm, bentuk
buah bulat memadat dari pangkal sampai ujung buah terkecuali di kabupaten Padanglawas ditemukan buah bulat, memadat pada bagian pangkal dan sedikit
meruncing pada bagian ujung buah.Warna buah muda hijau dan buah tua kuning kemerah-merahan, satu pohon ditemukan berwarna coklat ketika matang.
Permukaan buah licin mengkilap terkecuali balakka coklat permukaannya kasar. Jumlah buah pada setiap tangkainya bervariasi antara 3
– 10 buahtangkai. Biji berbentuk pipih memanjang, salah satu ujungnya melancip dengan panjang 2
– 2,5 mm, diameter 1,5
– 2 mm. Biji muda kuning kecoklatan dan biji tua berwarna hitam. Biji berkendaga tiga, setiap biji berkeping dua dibungkus lapisan keras,
pada tiga belahan simetrisnya dekat pada ujung bungkus biji terdapat rambut- rambut kaku panjangnya 3-4 mm, terdapat enam garis segi pada bungkus biji yang
mengikuti sekat buah.
4.3. Ekologi Balakka
Balakka tersebar luas di Sumatera Utara bagian Selatan. Umumnya ditemukan pada lingkungan 25 - 37,5
o
C, suhu tanah 25,5 – 33
o
C, kelembaban udara 40 – 80
, intensitas cahaya matahari 20 – 615 candela, umumnya tumbuh di lahan-lahan
kering dan lahan kering campuran seperti di halaman rumah penduduk, tepi jalan raya dan areal perkebunan masyarakat dengan topografi berbukit-bukit. Balakka
Universita Sumatera Utara
tersebar luas pada daerah curah hujan 1500 – 5000 mmtahun. Akan tetapi paling
banyak terdapat pada curah hujan antara 2000 – 2500 mmtahun Gambar 4.7.
Balakka tumbuh pada habitat teresterial dengan ketinggian 48 – 876 meter
dpl. Berdasarkan gambar 4.8 persebaran tertinggi terdapat di pertanian lahan kering campuran, jenis habitat ini terdapat di kabupaten Padanglawas dan
Padanglawas Utara. Selain itu balakka juga dapat tumbuh pada tanah terbuka, hutan lahan kering sekunder, hutan tanaman industri, pertanian lahan kering,
semak belukar dan sawah. Tempat tumbuh balakka ini sama halnya dengan pernyataan Yulistiarini et al., 2000 bahwa balakka tumbuh pada lahan kering.
Universita Sumatera Utara
Gambar 4.7 Peta distribusi balakka berdasarkan curah hujan
Universita Sumatera Utara
Gambar 4.8 Peta distribusi balakka berdasarkan tutupan lahan.
Universita Sumatera Utara
Balakka juga ditemukan pada pH tanah 6.5 – 7 yang tumbuh pada
berbagai jenis tanah yang berbeda, yaitu pada jenis tanah Humic acrisols, Orthic acrisols, dan Plinthic acrisols Gambar 4.9. Dari Gambar dapat dilihat bahwa
balakka mendominasi pada daerah dengan jenis tanah Humic acrisols. Jenis tanah ini terdapat pada daerah Padanglawas Utara, Padanglawas, Tapanuli Selatan, dan
Padangsidempuan. FAO 2014, menjelaskan bahwa tanah Acrisols Podsolik adalah tanah
sangat tercuci berwarna abu-abu muda sampai kekuningan pada horizon permukaan sedang lapisan bawah berwarna merah atau kuning dengan kadar
bahan organik dan kejenuhan basa yang rendah serta reaksi tanah yang masam sampai sangat masam pH 4,2
– 4,8. Pada horizon bawah permukaan terjadi akumulasi liat dengan struktur tanah gumpal dengan permeabilitas rendah. Tanah
mempunyai bahan induk batu endapan bersilika, napal, batu pasir dan batu liat. Tanah ini dijumpai pada ketinggian antara 50 sampai 350 m dengan curah hujan
2500 – 3500 mmtahun.
Universita Sumatera Utara
Gambar 4.9 Peta distribusi balakka berdasarkan jenis tanah.
Universita Sumatera Utara
4.4. Unsur Hara Tanah